KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: Prinsip-Prinsip Bioteknologi

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan mampu: 

1. Menjelaskan prinsip-prinsip bioteknologi 

2. Membedakan bioteknologi tradisional dan modern. 

3. Menganalisis penerapan bioteknologi di berbagai bidang. 

4. Menjelaskan manfaat dan dampak bioteknologi bagi manusia.

 


B. Uraian Materi 

1. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi  

Bioteknologi berasal dari kata Bio (hidup) dan Teknos (teknologi) yang berarti  ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Secara klasik atau konvensional,  bioteknologi berarti sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk  memenuhi kebutuhan manusia. 

Sementara itu, dalam perkembangan lebih lanjut bioteknologi dapat diratikan  sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme,  sistem, atau proses biologi untuk meningkatkan potensi organisme maupun  menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia. 

2. Jenis-jenis bioteknologi 

Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:

a. Bioteknologi Konvensional (sederhana)  

Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme  secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat  bagi manusia. Bioteknologi ini masih sangat sederhana atau tradisional, karena  teknik dan peralatan yang digunakan masih sederhana. Pada bioteknologi  konvensional menggunakan mikroorganisme, proses biokimia, dan proses  genetik alami. Manipulasi yang biasa dilakukan hanya pada media tumbuh  (substrat) dan kondisi lingkungan belum sampai pada tahap rekayasa genetik,  kalaupun ada rekayasa genetik masih merupakan rekayasa genetik yang sederhana dan perubahan genetik yang dihasilkan tidak tepat sasaran. 

Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut; 

1) Kelebihan : 

a. Biaya produksi murah. 

b. Teknologi menggunakan peralatan sederhana. 

c. Pengaruh jangka panjang sudah dikatahui. 

2) Kelemahan : 

a. Perbaikan genetik tidak terarah.

b. Memerlukan waktu relatif lama . 

c. Belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah. 

d. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya. 

e. Tidak dapat mengatasi mengatasi ketidaksesuaian genetic. 

f. Reproduksi dalam skala kecil. 

g. Proses relatif belum steril. 

h. Kualitas hasil belum terjamin. 

Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang:  

1) Bidang Makanan  

Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya  dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap,  ,cuka, dan sebagainya.  

a) Yogurt 

Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan  bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri  ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari  proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan  susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental.  Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya  dinamakan.  

Gambar 1. Yogurt 

www.uniwiwied.com  


b) Keju 

Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan  zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi.  Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus  bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih).  

Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi  asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju.  

Gambar 2. Keju 

http://www.sehat.com 


c) Roti 

Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu  oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah  pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi. Proses ini  akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol.  

Gas karbon dioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan  alkohol akan mempengaruhi aroma dan memberi rasa pada roti. Adonan  akan tampak lebih mengembang dan membesar pada saat adonan dimasukkan ke oven, karena gas akan mengembang pada suhu tinggi.  

Gambar 3. Roti 

Sumber: http://www.dinimon.com 


d) Kecap 

Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari  kacang kedelai. Kedelai akan difermentasi dengan menggunakan jamur  Aspergillus wentii. Kemudian dikeringkan dan direndam di dalam larutan  garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman kedelai  dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan fermentasi  garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein menjadi asam asam amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas. 

Gambar 4. Kecap 

Sumber: http://www.tokomesin.com 


e) Tempe 

Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering  dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit. Proses pembuatan  tempe menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan  menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji  kedelai. Jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan  hifa. Benang-benang itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat  dan membentuk struktur yang kompak.  

Gambar 5. Tempe 

www.tasti-indonesian-food.com 


f) Cuka 

Bahan dasar pada proses pembuatan cuka adalah etanol yang dihasilkan  oleh fermentasi anaerob oleh ragi. Bakteri yang digunakan, seperti  Acetobacter dan Gluconobacter. Bakteri akan mengoksidasi etanol  menjadi asam asetat. 

Gambar 6. Cuka 

www.tasti-indonesian-food.com 


2) Bidang Pertanian  

Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan  kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian  diantaranya adalah: 

a) Kultur Jaringan 

kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan makhluk hidup  menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya.  

Kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori sel yang  dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan mempunyai  kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel  tumbuhan (dari bagian mana saja sel tersebut diambil) yang jika  diletakkan dalam lingkungan yang sesuai, akan tumbuh menjadi  tumbuhan yang sempurna. Kultur jaringan akan lebih besar  keberhasilannya apabila menggunakan jaringan meristem.  


b) Pembastaran 

Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua  individu tanaman yang sejenis tetapi berbeda varietas. Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi varietas X  yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah dikawinkan  dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan umur panen  pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas baru yang  memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah tinggi,  tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek.  


c) Hidroponik 

Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah  sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot  atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat 

porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut  kelapa, arang kayu, dan sebagainya.  


3) Bidang Industri  

Dibidang industri misalnya teknik bioremediasi, yaitu suatu proses  pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang kurang berbahaya. Bioremediasi melibatkan mikroba tertentu, diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida. Caranya dengan melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik  yang tercemar.  


4) Bidang Pengobatan  

Di bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan untuk  pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan  mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk  meningkatkan imunitas.  


5) Bidang Peternakan  

Di bidang peternakan, misalnya pada domba ankon yang merupakan domba  berkaki pendek dan bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang  diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.  


b. Bioteknologi Modern  

Kelebihan dan kekurangan bioteknologi modern antara lain : 

1. Kelebihan : 

a. Hasil dapat diperhitungkan. 

b. Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik. 

c. Perbaikan genetic dapat dilakukan secara terarah. 

d. Menghasilkan individu yang memiliki sifat baru (tidak sama) dengan sifat  alaminya. 

2. Kelemahan : 

a. Biaya produksi relative mahal. 

b. Menjadikan jenis tanaman monokultur. 

c. Menyebabkan degradasi gen jenis lokal. 

d. Memerlukan teknologi canggih. 

e. Pengaruh jangka panjang belum diketahui. 

Bioteknologi modern mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran  sehingga semakin menonjol setelah adanya penelitian dan penerapan ilmiah.  Bioteknologi modern dibidang kedokteran hampir sama dengan di bioteknologi  konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan lebih terjamin  menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh alat-alat canggih  lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika, dan  hormon.  

Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,  biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Saat ini, aplikasi  bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan 

dan hewan. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen  biologi, menggunakan metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan,  dan melibatkan banyak disiplin ilmu.  

Bioteknologi modern sangat erat dengan rekayasa genetika, karena manipulasi  yang dilakukan bukan hanya pada kondisi lingkungan dan media tumbuh  melainkan juga dilakukan pada susunan gen dalam kromosom makhluk  hidup. Namun tidak semua penerapan bioteknologi modern menggunakan teknik rekayasa genetika, misalnya seperti kultur jaringan dan kloning. Kultur  jaringan dan kloning dikatakan sebagai bioteknologi modern karena alat yang  digunakan dalam prosesnya merupakan peralatan yang canggih. Rekayasa genetik bertujuan untuk menghasilkan organisme transgenik yakni organisme  yang susunan gen dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai  sifat yang menguntungkan sesuai dengan yang dikehendaki. Sehingga dapat  dikatakan bahwa hasil dari rekayasa genetik lebih terarah dan dapat diramalkan sebelumnya. 

Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan  teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen  untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi  materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau menghilangkan gen  tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah dengan membuat  organisme transgenik.  


1) Tanaman Transgenik  

Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan  susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman ini merupakan suatu  alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat  melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu membunuh  hama yang menyerang tumbuhan tersebut.  

Gambar 7. Contoh-contoh tanaman transgenik  

www.slideplayer.biz.tr  


Untuk membuat suatu tanaman transgenik, dilakukan beberapa tahapan

a) pertama-tama dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan  menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan). 

b) Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan, cendawan,  atau bakteri. 

c) Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor  kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen).  

d) Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga  DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri  tersebut.  

e) Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke dalam sel  tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah  bagian daun.  

f) Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai  bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer  DNA dengan bantuan listrik).  

Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga  macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang  dihasilkan tidak mudah busuk.  


2) Hewan Transgenik  

Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk  menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.  

Gambar 8. Contoh-contoh hewan transgenik  

www.guruipa.com 


3. Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern.

Pada bioteknologi konvensional prosesnya melibatkan reaksi fermentasi dalam  menghasilkan suatu produk, lain halnya dengan bioteknologi modern sudah melibatkan teknik rekayasa genetika yaitu dengan menggunakan teknik DNA rekombinan yaitu teknik mengubah susunan DNA suatu organisme dengan menyisipkan gen asing ke organisme tersebut sehingga diperoleh sifat baru yang  tidak dimiliki sebelumnya. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik. 

Proses DNA rekombinan meliputi : 

a. Isolasi DNA 

Dilakukan untuk menyeleksi DNA yang dikehendaki. 

Langkah-langkah proses isolasi DNA, berikut: 

1) Isolasi jaringan 

Langkah pertama mengisolasi jaringan yang akan digunakan 

2) Pelisisan dinding sel dan membran sel 

Melisiskan dinding dan membran sel dengan penggerusan (homogenasi),  sentrifugasi dengan kecepatan lebih dari 1000 rpm atau dengan  menggunakan larutan pelisis sel atau buffer ekstraksi. Inti sel harus  dilisiskan, karena substansi gen yang diinginkan ada didalamnya. Larutan  pelisis sel ini bertujuan untuk melisiskan sel yang tidak mengandung DNA  agar sel yang mengandung inti sel dapat diisolasi atau dipisahkan dari  komponen-komponen sel lainnya yang tidak berfungsi 

3) Pengekstrasian dalam larutan 

Supernatan yang terbentuk dibuang dan kemudian dilakukan ekstraksi di  dalam larutan, hal tersebut bertujuan agar di dapat ekstrak 

4) Purifikasi 

Pada tahap ini dilakukan pembersihan hasil ekstrak dan zat-zat lainnya. Pada larutan diberikan RNAse dan diinkubasi selama 10 menit pada suhu 65 0C, hal ini bertujuan agar mengoptimalkan kerja enzim. Penambahan RNAse berguna untuk menyingkirkan kontaminasi RNA sehingga DNA dapat diisolasi secara utuh. 

5) Presipitasi 

Bertujuan untuk mengendapkan protein histon, sehingga untai DNA tidak  lagi menggulung dan berikatan dengan protein histon sehingga DNA dapat  terlihat. Tahap ini dilakukan dengan cara meneteskan larutan presipitasi dan  kemudian di vortex sehingga larutan homogen. 

Protein presipitasi terdiri dari asam asetat yang jika berikatan dengan protein mengakibatkan terbentuknya senyawa baru dengan kelarutan lebih rendah, sehingga menyebabkan protein mengendap. Larutan kemudian di sentrifugasi untuk memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul, substansi yang lebih berat akan berada di dasar, yang lebih ringan akan  terletak di atas. 

Berikut ini gambar dari teknik isolasi DNA.

Gambar 9. Teknik Isolasi DNA 

www.biofilimu.wordpress.com 


b. Transplantasi Gen atau DNA 

Transplantasi gen dilakukan dengan cara menyambung gen yang telah diisolasi  ke dalam DNA plasmid vektor menggunakan enzim ligase. Enzim ligase mampu  menyambung ujung-ujung nukleotida dan hasil penyambungan ini disebut DNA  rekombinan yang mengandung DNA asli vektor dan DNA asing yang diinginkan. 

Berikut ini gambar tentang proses transplantasi gen.


Gambar 10. proses transplantasi gen 

www.biologigonz.blogspot.com 


c. Memasukkan DNA Rekombinan ke dalam sel hidup 

DNA rekombinan dimasukkan ke vector sel bakteri ataupun virus melalui  pemanasan dalam larutan NaCl atau melalui elektroporasi. Sel bakteri atau  virus tersebut melakukan replikasi dengan cara membelah diri sehingga  diperoleh DNA rekombinan dalam jumlah banyak. Berikut ini gambar dari  proses rekombinasi gen. 

Gambar 11 Tahapan Teknologi DNA Rekombinan 

www.slideplayer.info 


Selain teknik rekayasa genetika yang digunakan dalam bioteknologi modern, ada  juga teknik-teknik lain yang dapat menghasilkan produk unggul, yaitu : 


a. Kultur jaringan 

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan  yang didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan. 

Prinsip kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan maupun sel tumbuhan  dalam suatu media buatan secara aseptik. Secara teori dikatakan bahwa setiap  sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru apabila ditempatkan pada lingkungan yang sesuai. Sifat individu baru yang  dihasilkan sama persis dengan sifat induknya. 

Bagian tumbuhan yang ditumbuhkan dalam media kultur disebut eksplan, dan  media yang biasa digunakan adalah media agar-agar yang diberi tambahan  unsur hara dan vitamin serta hormone pertumbuhan. 

Aspek bioteknologi yang penting pada tanaman adalah kultur jaringan tumbuhan. Kultur jaringan tumbuhan merupakan dengan Kultur salah satu teknik kloning tumbuhan. Suatu klon tumbuhan Jaringan dan merupakan populasi tumbuhan  yang diproduksi secara aseksual dari satu nenek moyang. Rekayasa Genetika Kultur jaringan tumbuhan (mikropropagasi) adalah bentuk perbanyakan (propagasi) tumbuhan secara vegetatif dengan memanipulasi jaringan somatik (jaringan tubuh) tumbuhan di dalam kultur aseptik (bebas kuman) dengan  lingkungan terkontrol. 

Kultur jaringan tumbuhan utuh dapat dihasilkan dari bagian atau potongan akar,  batang, atau daun yang disebut eksplan yang masih hidup. 

Eksplan dapat membentuk tumbuhan yang utuh (planlet) karena adanya sifat  totipotensi. Totipotensi pada tumbuhan merupakan kemampuan sel tumbuhan  untuk berkembang menjadi tumbuhan yang utuh. Pada tumbuhan, semua bagian  sel-sel mudanya yang masih aktif, misalnya ujung akar, ujung batang, dan  meristem sekunder (kambium) merupakan sel yang totipoten. 

Potongan jaringan tumbuhan yang terdiri atas sejumlah kecil sel-sel pada  medium kultur yang sesuai dan dibiarkan tumbuh menjadi massa sel yang belum  terdiferensiasi disebut sebagai kalus. Medium kultur membutuhkan gula,  garam garam anorganik, nitrogen organik, dan unsur-unsur mikro. Di dalam  medium ditambahkan juga hormon pertumbuhan untuk tumbuh, yaitu auksin  dan sitokinin. Komposisi yang tepat dari medium kultur tergantung pada spesies  tumbuhan yang akan diklon. 

Rangkaian tahap kultur jaringan sebagai berikut : 

1. Sterilisasi eksplan dengan cara merendam eksplan dalam bahan kimia  (sterilan) selama beberapa menit, lalu cuci dengan air steril. 

2. Penanaman eksplan pada media kultur pada medium agar yang telah dibuat. 3. Meletakkan botol yang berisi eksplan dalam ruangan yang suhu dan  penyinaran terkontrol hingga terbentuk kalus. 

4. Subkultur dilakukan beberapa kali sampai kalus tumbuh menjadi plantlet. 

5. Plantlet dikeluarkan dari botol dan akarnya dibersihkan dengan air bersih. 

6. Plantlet ditanam kedalam pot-pot kecil dan diletakkan ditempat yang tidak  tertera saat sudah kembali untai bawah. 

7. Apabila plantlet sudah tumbuh kuat tanaman bisa dipindahkan ke media  tanah atau lahan pertanian yang terkena sinar matahari.  


Keunggulan-keunggulan teknik kultur jaringan sebagai berikut : 

1. Tidak memerlukan lahan luas untuk memproduksi banyak bibit tanaman. 

2. Menghasilkan bibit tanaman yang sifatnya identik dengan sifat induknya.

3. Menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. 


Berikut ini gambar contoh proses kultur jaringan. 

Gambar 12. Tehnik Kultur Jaringan 

Sumber: pustekom.kemdikbud.go.id 

Kelemahan dari kultur jaringan

  • Memerlukan biaya yang tinggi: Teknik kultur jaringan memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan-bahan kultur, peralatan laboratorium, dan untuk mengelola lingkungan kultur.
  • Memerlukan keahlian yang khusus: Teknik kultur jaringan memerlukan keahlian yang khusus dan pengalaman dalam bidang bioteknologi. Karena itu, teknik ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman atau yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup.
  • Terjadi mutasi pada sel atau jaringan: Dalam teknik kultur jaringan, terkadang terjadi mutasi pada sel atau jaringan tanaman yang sedang dikultur, yang dapat mengakibatkan perubahan sifat pada tanaman tersebut.
  • Tidak semua spesies tanaman dapat dikulturkan: Tidak semua spesies tanaman dapat dikulturkan menggunakan teknik kultur jaringan. Beberapa spesies tanaman lebih sulit untuk dikulturkan daripada yang lain, karena perbedaan dalam sifat-sifat biologis dan kebutuhan nutrisi.
  • Risiko kegagalan dalam produksi: Meskipun teknik kultur jaringan memiliki banyak keuntungan, tetapi teknik ini juga memiliki risiko kegagalan dalam produksi.


b. Kloning 

Kloning atau transplantasi atau pencangkokan nukleus digunakan untuk  menghasilkan individu yang secara genetik dengan induknya. Proses kloning  dilakukan dengan cara memasukkan inti sel donor ke sel telur yang telah  dihilangkan inti selnya. Selanjutnya, sel telur tersebut diberi kejutan listrik atau  zat kimia untuk memacu pembelahan sel. Ketika klon embrio telah mencapai  tahap yang sesuai, embrio dimasukkan ke rahim hewan betina lainnya yang  sejenis. Hewan tersebut selanjutnya akan mengandung embrio yang ditanam dan  melahirkan anak hasil kloning. 

Berikut ini contoh gambar proses kloning pada hewan.


Gambar 13. Proses Kloning Pada Hewan 

Sumber : https://www.slideshare.net 


c. Teknik Bayi Tabung 

Teknik bayi tabung bertujuan untuk membantu pasangan suami istri yang sulit  memperoleh keturunan. Hal ini dikarenakan berbagai faktor yang mungkin  dialami oleh pasangan suami dan istri tersebut sehingga mengakibatkan  pembuahan tidak dapat terjadi, misalnya, tersumbatnya saluran telur. 

Pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar tubuh induk betina (fertilisasi in  vitro). Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk embrio. Selanjutnya embrio  ditanam (diimplantasi) pada rahim seorang wanita yang diambil sel telurnya.  Embrio tersebut tumbuh menjadi anak yang siap dilahirkan. Berikut gambar  contoh proses teknik bayi tabung. 

Gambar 14. Proses Teknik Bayi Tabung 

Sumber : https://nakita.grid.id


d. Fusi Protoplasma 

Fusi protoplasma disebut juga teknologi hibridoma yaitu teknik penggabungan  dua sel yang berasal dari jaringan berbeda sehingga menghasilkan sel hibrid yang  memiliki sifat kedua sel tersebut. Penggabungan sel terjadi dalam suatu medan  listrik. Teknik ini digunakan untuk menghasilkan organisme transgenik. Teknik  fusi protoplasma sebagai berikut : 

1. Menyiapkan protoplasma dari tumbuhan. 

2. Menghilangkan dinding sel tumbuhan dan mengisolasi protoplasmanya. 

3. Menguji viabilitas (aktivitas hidup) protoplasma yang diperoleh. 

4. Melakukan fusi protoplasma dalam suatu medan listrik. 

5. Menyeleksi hasil fusi protoplasma. 

6. Membiakkan hasil fusi protoplasma yang dikehendaki. 

Fusi protoplasma pada sel hewan atau manusia dimanfaatkan untuk  menghasilkan hibridoma (sel hibrid). Misalnya hasil fusi antara sel pembentuk  antibodi (sel limfosit B) dengan sel meloma (sel kanker). Sel hibridoma yang  dihasilkan dapat membelah secara tidak terbatas seperti sel kanker, tetapi juga  menghasilkan sel antibodi seperti limfosit B. Setiap sel hibridoma menghasilkan  antibodi yang sifatnya khas sehingga hibridoma yang dihasilkan harus diseleksi  terlebih dahulu untuk selanjutnya digunakan. Berikut ini contoh gambar fusi  protoplasma. 


e. Mikroorganisme sebagai Pembasmi Hama Tanaman 

Banyak bakteri yang hidup sebagai parasit pada jenis organisme saja dan tidak  mengganggu atau merugikan organisme jenis lainnya. Sifat mikroorganisme  semacam ini dapat dimanfaatkan dalam Bioteknologi pembasmian hama atau  dikenal dengan biological control. Contohnya, adalah bakteri hasil rekayasa yang  disebut bakteri minumes, merupakan keturunan dari Pseudomonas. Bakteri ini  dapat melawan pembentukan es selama musim dingin. Contoh lain adalah  penggunaan bakteri Bacillus thuringensis yang patogen terhadap ulat hama  tanaman. Pengembangan bakteri memberikan banyak keuntungan. Pembasmian  ulat hama dengan menggunakan Bacillus thuringensis ternyata tidak  menimbulkan dampak negatif kepada lingkungan serta tidak meninggalkan  residu. 

Cara lain mengatasi hama tanaman adalah dengan menghambat  perkembangbiakan hewan hama. Caranya adalah menyemprotkan feromon  insekta pada lahan pertanian. Feromon adalah substansi yang dikeluarkan hewan  dan menyebabkan 


f. Peran Mikroorganisme dalam Mengatasi Pencemaran 

Salah satu dampak dari peledakan jumlah penduduk dan perkembangan  teknologi adalah pencemaran terhadap lingkungan. Sebenarnya, pada batas batas tertentu lingkungan sekitar kita masih mampu membersihkan dirinya dari  segala macam zat pencemar. Namun, kalau jumlahnya sudah melebihi  kemampuan lingkungan, maka untuk mengatasinya memerlukan keterlibatan  manusia. Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan ini, para pakar telah mencoba merekayasa mikroba untuk mendapatkan strain mikroba yang membantu mengatasi pencemaran, khususnya pencemaran limbah beracun. Apabila  konsentrasinya berada di atas ambang batas, maka akan mengancam  kelangsungan organisme yang lain. 

Yang dikembangkan saat ini antara lain, penanganan limbah oleh  mikroorganisme yang mampu menghasilkan gas hidrogen. Mikroba tersebut  adalah Clostridium butyrium. Dalam hal ini, bakteri akan mencerna dan  menguraikan gula serta menghasilkan gas hidrogen. Gas ini dapat digunakan  sebagai bahan bakar yang tidak menimbulkan polusi. 


g. Mikroorganisme sebagai Pemisah Logam dari Bijihnya 

Selama ribuan tahun, penyulingan minyak atau mineral dan memisahkan  tembaga dari bijih yang berkualitas rendah dengan proses leaching atau  meluluhkan. Pada 1957, berhasil dikembangkan teknik pemisahan tembaga dari  bijinya dengan menggunakan jasa bakteri. 

Bakteri yang dapat memisahkan tembaga dari bijihnya adalah Thiobacillus  ferrooxidans yang berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik khususnya  senyawa besi dan belerang. Bakteri ini termasuk jenis bakteri khemolitotrop atau  bakteri pemakan batuan. Bakteri khemolitotrop tumbuh subur pada lingkungan  yang miskin senyawa organik, karena mampu mengekstrak karbon langsung dari  CO2 di atmosfer. 

Proses pemisahan tembaga dari bijihnya berlangsung sebagai berikut: - Bakteri Thiobacillus ferrooxidans mengoksidasi senyawa besi belerang (besi  sulfida) di sekelilingnya. Proses ini membebaskan sejumlah energi yang  digunakan untuk membentuk senyawa yang diperlukannya. Selain energi, proses oksidasi tersebut juga menghasilkan senyawa asam sulfat dan besi  sulfat yang dapat menyerang batuan di sekitarnya serta melepaskan logam  tembaga dari bijihnya. Jadi, aktivitas Thiobacillus ferrooxidans akan mengubah  tembaga sulfida yang tidak larut dalam air menjadi tembaga sulfat yang larut  dalam air. 

- Pada saat air mengalir melalui bebatuan, senyawa tembaga sulfat (CuSO4)  akan ikut terbawa dan lambat laun terkumpul pada kolam berwarna biru  cemerlang. Proses pemisahan logam dari bijihnya secara besar-besaran dapat dijelaskan  sebagai berikut. 

- Bakteri ini secara alami terdapat di dalam larutan peluluh. Penambang  tembaga akan menggerus batu pengikat logam atau tembaga dan akan  menyimpannya ke dalam lubang tempat buangan. Kemudian, mereka  menuangkan larutan asam sulfat ke tempat buangan tersebut. Saat larutan  peluruh mengalir melalui dasar tempat buangan, larutan peluluh akan  mengandung tembaga sulfat. Selanjutnya, penambang akan menambah logam  besi ke dalam larutan peluluh. Tembaga sulfat akan bereaksi dengan besi  membentuk besi sulfat yang mampu memisahkan logam tembaga dari bijinya.

- CuSO4 + 2Fe+ + H2SO4 → 2FeSO4 + Cu+ + 2H+ 

Secara umum, Thiobacillus ferrooxidans membebaskan tembaga dari bijih  tembaga dengan cara bereaksi dengan besi dan belerang yang melekat pada  batuan sehingga batuan mengandung senyawa besi dan belerang, misalnya  FeS2. Saat larutan peluluh mengalir melalui batu pengikat bijih, bakteri  mengoksidasi ion Fe2+ dan mengubahnya menjadi Fe3+

Unsur belerang yang terdapat dalam senyawa FeS2 dapat bergabung dengan  ion H+ dan molekul O2 membentuk asam sulfat (H2SO4) . Bijih yang  mengandung tembaga dan belerang, misalnya CuS, ion Fe3+ akan mengoksidasi ion Cu+ menjadi tembaga divalen atau Cu2+. Selanjutnya, bergabung dengan  ion sulfat (SO42-) yang diberikan oleh asam sulfat untuk membentuk CuSO4. Dengan cara tersebut, bakteri tersebut mampu menghasilkan tembaga kelas  tinggi. Selain itu, bakteri pencuci, seperti Thiobacillus juga dapat digunakan  untuk memperoleh logam berkualitas tinggi, seperti emas, galiu, mangan,  kadmium, nikel, dan uranium. 


h. Rekayasa Genetika 

Keberhasilan Watson dan Crick menemukan model DNA, dan pemecahan masalah sandi genetik oleh Nirenberg dan Mather membuka jalan bagi penelitian penelitian selanjutnya di bidang rekayasa genetika. Sandi-sandi genetik pada gen ( DNA) ini digunakan untuk penentuan urutan asam-asam amino pembentuk protein (enzim). Pengetahuan ini memungkinkan manipulasi sifat makhluk hidup atau manipulasi genetik untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat yang  diinginkan. Manipulasi atau perakitan materi genetik dengan menggabungkan dua DNA dari sumber yang berbeda akan menghasilkan DNA rekombinan. 

Penggunaan DNA dalam rekayasa genetika untuk menggabungkan sifat makhluk hidup, karena DNA mengatur sifat-sifat makhluk hidup yang dapat diturunkan  dan struktur DNA dari makhluk hidup apapun adalah sama. 

Ada beberapa cara untuk mendapatkan DNA rekombinan melalui rekayasa genetika, di antaranya adalah teknologi plasmid, fusi sel (teknologi hibridoma), dan transplantasi inti. 


i. Teknologi Plasmid 

Molekul DNA berbentuk sirkuler yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi  disebut plasmid. Plasmid merupakan molekul DNA nonkromosom yang dapat  berpindah dari bakteri satu ke bakteri yang lain dan mempunyai sifat pada  keturunan bakteri sama dengan induknya. 

Selain itu, plasmid juga dapat memperbanyak diri melalui proses replikasi  sehingga dapat terjadi pengklonan DNA yang menghasilkan plasmid dalam  jumlah banyak. Karena sifat-sifat plasmid yang menguntungkan, maka plasmid  digunakan sebagai vektor atau pembawa gen untuk memasukkan gen ke dalam  sel target. 

Contoh aplikasi penggunaan teknologi plasmid yang telah dikembangkan  manusia adalah produksi insulin secara besar besaran. Insulin dibuat di dalam tubuh manusia dengan dikontrol oleh gen insulin. Insulin ini kemudian diambil  dari pulau langerhans tubuh manusia, lalu disambungkan ke dalam plasmid  bakteri. Untuk menghubungkan gen insulin dengan plasmid diperlukan  rekombinasi genetik. Dalam rekombinasi DNA dilakukan pemotongan dan  penyambungan DNA. 

Proses pemotongan dan penyambungan tersebut menggunakan enzim pemotong  dan penyambung. Enzim pemotong dikenal sebagai enzim restriksi atau enzim  penggunting yang bernama restriksi endonuklease. Enzim pemotong ini  jumlahnya banyak dan setiap enzim hanya dapat memotong urutan basa tertentu pada DNA. Hasil pemotongannya berupa sepenggal DNA berujung runcing yang komplemen. Selanjutnya, DNA manusia yang diinginkan disambungkan ke bagian  benang plasmid yang terbuka dengan menggunakan enzim ligase DNA yang  mengkatalisis ikatan fosfodiester antara dua rantai DNA. 

Potongan DNA antara gen manusia dengan benang plasmid ini bisa menyambung karena endonuklease yang digunakan untuk memotong DNA manusia dan benang plasmid tersebut sama jenisnya. Sehingga, dihasilkan ujung-ujung yang  sama strukturnya. 

Gen manusia dan plasmid yang telah menyatu membentuk lingkaran plasmid ini  disebut kimera ( DNA rekombinan ). Kimera tersebut kemudian dimasukkan ke  dalam sel target E. coli. Bakteri ini akan hidup normal dan memiliki tambahan  yang sesuai dengan sifat gen yang disisipkan. Bakteri E. coli kemudian di kultur  untuk dikembangbiakkan. Bakteri tersebut kemudian mampu menghasilkan  hormon insulin manusia. 

Hormon insulin ini akhirnya dapat dipanen untuk digunakan oleh orang yang  membutuhkannya. Keuntungan dari insulin hasil rekayasa genetik ini adalah  insulin tersebut , penyatuan dua sel dari jaringan atau spesies yang sama atau  berbeda sehingga dihasilkan sel tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua  sel yang berbeda tersebut. Sel tunggal ini dinamakan hibridoma yang mempunyai  sifat-sifat kedua sel. 

Contoh penggunaan teknologi hibridoma adalah produksi antibodi dalam skala  besar. Antibodi adalah protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B atau sel T yang  bertugas melawan setiap benda asing (antigen) yang masuk kedalam tubuh. Antibodi tertentu akan melawan antigen tertentu pula. Dalam proses fusi sel, sel B atau sel T dijadikan sebagai sel sumber gen yang memiliki sifat yang diinginkan,  yaitu mampu memproduksi antibodi. Sedangkan, sel wadah atau sel target digunakan sel mieloma atau sel kanker yang mampu membelah diri dengan cepat  dan tidak membahayakan manusia. Kemudian, sel B atau sel T difusikan dengan  sel mieloma. Untuk mempercepat fusi sel, digunakan fusi gen (zat yang mempercepat terjadinya fusi). Contoh fusi gen adalah CSCl++, polietilenglikol (PEG), virus, dan NaNO3. Hasil fusi antara sel limfosit B dengan sel mieloma  menghasilkan hibridoma yang memiliki gen penghasil antibodi seperti induknya (sel B) dan dapat membelah dengan cepat seperti sel mieloma.

Manfaat teknologi hibridoma yang lain, misalnya dalam pemetaan genom  manusia dan menyilangkan spesies secara genetik dalam sel eukariotik. 

Gambar.15 Proses pembuatan insulin dengan teknologi plasmid 

http://lensapejalan.blogspot.com/ 


j. Transplantasi Inti (nukleus) 

Transplantasi inti (nukleus) ialah pemindahan inti dari sel satu ke sel yang lain.  Sehingga diperoleh individu baru yang mempunyai sifat sesuai dengan inti yang  diterima. 

Transplantasi nukleus contohnya pada sel domba. Nukleus dari sel-sel ambing domba yang diploid dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti sehingga terbentuk ovum berinti diploid dari ambing domba. Kemudian ovum melakukan pembelahan mitosis berulang kali menghasilkan morula, kemudian blastula. Lalu blastula diklonkan menjadi banyak sel dan inti dari setiap sel diambil untuk dimasukkan ke dalam ovum tak berinti yang berbeda sehingga terbentuk ovum diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum dikultur secara in vitro dan  akhirnya setiap ovum menjadi individu baru yang memiliki sifat dan jenis  kelamin yang sama. 

E. coli dipilih sebagai sel target karena E. coli mudah diperoleh dan dipelihara, tidak mengandung gen yang membahayakan dan dapat membelah diri setiap 20  menit sekali.


C. Rangkuman 

1. Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi =  penerapan), dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip prinsip biologi. 

2. Bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa  yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari  organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.  

3. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi,  menggunakan metode tertentu bioteknologi merupakan upaya-upaya yang dapat  dilakukan oleh manusia untuk memperoleh produk-produk yang dapat  bermanfaat dalam kehidupan. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi  diantaranya adalah mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan  enzimologi. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan hewan.


D. Latihan Soal  

Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan dengan jawaban atau  pembahasan di lembar berikutnya!  

Soal Uraian 

1. Tuliskan pengertian bioteknologi! 

2. Tuliskan kelebihan bioteknologi konvensional! 

3. Tuliskan kelebihan bioteknologi modern ! 

4. Jelaskan kelemahan bioteknologi modern ! 

5. Tuliskan manfaat bioteknologi tradisional ! 


Soal Pilihan Ganda 


1. Perhatikan ciri-ciri bioteknologi berikut!  

1) Perbaikan genetik tidak terarah. 

2) Hasil tidak dapat diperkirakan 

3) Memerlukan waktu relatif lama  

4) Pengaruh jangka panjang belum diketahui 

Memerlukan teknologi canggih  

Ciri bioteknologi konvensional ditunjukkan oleh angka…. 

A. 1), 2), dan 3) 

B. 1), 3), dan 5) 

C. 2), 3), dan 4) 

D. 2), 4), dan 5) 

E. 3), 4), dan 5) 


2. Kloning merupakan salah satu teknik dalam bioteknologi modern yang dapat  dilakukan dengan cara …. 

A. menggabungkan dua sel yang berasal dari jaringan yang berbeda dalam suatu  medan listrik. 

B. menyisipkan gen asing ke organisme sehingga diperoleh sifat yang tidak sama  dengan induknya. 

C. menumbuhkan jaringan atau sel tumbuhan dalam suatu media buatan secara  septik. 

D. memasukkan inti sel donor ke sel telur yang telah dihilangkan inti selnya. 

E. membiakkan sel telur dan sel sperma secara in vitro di laboratorium. 


3. Dalam teknik kultur jaringan, bagian tumbuhan yang ditumbuhkan dalam media  kultur dinamakan…. 

A. Kalus 

B. Eksplan 

C. Planlet 

D. Jaringan 

E. Subkultur


4. Teknologi DNA rekombinan dimanfaatkan dalam dunia kesehatan untuk  memproduksi vaksin. Prinsip pembuatan vaksin dengan teknologi ini adalah.. 

A. mengisolasi gen pengkode senyawa antigen dari mikroba inangnya untuk  dilemahkan dan menghasilkan antigen murni. 

B. mensterilkan gen pengkode senyawa antigen pada sel mikroba untuk disisipi  dengan plasmid pengode vaksin. 

C. memotong gen pengode senyawa antigen pada mikroba untuk digabungkan  dengan sel tubuh. 

D. menyimpan sel inti tubuh dengan sel pengkode senyawa patogen pada plasmid  mikroba. 

E. menyuntikkan mikroba patogen yang sudah dilemahkan ke tubuh sehat agar  terbentuk antibodi. 


5. Pada teknik perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan, perkembangan  tanaman yang dilalui secara berurutan adalah…. 

A. Kalus-plantlet-eksplan 

B. Eksplan-plantlet-kalus 

C. Eksplan-kalus-plantlet 

D. Plantlet-kalus-eksplan 

E. Plantlet-eksplan-kalus


Kunci jawaban latihan soal Essay  

No. 

Kunci Jawaban 

Skor

1. 

Bioteknologi berarti sebagai teknologi yang memanfaatkan  organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan barang dan  jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.

20

2. 

a. Biaya produksi murah. 

b. Teknologi menggunakan peralatan sederhana. 

c. Pengaruh jangka panjang sudah diketahui.

20

3. 

a. Hasil dapat diperhitungkan. 

b. Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetic. 

C. Perbaikan genetic dapat dilakukan secara terarah. 

d. Menghasilkan individu yang memiliki sifat baru (tidak sama)  dengan sifat alaminya.

20

4. 

a. Biaya produksi relatif mahal. 

b. Menjadikan jenis tanaman monokultur. 

c. Menyebabkan degradasi gen jenis lokal. 

d. Memerlukan teknologi canggih. 

e. Pengaruh jangka panjang belum diketahui.

20

5. 

a. Meningkatkan kandungan protein pada makanan. 

b. Memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. 

c. Meningkatkan hasil pertanian tanpa menghilangkan gen aslinya. 

d. Biaya yang dikeluarkan relatif murah.

20



Kunci jawaban dan pembahasan soal pilihan ganda

NO 

Kunci  

jawaban 

Rubrik 

Skor

a. Perbaikan genetic tidak terarah  

b. Memerlukan waktu relatif lama  

c. Belum ada pengkajian Prinsip-prinsip ilmiah  

d. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya  

e. Tidak dapat mengatasi mengatasi ketidaksesuain  genetic  

f. Reproduksi dalam skala kecil  

g. Proses relative belum steril  

h. Kualitas hasil belum terjamin

20

Proses kloning dilakukan dengan cara memasukkan inti  sel donor ke sel telur yang telah dihilangkan inti selnya.  Selanjutnya, sel telur tersebut diberi kejutan listrik atau  zat kimia untuk memacu pembelahan sel. Ketika klon  embrio telah mencapai tahap yang sesuai, embrio  dimasukkan ke rahim hewan betina lainnya yang  sejenis. Hewan tersebut selanjutnya akan mengandung  embrio yang ditanam dan melahirkan anak hasil  kloning.

20

a. Sterilisasi eksplan dengan cara merendam eksplan dalam bahan kimia (sterilan) selama beberapa  menit, lalu cuci dengan air steril. 

b. Penanaman eksplan pada media kultur pada  medium agar yang telah dibuat. 

c. Meletakkan botol yang berisi eksplan dalam  ruangan yang suhu dan penyinaran terkontrol  hingga terbentuk kalus. 

d. Subkultur dilakukan beberapa kali sampai kalus  tumbuh menjadi plantlet. 

e. Plantlet dikeluarkan dari botol dan akarnya  dibersihkan dengan air bersih 

f. Plantlet ditanam kedalam pot-pot kecil dan  diletakkan ditempat yang tidak tertera saat sudah kembali untai bawah. 

g. Apabila plantlet sudah tumbuh kuat tanaman bisa  dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian  yang terkena sinar matahari 

20

Teknik-teknik tersebut meliputi: - Teknik untuk  mengisolasi DNA.- Teknik untuk memotong DNA.- Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA.-  Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup.

20

Pada teknik perbanyakan tanaman melalui kultur  jaringan, perkembangan tanaman yang dilalui secara  berurutan Kalus-plantlet-eksplan

20



Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul  ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.  


Nilai =     𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

       𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi  Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.


E. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! 

No. 

Pertanyaan 

Jawaban

1. 

Apakah Anda telah mengetahui pengertian dan prinsip  dasar bioteknologi? 

Ya 

Tidak

2. 

Apakah Anda telah mengidentifikasi jenis-jenis  bioteknologi? 

Ya 

Tidak

3.

Apakah Anda telah mengetahui berdasarkan jenis  produk dan jasa teknik yang digunakan dalam  bioteknologi modern?

Ya 

Tidak

4. 

Apakah Anda telah mengidentifikasi penerapan  bioteknologi diberbagai bidang? 

Ya 

Tidak

5. 

Apakah Anda telah mengetahui dampak penerapan  bioteknologi bagi kehidupan? 

Ya 

Tidak



Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama  pada bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran  berikutnya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*