KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: CIRI-CIRI UMUM PROTISTA DAN PENGELOMPOKAN PROTISTA MIRIP HEWAN

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini peserta didik diharapkan dapat: 

1. Memahami ciri-ciri umum protista 

2. Memahami klasifikasi protista 

3. Memahami ciri protista mirip hewan dan peranannya pada kehidupan manusia 


B. Uraian Materi 


Para pelajar yang cerdas! Siapa di antara kalian yang pernah mendengar protista?  

Yap! 

Protista merupakan salah satu dari 5 kingdom yang mengklasifikasikan makhluk  hidup. 

Protista itu apa, di? Ciri-cirinya apa saja, ya? Ayo, kita mengenal ciri-ciri  umum protista! 

Nah, kalau selama ini kamu masih berpikir bahwa makhluk hidup di dunia ini hanya  dibagi menjadi hewan, tumbuhan, dan manusia, itu ternyata Kurang tepat, deh.  

Selain tumbuhan, hewan, manusia, ada juga yang namanya protista ini. Protista itu  adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau jamur. Jadi mereka ini ada klasifikasinya sendiri gitu, lho. Protista ini juga sering digunakan  untuk bahan penelitian, baik ketika mereka berkumpul di dalam koloni maupun sedang sendiri-sendiri

1. Ciri-ciri Umum Protista 

Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 

a. Uniseluler atau multiseluler. 

b. Inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti. 

c. Memiliki dinding sel atau tidak. 

d. Cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof. 

e. Bersifat aerob atau anaerob. 

f. Hidup bebas atau bersimbiosis. 

g. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner 

2. Klasifikasi Protista 

Berdasarkan sifat-sifatnya, Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista mirip  hewan (Protozoa), Protista mirip jamur, dan Protista mirip tumbuhan (Alga). Pada  sesi ini, akan dibahas Protista mirip hewan (Protozoa). Protista mirip jamur dan Protista mirip tumbuhan (Alga) akan dibahas pada sesi selanjutnya. 

a. Protista mirip hewan 

Yakni telah menyerupai suatu hewan yang dapat disebut sebagai protozoa.  Protozoa merupakan sebuah organisme yang bersifat seluler dalam ukuran  mikroskopis. Protista seperti binatang tersebut ialah dapat mereproduksi  dengan cara aseksual dan seksual. Selain dapat berkembangbiak, hewan  tersebut bisa bergerak secara aktif.. 

b. Protista mirip jamur 

Terdapat tiga jenis jamur Protista, yakni jamur air (Oomycota), jamur lendir (Myxomycota), dan Acrasiamycota. Protista Jenis jamur tersebut yakni hanya  menyerupai jamur berbentuk filamen hifa dan sporangia, yang memiliki  warna putih, kuning, dan berlendir. 

c. Protista mirip tumbuhan 

Dalam protista yang seperti tumbuhan adalah adanya sekelompok protista  yang telahg berfotosintesis. Alga yakni terdiri dari sel atau koloni yang  membentuk tubuh multiseluler. Kelompok alga yakni dapat dibagi menjadi 4  kelas dengan berdasarkan pigmen dominan: Chlorophyta (Ganggang Hijau), Chrysophyta (Ganggang Emas), Menyerupai Tumbuhan (Algae), Phaeophyta (Ganggang Coklat), Rhodophyta (Ganggang Merah) 

Protista Mirip Hewan dan Peranannya 

a. Ciri-Ciri Protozoa 

Protista mirip hewan (Protozoa) memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 

1) Uniseluler, dengan ukuran tubuh sekitar 10 – 200 μm. 

2) Tidak memiliki dinding sel. 

3) Umumnya bersifat heterotrof dan hanya sebagian kecil yang bersifat autotrof. 

4) Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain. 

5) Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi seksual dengan konjugasi. 

6) Sebagian besar memiliki alat gerak.

b. Klasifikasi Protozoa 

Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dibagi menjadi enam filum, yaitu Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa

1) Filum Rhizopoda (Sarcodina) 

Protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu) 

Rhizopoda merupakan Protozoa yang bergerak dengan kaki semu  (pseudopodia). 

Rhizopoda memiliki struktur tubuh berikut. 

a) Bentuk tubuhnya tidak tetap. 

b) Bagian luar tubuhnya adalah membran sel yang berfungsi sebagai  pelindung isi sel, mengatur keluar masuknya zat, dan sebagai reseptor  terhadap rangsangan. 

c) Di dalam membran sel, terdapat sitoplasma yang terbagi menjadi dua  macam, yaitu ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam). Ektoplasma lebih pekat daripada endoplasma. 

d) Di dalam sitoplasma, terdapat organel-organel sel seperti inti sel, vakuola  makanan, vakuola kontraktil, dan beberapa organel sel lainnya. Vakuola  makanan berfungsi untuk mencerna makanan, sedangkan vakuola  kontraktil berfungsi untuk mengatur kadar air di dalam sel dan sebagai  alat ekskresi. 

Gambar 3. Struktur tubuh Amoeba 

Sumber : https://rsscience.com/ 

Cara hidup Rhizopoda 

Rhizopoda merupakan organisme heterotrof. Rhizopoda mendapatkan makanan dengan cara memakan organisme lain seperti anggota Ciliata atau Alga yang uniseluler. 

Rhizopoda menangkap makanan dengan membentuk kaki-kaki semu yang  mengelilingi makanan. Makanan tersebut kemudian ditarik ke dalam tubuhnya  dan dicerna di dalam vakuola makanan. Sari-sari makanan akan berdifusi ke dalam sitoplasma, sedangkan sisa pencernaan yang tidak tercerna akan dibuang. Sisa pencernaan yang berbentuk padat akan dibawa ke arah membran sel. Setelah  dekat dengan membran sel, membran sel akan pecah dan sisa pencernaan akan  dibuang ke luar sel. Sementara itu, sisa pencernaan yang berupa cairan akan dibuang dengan bantuan vakuola kontraktil. 

Habitat Rhizopoda 

Rhizopoda ada yang hidup sebagai parasit dan ada yang hidup bebas. Sebagai  parasit, Rhizopoda hidup dan menyebabkan penyakit pada organisme yang ditumpanginya. Sementara itu, Rhizopoda yang hidup bebas dapat ditemukan di  berbagai habitat, seperti air tawar, air laut, atau tanah yang berair dan lembab. 

Reproduksi pada Rhizopoda 

Rhizopoda dapat bereproduksi secara aseksual, sedangkan secara seksual belum  diketahui. Secara aseksual, Rhizopoda bereproduksi dengan cara pembelahan  biner, yaitu sel tubuh membelah menjadi dua sel anak yang baru secara langsung. 

Gambar 4. Pembelahan biner pada Amoeba sp 

Sumber : https://www.ayokbelajar.com 

Contoh-contoh Rhizopoda dan Peranannya 

a) Amoeba 

Organisme yang termasuk Rhizopoda adalah Amoeba. Ada dua jenis Amoeba,  yaitu Ektoamoeba dan Entamoeba

- Ektoamoeba adalah Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas). Contohnya Amoeba proteus (hidup di tanah lembab) dan  Difflugia (hidup di air tawar). Difflugia dapat mengeluarkan lendir yang  menyebabkan pasir-pasir halus melekat. 

- Entamoeba adalah Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme lain. Contoh Entamoeba adalah sebagai berikut. Entamoeba gingivalis adalah  Rhizopoda yang hidup di sela-sela gigi dan gusi manusia. Entamoeba ini  memakan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi, serta dapat menimbulkan peradangan pada gusi dan kerusakan gigi 

b) Actinopoda 

Contoh lain Protozoa yang bergerak dengan kaki semu yang berbentuk  ramping adalah kelompok actinopoda

Gambar 5. Struktur Actinopoda 

Sumber : https://www.microscopemaster.com 

Ciri-ciri Actinopoda adalah sebagai berikut. 

- Mempunyai pseudopodia ramping dan menyebar atau disebut axopodia

- Tubuhnya berbentuk bola. 

- Habitatnya di air tawar atau air laut. 

- Contoh-contoh Actinopoda adalah Heliozoa adalah Actinopoda yang tidak  bercangkang dan hidup di air tawar. Radiozoa adalah Actinopoda yang  memiliki cangkang dari bahan silika dan hidup di laut. Cangkang Radiozoa  sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuat gelas, bahan penggosok, dan  bahan peledak. 

c) Foraminifera 

Contoh lain dari Rhizopoda adalah Foraminifera. 

Gambar 6. Globigerina sp.  

Sumber : http://wmh1989.blogspot.com 

Ciri-ciri Foraminifera adalah sebagai berikut. 

- Tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari zat kapur dan silika. Cangkang Foraminifera berwarna cerah dan pada permukaannya terdapat lubanglubang  kecil. 

- Memiliki gerakan yang sangat lambat. 

- Hidup di laut dan menempel di bebatuan atau sebagai plankton.

- Cangkang Foraminifera dapat digunakan sebagai penunjuk sumber minyak  bumi dan penentu umur relatif batuan sedimen laut. Endapan cangkang  Foraminifera akan membentuk tanah globigerina. 

- Contoh: Globigerina dan Polistomella 

Gambar 7. Endapan Foraminimera 

Sumber : http://wmh1989.blogspot.com 

2) Filum Flagellata (Zoomastigophora) 

Protozoa yang bergerak dengan flagela 

Gambar 8. Struktur Trypanosoma sp 

Sumber : https://www.slideshare.net 

Ciri-ciri Flagellata adalah sebagai berikut 

a) Struktur tubuh Zooflagellata 

- Bentuk tubuh mirip dengan sel leher Foraminifera. 

- Memiliki flagela yang berfungsi sebagai alat gerak dan menghasilkan aliran  air ke dalam tubuhnya. 

- Memiliki kinetoplast yang berfungsi menyimpan DNA ekstranuklear. 

b) Habitat Zooflagellata 

c) Sebagian besar hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Untuk yang  hidup bebas, habitatnya di air laut atau air tawar, soliter atau berkoloni, dan  ada juga yang membentuk simbiosis dengan organisme lainnya. 

d) Cara reproduksi Zooflagellata 

e) Secara aseksual, Zooflagellata bereproduksi dengan cara pembelahan biner  membujur. Dalam proses pembelahan, hanya sel dan inti sel yang membelah,  sedangkan flagela tidak ikut membelah. Flagela baru akan tumbuh pada sel  anak hasil pembelahan. Sementara itu, reproduksi seksual Zooflagellata belum  diketahui.

f) Contoh-contoh Zooflagellata 

- Trypanosoma evansi adalah parasit yang menyerang hewan ternak seperti  kuda dan unta, serta menyebabkan penyakit surra yang dapat menimbulkan kematian. Ciri-ciri penyakit ini adalah demam, tubuh lemas, dan kurus.  Trypanosoma evansi memerlukan vektor berupa lalat dari genus Tabanus. Akan tetapi, di Amerika Selatan penularan penyakit surra dilakukan oleh kelelawar vampir Desmodus

- Trypanosoma cruzi adalah parasit yang menyebabkan penyakit chagas atau American trypanosomiasis. Gejala-gejala penyakit chagas antara lain adalah  terjadinya pembengkakan pada kelenjar air mata, gangguan pada hati, jantung, limpa, dan sistem saraf. Trypanosoma cruzi dapat menimbulkan  kematian. 

- Trypanosoma gambiense adalah parasit yang menyebabkan penyakit tidur  pada manusia dengan vektor perantara berupa lalat tse-tse Glossina palpalis. - Trypanosoma rhodesiense adalah parasit yang menyebabkan penyakit  tidur pada manusia dengan vektor perantara berupa lalat tse-tse Glossina  morsitans

- Trypanosoma lewisi adalah parasit pada tikus dengan vektor perantara  berupa kutu tikus. 

- Trypanosoma brucei adalah parasit yang menyebabkan penyakit nagano  pada ternak dengan vektor perantara berupa lalat tse-tse. 

- Trichomonas vaginalis adalah parasit yang menyerang vagina dan menyebabkan keputihan. 

- Giardia lamblia adalah parasit yang menyerang usus manusia dan  menyebabkan penyakit giardiasis. Penyakit giardiasis ditandai dengan diare  hebat dan kejang usus. Penyebaran organisme ini melalui perantara air  minum yang terkontaminasi feses penderita. 

- Leishmania donovani adalah parasit yang menyerang manusia dan  menyebabkan penyakit kala azar di daerah Mesir, sekitar Laut Tengah,  Amerika Selatan, Afrika, dan India. Gejala penyakit kala azar antara lain  adalah demam tinggi berulang-ulang, anemia, serta terjadi pembengkakan  pada hati dan limpa. 

- Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis adalah parasit yang menyebabkan penyakit leishmaniasis pada manusia. Leishmaniasis menyerang kulit, kelenjar lendir hidung, dan tenggorokan. Leishmania tropica menyerang penduduk di Asia dan sebagian Amerika Selatan, sedangkan Leishmania brasiliensis menyerang penduduk di daerah.

3) Filum Ciliata (Ciliophora) 

Protozoa yang bergerak menggunakan silia atau rambut getar 

Gambar 9. Struktur Paramaecium sp 

Sumber : https://www.slideshare.net 

Permukaan tubuh ditutupi oleh silia, baik secara merata atau di tempat-tempat tertentu. Panjang silia sekitar 2-20 μm dengan diameter kurang lebih 0,25 μm.  Jumlah silia mencapai ribuan. Fungsi silia adalah untuk bergerak, meluncur,  berenang, atau membantu menangkap makanan dan memasukkannya ke dalam  sitoplasma. Memiliki organel sel seperti inti sel, mitokondria, ribosom, lisosom, 

vakuola makanan, dan vakuola kontraktil. Vakuola makanan berfungsi untuk  mencerna makanan, sedangkan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengatur  tekanan osmotik cairan di dalam tubuh. Memiliki dua buah inti sel, yaitu  mikronukleus dan makronukleus. Ukuran makronukleus lebih besar daripada  mikronukleus. Mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi seksual secara konjugasi. Pada Paramecium, terdapat 1–80 bentuk mikronukleus. Sementara itu,  makronukleus berfungsi untuk mensintesis RNA, mengatur aktivitas dan  pertumbuhan sel, serta pembelahan biner sebagai reproduksi aseksual. Memiliki  alat pencernaan yang terdiri atas celah mulut (oral groove), sitostoma (mulut sel), sitofaring (gullet atau kerongkongan), vakuola makanan, dan lubang anus yang  terletak pada bagian tertentu dari membran sel 

Bentuk tubuh bervariasi, seperti bentuk sandal, terompet, lonceng, atau oval.  Bentuk tubuh ini tetap karena memiliki pelikel. Berikut bentuk-bentuk tubuh pada  ciliata. 

Gambar 10. Macam-macam bentuk kelompok Ciliata 

Sumber : https://www.biologijk.com

4) Filum Sporozoa (Apicomplexa) 

Sporozoa adalah Protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Sporozoa memiliki bentuk seperti spora pada salah satu tahap dalam siklus hidupnya. Struktur tubuh Sporozoa: 

a) Bentuk tubuh bulat panjang atau oval. 

b) Tidak memiliki alat gerak, tetapi dapat berpindah dari jaringan satu ke  jaringan lain dalam tubuh inang melalui aliran darah. 

c) Memiliki sebuah nukleus, tanpa vakuola kontraktil. 

d) Dapat membentuk kista berdinding tebal saat berada di dalam usus vektor. 

Cara hidup Sporozoa 

Seluruh anggota Sporozoa hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan seperti burung, reptil, dan rodentia. Sporozoa masuk ke dalam tubuh inang melalui  perantara. Contohnya, Plasmodium penyebab penyakit malaria ditularkan melalui  gigitan nyamuk Anopheles betina 

Cara reproduksi Sporozoa 

Sporozoa dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi  aseksual dilakukan dengan skizogoni dan sporogoni, sedangkan reproduksi seksual dilakukan melalui penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Skizogoni  adalah pembelahan diri yang berlangsung di dalam tubuh inang tetap, sedangkan sporogoni adalah pembentukan pembentukan spora yang berlangsung di dalam  tubuh inang perantara. 

Reproduksi aseksual dan reproduksi seksual bergantian membentuk siklus hidup, sehingga Sporozoa mengalami beberapa kali perubahan bentuk. Berikut ini adalah  siklus hidup salah satu anggota Sporozoa, yaitu Plasmodium. 

Untuk lebih jelas siklus hidupnya dapat dilihat pada gambar berikut!

Gambar 11. Siklus hidup Plasmodium sp 

https://pak.pandani.web.id

Keterangan Gambar: 

1. Nyamuk Anopheles menggigit manusia (fase infektif). Air liurnya mengandung sel sel Plasmodium dalam bentuk sporozoit dan zat antikoagulan yang merupakan anti pembekuan darah. 

2. Sporozoit mengalir menuju hati, kemudian mengalami pembelahan menjadi  merozoit. 

3. Merozoit mengalir ke aliran darah dan menyerang eritrosit menjadi tropozoid,  lalu melakukan sporulasi. 

4. Tropozoid lalu matang dan keluar dari eritrosit, sehingga eritrosit mengalami  lisis atau pecah (fase diagnosa). Pecahnya sel darah merah mengakibatkan tubuh  manusia melakukan reaksi dengan menghasilkan gejala demam. 

5. Tropozoid yang mengalami sporulasi dapat: (a.) Menjadi merozoit kembali dan  menyerang eritrosit lain kembali, (b). Menjadi gametosit. 

6. Gametosit akan dihisap kembali oleh nyamuk Anopheles lain. Di dinding usus  nyamuk, gametosit selanjutnya akan berkembang menjadi mikrogamet (betina)  dan makrogamet (jantan). 

7. Kedua gamet kemudian mengalami fertilisasi menjadi zigot. 

8. Zigot berkembangan menjadi ookinet. 

9. Ookinet berkembang menjadi ookista dan menghasilkan sporozoit. 

10. Sporozoit yang matang akan dilepas ketika nyamuk Anopheles menggigit  manusia, dan siklus berulang. 

C. Rangkuman 

1. Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan atau  fungi. 

2. Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri uniseluler atau multiseluler, inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, memiliki  dinding sel atau tidak, cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof, bersifat  aerob atau anaerob, Hidup bebas atau bersimbiosis, Reproduksi secara seksual  dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner.  

3. Berdasarkan sifat-sifatnya, Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista  mirip hewan (Protozoa). Protista mirip hewan atau protozoa dikelompokkan  menjadi empat kelompok besar berdasarkan alat geraknya yaitu Rhyzopoda bergerak dengan kaki semu, Flagellata bergerak dengan flagela (bulu cambuk),  Cilliata bergerak dengan silia (bulu getar), Sporozoa yang tidak memiliki alat  gerak. Protista memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.  

4. Peran yang menguntungkan adalah dapat menjadi petunjuk atau indikator  adanya minyak bumi, sebagai sumber makanan baru dan untuk kosmetik.  Sedangkan peran yang merugikan adalah dapat menimbulkan penyakit bagi  manusia. 

D. Latihan Soal  

Untuk mengukur kemampuan dalam pembelajaran 1 kalian dapat menjawab soal-soal  berikut ini. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 

1. Perhatikan gambar berikut ini ! 

Ketiga organisme tersebut digolongkan ke dalam protozoa karena.... 

A. Bersifat parasit dengan inti eukariotik 

B. Sifat hidup heterotrof sebagai parasit 

C. Bentuk morfologis yang berbeda 

D. Bersel satu dan memiliki alat gerak 

E. Perkembangbiakan secara seksual dan pembelahan biner 

2. Pada saat praktikum seorang siswa mengamati spesies air yang diambil dari dasar kolam. Dari hasil pengamatan siswa menyimpulkan bahwa mikroorganisme  yang diamati bersal dari kelompok protista mirip hewan karena.... 

A. Memiliki alat gerak 

B. Berklorofil 

C. Prokariot 

D. Multiseluler 

E. Berpigmen. 

3. Perhatikan gambar dibawah ini ! 

Berdasarkan gambar protozoa tersebut termasuk kelompok .... 

A. Rhyzopoda 

B. Pseudopodia 

C. Flagellata 

D. Cilliata 

E. Sporozoa 

4. Kelompok protozoa yang digunakan sebagai indikator/penunjuk sumber minyak  bumi dan penentu umur relatif batuan sedimen laut adalah.... 

A. Amoeba 

B. Foraminifera 

C. Plasmodium vivax 

D. Radiozoa 

E. Trypanosoma gambiense


5. Di bawah ini yang tergolong ke dalam jenis kelompok sporozoa ialah … 

A. Euglena 

B. Trypanosoma 

C. Paramaecium 

D. Plasmodium 

E. Amoeba 

6. Berdasarkan cara memperoleh makanan dan cara hidupnya, Protista  dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama, yaitu . . . . 

A. Euglenophyta, Gymnomycota, Mastigophora 

B. Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta 

C. Mastigophora, Sporozoa, Ciliophora 

D. Protista mirip tumbuhan, Protista mirip jamur, Protista mirip hewan 

E. Chrysophyta, Mastigophora, Ciliophora

KUNCI DAN PEMBAHASAN SOAL LATIHAN 

NO 

KUNCI 

PEMBAHASAN

Gambar tersebut adalah Amoeba, Euglena dan Paramecium.  Ketiga organisme tersebut dimasukkan ke dalam satu  kelompok karena 

∙ Uniseluler 

∙ Eukariotik 

∙ Hidup soliter 

Alat gerak masing-masing adalah Amoeba : pseudopodia,  Euglena: Flagel, Paramaecium : silia.

- Uniseluler, dengan ukuran tubuh sekitar 10 – 200 μm. - Tidak memiliki dinding sel. 

- Umumnya bersifat heterotrof dan hanya sebagian kecil  yang bersifat autotrof. 

- Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain. 

- Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner  dan reproduksi seksual dengan konjugasi. 

- Sebagian besar memiliki alat gerak

Berdasarkan gambar protozoa tersebut bergerak dengan silia. Maka protozoa tersebut dikelompokkan ke dalam  Cilliata

Amoeba : Hidup bebas sebagai saprovor 

Foraminifera : Sebagai indikator adanya minyak bumi Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria 

Radiozoa :Bahan pembuat gelas 

Trypanosoma gambiense : Penyebab penyakit tidur

Euglena: Alat gerak berupa Flagel 

Trypanosoma: Alat gerak berupa Flagel 

Paramaecium: Alat gerak berupa silia 

Plasmodium: tidak ada alat gerak 

Amoeba: Alat gerak berupa kaki semua

Protista mirip tumbuhan, Protista mirip jamur, Protista  mirip hewan


Pedoman Penskoran 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.  



Nilai = Nilai Perolehan/Nilai Maksimal x 100 % 


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi  materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

E. Penilaian Diri 

Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa jauh, kalian memahami materi  pada kegiatan pembelajaran 1. Berilah tanda centang (v) pada kolom jika sesuai atau  tidak sesuai dengan yang dirasakan 

No 

Pertanyaan 

Ya 

Tidak

1 

Apakah Saya dapat memahami ciri-ciri umum protista ?



2 

Apakah Saya dapat memahami pengelompokan protista?



3 

Apakah saya dapat memahami pengelompokan protista  mirip hewan ?



4 

Apakah saya dapat memahami peranan protista mirip  hewan dalam kehidupan manusia




Jika menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas maka pelajari kembali  modul kegiatan pembelajaran 1. “Jangan putus asa”. Jika menjawab “Ya “ pada  semua pertanyaan, maka lanjutkan ke kegiatan pembelajaran 2.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*