KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: Tingkat Keanekaragaman Hayati

A. Tujuan Pembelajaran  

Setelah kegiatan pembelajaran 1, diharapkan Anda dapat mengidentifikasi,  menjelaskan, menganalisis tingkat keanekaragaman hayati dan mampu menyajikan  hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dengan selalu  berfikir kritis, kreatif. dan membiasakan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab serta  tetap bersyukur kepada Tuhan YME.  

  

B. Uraian Materi  

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang  menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya.  Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas (biodiversitas), meliputi  keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di  suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan  faktor lingkungan yang mempengaruhi fenotip (ekspresi gen). secara garis besar  keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu sebagai berikut:  


1. Keanekaragaman Gen  

Perhatikan gambar berikut ini!  

Gambar 1. Variasi ras manusia  

Sumber : ashev-chenko.blogspot.com 

 

Gen adalah substansi kimia sebagai faktor penentu sifat keturunan. Gen terdapat  dalam lokus kromosom, kromosom ada dalam inti sel. Semua makhluk hidup yang  ada dipermukaan bumi ini mempunyai kerangka dasar komponen sifat menurun  yang sama. 

Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis atau  spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya  susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip  (penampakan luar) suatu makhluk hidup Keanekaragaman gen menunjukkan  adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut  mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan  pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Variasi  dalam spesies ini disebut varietas.  

Setiap individu tersusun atas banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan  antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang  semakin banyak variasinya. Hal ini terjadi karena pada saat persilangan akan  terjadi penggabungan gen-gen dari masing-masing individu melalui sel kelamin.  Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi.  

Gambar 2. Berbagai variasi warna bunga mawar  

Sumber : seputarbahan.me  


Perhatikan gambar tanaman mawar di atas dengan warna merah, putih dan  kuning. Tanaman mawar ini merupakan contoh keanekaragaman gen. Tanaman  mawar yang beraneka warna memiliki keanekaragaman tingkat gen dalam warna bunga. Contoh lain adalah warna kulit manusia yang beraneka ragam sesuai  dengan sebaran mereka tinggal.  

Tingkat keanekaragaman gen ternyata tidak terdapat pada gen saja, melainkan ada juga faktor lain yang berperan mempengaruhi keanekaragaman ini, yaitu  lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu merupakan interaksi antar gen  dengan lingkungan. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang  sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan  mempengaruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk. Contoh lingkungan  mempengaruhi keanekaragaman tingkat gen dapat dilihat dari jumlah sel darah  merah yang hidup di dataran tinggi dan yang hidup di pantai. Ternyata jumlah sel  darah merah orang yang hidup di pegunungan lebih banyak dibandingkan dengan  yang hidup di pantai. Mengapa hal ini terjadi? Karena jumlah oksigen di  pegunungan lebih sedikit dari pantai. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan  tubuh akan oksigen orang yang hidup di pegunungan memiliki sel darah merah  yang lebih banyak. Sel darah merah berguna untuk mengangkut oksigen ke seluruh  tubuh.


2. Keanekaragaman Jenis  

Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis,  anatomis, fisiologis dan memiliki kemampuan untuk melakukan perkawinan dengan  sesamanya sehingga menghasilkan keturunan yang subur (fertile) untuk  melanjutkan generasinya. 

Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis pada makhluk hidup yang termasuk pada  satu keluarga (family) lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada  perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman jenis dapat  dilihat dari keluarga kacang-kacangan. Ada kacang kapri, kacang tanah, kacang  hijau, kacang merah, kacang kedelai dan kacang panjang. 

Gambar 3. Jenis-jenis kacang  

Sumber : biologigonz.blogspot.com  


3. Keanekaragaman Ekosistem  

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara  makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk  hidup dengan lingkungannya. Dalam aktivitas kehidupannya makhluk hidup selalu  berinteraksi dan bergantung pada lingkungan sekitarnya.Ketergantungan ini  berkaitan dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan  faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya  perbedaan cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini  menunjukkan adanya keanekaragaman ekosistem.  

Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang  terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat.  Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan  keanekaragaman jenis (spesies).contoh keanekaragaman ekosistem : sawah, hutan,  pantai.  

  

Tipe-Tipe ekosistem  

a. Ekosistem Perairan (Akuatik)  

Ekosistem perairan adalah komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi  menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.  

Plankton terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini dapat berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus arus air, misalnya  ganggang uniseluler dan protozoa  

Nekton merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang) misalnya  ikan dan katak  

Neuston merupakan organisme yang mengapung dipermukaan air misalnya serangga, air, teratai, eceng gondok dan ganggang.  

Bentos merupakan organisme yang berada didasar perairan misalnya,  udang, kepiting, cacing, dan ganggang.  

Perifiton merupakan organisme yang melekat pada organisme lain  misalnya ganggang dan siput. 


Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air  tawar dan ekosistem air laut.  


1) Ekosistem air tawar  

Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut: 

▪ Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah  daripada cairan sel yang makhluk hidup.  

▪ Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.  

▪Penetrasi atau masuknya cahaya matahari dibagi menjadi beberapa  zona yaitu:  

- Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus  cahaya matahari hingga ke dasar perairan.  

- Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian  sampai kedalaman yang masih dapat ditembus cahaya matahari.  

- Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat  ditembus cahaya matahari. Di daerah ini tidak ditemukan organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai.  


2) Ekosistem Air laut  

Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai berikut : 

▪ Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.  

▪ Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.  

▪ Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.  

▪ Memiliki variasi perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di  kedalaman.  

▪ Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh  arah angin, perbedaan densitas (massa jenis) air, suhu, tekanan air,  gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.  

  

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem  air laut dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yaitu:  

▪Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari,  kedalaman air kurang dari 200 meter. Organisme yang mampu  berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.  

▪Zona twilight, merupakan daerah dengan kedalaman air 200-2.000  meter. Cahaya matahari remang-remang tidak efektif untuk  fotosintesis.Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.  

▪ Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya  matahari sehingga selalu gelap.kedalaman air lebih dari 2.000 meter.  

Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah  laut, yaitu :  

Zona litoral (pasang surut), merupakan daerah yang terendam saat  terjadi dan seperti daratan saat air laut surut.  

Zona neritik, merupakan daerah laut dangkal, kurang dari 200  meter. Zona ini dapat ditembus cahaya matahari dan dihuni  ganggang laut dan ikan.  

Zona batial, merupakan memiliki kedalam air 200-2.000 meter dan  keadaannya remang-remang. Di zona ini tidak ada produsen,  melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif berenang),  misalnya ikan. 

Zona abisal, merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap.  Kedalaman air di zona abisal lebih dari 2.000 meter. Zona ini dihuni  oleh hewan predator, detritivor (pemakan sisa organisme),  misalnya pengurai.  

  

Macam-macam ekosistem air laut adalah sebagai berikut:  

1) Ekosistem laut dalam  

Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut yang  gelap karena tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Pada  ekosistem laut dalam tidak ditemukan produsen. Organisme yang  dominan, yaitu predator dan ikan yang pada penutup kulitnya  mengandung fosfor sehingga dapat bercahaya di tempat yang gelap.  

2) Ekosistem terumbu karang  

Ekosistem terumbu Karang terdapat di laut yang dangkal dengan air  yang jernih. Organisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain hewan  terumbu karang (Coelenterata), hewan spons (Porifera), Mollusca  (kerang, siput), bintang laut, ikan, dan ganggang. Ekosistem terumbu  karang di Indonesia yang cukup terkenal diantaranya Taman  Nasional Bawah Laut Bunaken.  

3) Ekosistem Estuari  

Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran air laut dengan air  sungai. Salinitas air di estuari lebih rendah daripada air laut, tetapi  lebih tinggi daripada air tawar, yaitu sekitar 5 – 25 ppm. Di daerah  estuaria dapat ditemukan tipe ekosistem yang khas, yaitu padang  lamun (seagrass) dan hutan mangrove.  

- Padang Lamun merupakan habitat pantai yang biasanya ditumbuhi  seagrass. Tumbuhan ini memiliki rizom dan serabut akar, batang, daun, bunga, bahkan ada yang berbuah. Seagrass berbeda dengan alga karena mempunyai sistem reproduksi dan pertumbuhan yang khas. Seagrass tumbuh menyebar membentuk padang rumput di dalam air dengan perpanjangan rizom. Jenis hewan di padang lamun, antara lain kepiting renang (Portunus pelagicus), udang, dan penyu.  

- Ekosistem hutan mangrove terdapat di daerah tropis hingga  subtropis. Ekosistem ini didominasi oleh tanaman bakau (Rhizophora sp.), kayu api (Avicennia sp.), dan bogem (Bruguiera sp.). Tumbuhan bakau memiliki akar yang kuat dan rapat untuk bertahan di lingkungan berlumpur yang mudah goyah oleh hempasan air laut. Akar napasnya berfungsi untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Tumbuhan bakau memiliki buah dengan biji vivipari yang sudah berkecambah dan berakar panjang saat masih di dalam buah sehingga langsung tumbuh ketika jatuh ke lumpur. Hewan-hewan yang hidup di ekosistem ini, antara lain burung, buaya, ikan, biawak, kerang, siput, kepiting, dan udang. Hutan mangrove banyak terdapat di pesisir pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali, dan Sumbawa.  

4) Ekosistem pantai pasir  

Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu  terkena deburan ombak air laut. Di tempat ini angin bertiup kencang  dan cahaya matahari bersinar kuat pada siang hari. Vegetasi atau 

tumbuhan yang dominan adalah formasi pescaprae dan formasi  barringtonia. Formasi pes-caprae terdiri atas tanaman berbatang  lunak dan berbiji (terna), misalnya Ipomoea pes-caprae, Vigna  marina, dan Spinifex littoreus. Formasi barringtonia terdiri atas  perdu dan pohon, misalnya Barringtonia asiatica, Terminalia catappa,  Erythrina, Hibiscus tiliaceus, dan Hernandia. Hewan yang hidup di  pantai pasir, misalnya kepiting dan burung. Pantai pasir antara lain  terdapat di Bali, Lombok, Papua, Bengkulu, dan Bantul (Yogyakarta).  

5) Ekosistem pantai batu  

Sesuai dengan namanya, ekosistem pantai batu memiliki banyak  bongkahan batu besar maupun batu kecil. Organisme dominan di sini  yaitu ganggang coklat, ganggang merah, siput, kerang, kepiting, dan  burung. Ekosistem ini banyak terdapat di pantai selatan Jawa, pantai  barat Sumatra, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku.  


b. Ekosistem Daratan  

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.  Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Tipe  bioma sangat dipengaruhi oleh iklim sedangkan iklim dipengaruhi oleh letak  geografis garis lintang dan ketinggian tempat dari permukaan air laut.  Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat  dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut:  

1) Hutan Hujan tropis  

Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah Khatulistiwa, misalnya dalam  lembah sungai Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara (Malaysia,  Indonesia, Thailand), dan lembah sungai kongo. Hutan hujan tropik  mempunyai spesifikasi abiotik seperti di bawah ini. Memiliki siraman  hujan yang sangat deras antara 200-450 cm/tahun. Setiap tahun Matahari  bercahaya dengan temperatur lingkungan antara 21-30 derajat Celcius. 

Gambar 4. Hutan Hujan Tropis  Sumber : diction.id  


2) Bioma Gurun  

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik)  yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah  gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi  (bisa mencapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam  hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara  siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di  gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan 

menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan  memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.  Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan  kalajengking.  

Gambar 5. Bioma Gurun  

Sumber : ilmugeografi.com 

 

3) Bioma Padang Rumput  

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke  subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per  tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan  drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan  terna (herba) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.  Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,  jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.  

Gambar 6. Padang rumput  

Sumber : german.fansshare.com 

 

4) Bioma Hutan Gugur  

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah  curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami  empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d  20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah,  bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak). 

Gambar 7. Bioma Hutan gugur  

Sumber : docplayer.info  


5) Bioma Taiga  

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan  daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya  taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer,  pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.  Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung  yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.  

Gambar 8. Bioma Taiga  

Sumber: pinterest.com  


6) Bioma Tundra  

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran  kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan  tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan  adalah Sphagnum sp, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang  pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi  dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang  menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah  panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama  nyamuk dan lalat hitam.  

Gambar 9: Bioma Tundra  

Sumber : andimanwno.wordpress.com  


7) Sabana/Savana  

Sabana merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon. Sabana  terdapat di daerah tropis, dengan curah hujan 90-150 cm/tahun, misalnya  di Kenya (Afrika) dan Australia Utara. Sabana dibedakan menjadi 2 macam  yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa  jenis pohon)  

Gambar 10. Bioma Sabana/Savana  

Sumber: pak.pandani.we,id  


Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati)  yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk  tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan  Zaire di Afrika. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan  erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan  yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan.  


C. Rangkuman  

1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang  menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya.  Secara garis besar keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu  keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.  

2. Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis atau  spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip  (penampakan luar) suatu makhluk hidup.  

3. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk  hidup antar jenis.  

4. Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang  terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat.  


D. Penugasan Mandiri  


Langkah Kerja:  

1. Amati lingkungan sekitar tempat tinggalmu!  

2. Tentukan 2 ekosistem yang akan diamati (misal ekosistem darat dan ekosistem  air)!  

3. Amati kehidupan setiap ekosistem tersebut!. Yang harus diamati meliputi berbagai jenis makhluk hidup yang ada dan interaksi yang terjadi antar makhluk hidup  tersebut dan antar makhluk hidup dengan lingkungannya.  

4. Amati pula keanekaragaman gen dari setiap spesies yang Anda temui!  

5. Masukkan data hasil pengamatan pada tabel berikut ini! 


Kondisi yang teramati 

Ekosistem Air 

Ekosistem Darat 

Kondisi komponen  

abiotik. 

 


Jenis tumbuhan yang  ditemukan. 

 


Jenis hewan yang  

ditemukan. 

 



Pertanyaan:  

1. Bagaimana kondisi komponen abiotik pada kedua ekosistem yang Anda amati?  

2. Bagaimana kondisi komponen biotik pada kedua ekosistem yang Anda amati?  

3. Pada ekosistem yang manakah keanekaragaman gen dan jenis paling tinggi? Apa  yang menyebabkannya? Jelaskan?  


E. Latihan Soal  


Pilihlah satu jawaban yang paling benar!  


1. Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen adalah…. 

A. Mangga manalagi, mangga geding, dan mangga harum manis  

B. Jambu, mangga dan pepaya  

C. Kelapa sawit, kelapa gading dan aren  

D. Aren, jambu dan kelapa sawit  

E. Bawang merah, bawang putih dan bawang daun 


2. Keanekaragaman jenis dapat terlihat dari adanya perbedaan….  

A. Bentuk, warna, ukuran dan penampilan  

B. Bentuk, warna, jumlah, ukuran dan faktor pembawa sifat menurun 

C. Morfologi dan anatomi  

D. Tingkah laku dan gen  

E. Morfologi dan tingkah laku  


3. Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem  dan spesies dapat menimbulkan  

A. Varietas  

B. Spesies baru  

C. Populasi  

D. Biodiversitas  

E. Habitat baru  


4. Di bawah ini merupakan ciri-ciri ekosistem air.  

1) Salinitas rendah  

2) Variasi suhu tinggi  

3) Penetrasi cahaya matahari kurang  

4) Suhu air daerah tropis kurang lebih 250C  

5) Adanya aliran air  

6) Tidak dipengaruhi iklim dan cuaca  

Ciri-ciri ekosistem air tawar adalah….  

A. (1), (2) dan (3)  

B. (1), (2) dan (5)  

C. (2), (3) dan (5)  

D. (2),(3) dan (6)  

E. (4),(5) dan (6)  


5. Keanekaragaman jenis (spesies) tertinggi terdapat pada ekosistem…. 

A. Gurun  

B. Hutan hujan tropis  

C. Sawah  

D. Mangrove  

E. Sabana  

 

Kunci Jawaban dan Pembahasan  

No  

Soal 

Kunci Jawaban 

Pembahasan 

A  

Mangga manalagi, mangga  geding, dan mangga harum  manis 

Jenis mangga mempunyai berbagai variasi,  hal ini disebabkan faktor gen yang  bervariasi. Mangga dalam satu jenis  memiliki rasa dan tekstur yang berbeda  beda begitupun dari segi penampilan fisik  tanamannya. 

C  

Morfologi dan anatomi 

Keanekaragaman jenis adalah perbedaan  yang dapat ditemukan pada suatu  komunitas. Perbedaan dapat ditemukan  dengan memperhatikan anatomi dan  morfologi. 

D  

Biodiversita 

Keanekaragaman hayati (Biodiversity)  Keanekaragaman hayati adalah tingkat  variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat  ekosistem bioma spesies atau seluruh  planet. Keanekaragaman hayati adalah  ukuran dari kesehatan ekosistem.  Keanekaragaman hayati adalah sebagian  fungsi dari iklim.

A  

(1), (2), (3) 

Ciri-ciri air tawar  

- Salinitas rendah, di bawah 1 %.  

- Dipengaruhi iklim dan cuaca.  

- Suhu bervariasi sangat rendah.  

- Penetrasi masuknya cahaya kurang. 

B  

Hutan hujan tropis 

Karena hutan hujan tropis memiliki variasi  spesies terbanyak dibandingkan dengan  ekosistem lainnya. 


Pedoman Penskoran  

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.  


Nilai = Nilai Perolehan/Nilai Maksimal x 100 %  


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi  Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. 


F. Penilaian Diri  

Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa jauh Anda memahami materi pada kegiatan pembelajaran 1. Berilah tanda centang (v) pada kolom jika sesuai atau tidak sesuai dengan yang dirasakan.  

No 

Deskripsi Kompetensi 

Hasil Penilain Diri 

Ya 

Tidak 

1 

Apakah Anda dapat menjelaskan pengertian  keanekaragaman hayati? 

 


2 

Apakah Anda dapat membedakan  keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis dan  tingkat ekosistem? 

 


3 

Apakah Anda dapat mengidentifikasi ciri-ciri  berbagai bioma sebagai bagian dari  keanekaragaman hayati tingkat ekosistem? 

 



Jika menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas maka pelajari kembali  modul kegiatan pembelajaran 1. “Jangan putus asa”. Jika menajwab “Ya “ pada  semua pertanyaan, maka lanjutkan ke kegiatan pembelajaran 2.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*