KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan
1. Mendeskripsikan ciri-ciri umum tumbuhan lumut (Bryophyta)
2. Menggambar skema siklus hidup tumbuhan lumut
3. Menyusun klasifikasi tumbuhan lumut
4. Menjelaskan peran tumbuhan bagi kehidupan
B. Uraian Materi
Pembelajaran kita kali ini diawali dengan membahas tentang lumut yang merupakan salah satu kelompok tumbuhan pada Kingdom Plantae. Lumut (Bryophyta) berasal dari bahasa Yunani yaitu bryon yang berarti “Tumbuhan Lumut“. Pada umumnya, lumut berwarna hijau karena mempunyai sel– sel yang memiliki pigmen hijau berupa klorofil sehingga lumut memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa organik melalui proses fotosintesis yang terjadi di dalamnya. Itulah sebabnya lumut tergolong organisme fotoautotrof.
Gambar 1: Struktur Lumut Daun
(sumber: https://www.google.co.id/search?q=bryophyta+dan+pteridophyta)
1. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
a. Talofita yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
b. Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara akar, batang dan daun
c. Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai struktur tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
d. tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
e. Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 40 cm.
f. Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi Gametofit dan generasi Sporofit
2. Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Lumut terdiri dari 3 Divisi yaitu Bryophyta, Hepatophyta, dan Anthocerotophyta
a. Lumut Daun (Bryophyta)
Lumut daun merupakan lumut yang paling banyak dikenal. Bryophyta mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid, struktur seperti batang, dan struktur seperti daun. Tubuh fase gametofit lumut daun memiliki gametangium di bagian atasnya.
Kebanyakan spesies lumut menghasilkan gamet berbeda sehingga dapat dibedakan antara tumbuhan jantan dan tumbuhan betina. Akan tetapi, ada juga yang menghasilkan anteridium dan arkegonium pada satu tumbuhan. Tubuh fase sporofit yang dihasilkan akan tumbuh di bagian atas tubuh gametofit betina. Sporofit akan terus menempel pada gametofit dan bergantung untuk memperoleh nutrisi. Setelah dewasa, sporofit akan berubah warna menjadi kecoklatan.
Pada beberapa spesies sporangium dilapisi struktur seperti tudung yang disebut kaliptra yang dihasilkan oleh arkegonium. Jika spora lumut sampai ke lingkungan yang sesuai, spora itu akan berkecambah dan tumbuh menjadi filamen yang disebut Protonema. Contoh lumut ini antara lain Polytrichum juniperinum, Funaria, Pogonatum cirratum, Aerobryopsis longissima, dan lumut gambut sphagnum
Gambar 2. Polytrichum juniperinum
(Sumber: google images)
b. Lumut Hati (Hepaticophyta)
Lumut hati mencakup 6.000 spesies tumbuhan tak berpembuluh.Bentuk tubuh gametofit lumut hati berbeda dengan gametofit lumut daun. Pada lumut hati tubuhnya tersusun atas struktur berbentuk hati pipih, disebut talus, yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang, dan daun.Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati.
Siklus hidup lumut hati mirip dengan lumut daun, walaupun bentuk tubuhnya agak berbeda.Di dalam sporangium terdapat sel yang berbentuk gulungan yang disebut elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu
memancarkan spora. Pada beberapa lumut hati, gametangium berada pada struktur batang yang disebut arkegoniofor (yang menghasilkan arkegonium) dan anteridiofor (yang menghasilkan anteridium).Lumut hati juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan sel yang disebut gemma yang merupakan struktur seperti mangkok di permukaan gametofit.
Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Porella.
Gambar 3: Marchantia polymorpha
Gambar 3. Marchantia polymorpha
(Sumber: google images)
c. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)
Lumut tanduk mempunyai gametofit mirip dengan gametofit lumut hati, perbedaannya hanya terletak pada sporofitnya.Sporofit lumut tanduk mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Masing– masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan lumut.Contohnya adalah Anthoceros natans.Pada spesies ini arkegonium dan anteridium melekat pada talus gametofit. Ciri unik dari lumut tanduk adalah sporofit akan terus tumbuh selama masa hidup gametofit.
Gambar 4. Lumut Tanduk
(Sumber: google images)
3. Reproduksi Tumbuhan Lumut
Pada lumut terjadi reproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium (kotak spora). Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit.
Pada lumut hati, reproduksi secara vegetatif (aseksual) juga dapat dilakukan dengan pembentukan gemmae cup (piala tunas) dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).
Reproduksi generatif terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit berumur pendek; sekitar 3 – 6 bulan.
Reproduksi lumut terjadi secara bergantian antara generatif dan vegetatifnya, reproduksi vegetatifnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi generatifnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut:
â–ª Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
â–ª Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteridium terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
â–ª Tumbuhan lumut yang menghasilkan dua macam alat kelamin pada tubuh yang sama disebut lumut berumah satu (monoesis), sedangkan tumbuhan lumut yang menghasilkan alat kelamin pada tubuh yang berbeda disebut lumut berumah dua (diesis). Pada lumut berumah dua, tumbuhan yang menghasilkan anteridium disebut gametofit jantan dan tumbuhan yang menghasilkan arkegonium disebut gametofit betina
4. Metagenesis Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut mengalami metagenesis antara generasi gametofit dan generasi sporofit. Tahapan metagenesis pada tumbuhan lumut adalah sebagai berikut
Spora haploid (n) yang jatuh ditempat lembab akan berkecambah menjadi protonema (n)
Protonema akan berkembang menjadi gametofit (n). Gametofit adalah tumbuhan lumut itu sendiri. Gametofit akan menghasilkan anteridium (n) dan arkegonium (n).
Anteridium menghasilkan gamet jantan dan arkegonium menghasilkan gamet betina.
Fertilisasi antara gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot akan berkembang menjadi sporofit. Pada sporofit terdapat sporangium (kotak spora)
Di dalam sporangium, terdapat sel-sel induk spora diploid (2n) yang akan mengalami pembelahan meiosis menjadi spora haploid (n)
Gambar 5. Metagenesis tumbuhan lumut
sumber : https://www.google.com
5. Peran Lumut Bagi Kehidupan
Tumbuhan lumut dalam beberapa jenis tumbuhan memiliki manfaat atau peranan tumbuhan lumut bagi kehidupan manusia.
Manfaat Tumbuhan Lumut (Bryophyta) adalah sebagai berikut :
Sebagai obat hepatitis (Marchantia polymorpha)
Bahan pembalut dan bahan bakar (Sphagnum)
Sebagai penyedia sumber air pada saat musim kemarau
Sebagai penyedia oksigen untuk lingkungannya
Sebagai obat antiseptik (Frullania tamarisci jenis lumut hati)
Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung (Cratoneuron filicinun jenis lumut daun)
Membantu mengobati penyakit pneumonia (Haplocladium catillatum jenis lumut daun)
Sebagai antibakteri, antikanker, mengobati luka bakar dan luka luar (Conocephalum conicum jenis lumut hati)
Mengobati tekanan darah tinggi dan sebagai obat bius (Rhodobryum giganteum jenis lumut daun)
C. Rangkuman
1. Berdasarkan struktur tubuhnya, tumbuhan lumut masih berupa talus karena belum mempunyai akar, batang dan daun sejati.
2. Bagian tubuh pada lumut yang memiliki kemiripan dengan akar disebut Rizoid. Rizoid memiliki fungsi untuk menyerap air dan garam mineral serta sebagai alat perlekatan pada habitatnya.
3. Daun lumut pada umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel. Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Dapat dibedakan antara bagian yang berfungsi sebagai penghasil spora (sporofit) dan bagian penghasil gamet (gametofit)nya.
4. Lumut hidup di darat, tidak berkormus, dan memiliki pergiliran keturunan.
5. Reproduksi lumut terdiri atas 2 fase yaitu fase aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut Metagenesis. Reproduksi aseksualnya dengan menghasilkan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit sedangkan reproduksi seksualnya dengan menghasilkan gamet, baik jantan maupun betina yang dibentuk dalam gametofit.
6. Tidak memiliki floem dan xilem yang berfungsi sebagai pembuluh angkut. Karena itulah, lumut sangat menyukai tempat yang lembab
7. Klasifikasi Bryophyta berdasar bentuk sporangiumnya., dibagi menjadi 3 kelas yaitu: lumut hati , lumut daun, lumut tanduk.
D. Penugasan Mandiri
Setelah membaca dan mempelajari materi tentang tumbuhan lumut, silahkan pelajari skema tumbuhan lumut dengan membandingkan dengan gambar siklus hidup tumbuhan lumut
Silahkan tulis hasilnya dengan dengan bahasamu sendiri
https://bungdus.com/metagenesis-lumut/
E. Latihan Soal
Pilihlah satu jawaban yang paling benar
1. Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali….
A. habitat di tempat lembab
B. mempunyai jaringan pembuluh
C. tidak mempunyai jaringan pembuluh
D. belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
E. merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus dan tumbuhan berkormus
2. Sporofit pada tumbuhan lumut adalah generasi yang menghasilkan..
A. Protonema.
B. Anteridium
C. Arkegonium
D. Gamet.
E. Spora
3. Anteridium pada tumbuhan lumut adalah generasi yang menghasilkan....
A. Protonema
B. Spermatozoid
C. Arkegonium
D. Gamet
E. Spora
4. Urutan yang benar bagian – bagian tumbuhan lumut daun dari ujung ke pangkal adalah …
A. Operkulum – kapsul – annulus – peristom
B. Peristom – operkulum – kapsul – annulus
C. Operkulum – peristom – annulus – kapsul
D. Peristom – kapsul – operculum – annulus
E. Annulus – operculum – peristom - kapsul
5. Tumbuhan lumut ada yang berumah satu, artinya
A. Anteridium dan arkegonium terdapat pada satu talus yang sama
B. Anteridium dan arkegonium terdapat pada talus yang berbeda
C. Pada talus lumut hanya terdapat satu anteridium
D. Pada talus lumut hanya terdapat satu arkegonium
E. Pada talus lumut dibentuk satu anteridium dan satu anteridium
6. Berikut merupakan urutan ringkas dari daur hidup lumut adalah ….
A. Talus – zigot – sel gamet – tumbuhan lumut
B. Talus – gemma – gamet – tumbuhan lumut
C. Tumbuhan lumut – zigot – gemma – talus
D. Tumbuhan lumut – gamet – zigot – talus
E. Talus – sel gamet – zigot – tumbuhan lumut
7. Urutan siklus hidup tumbuhan Bryophyta pada fase gametofitnya adalah ….
A. Protonema – tumbuhan lumut – anteridium
B. Protonema – protalium – tumbuhan lumut
C. Protalium – protonema – anteridium
D. Protalium – spora – arkegonia
E. Protalium – arkegonium - spermatozoa
8. Pada tumbuhan lumut yang berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral adalah…
A. Akar
B. Seta
C. kapsul
D. Rhizoid
E. Vaginula
Kunci Jawaban Latihan Soal dan Pembahasan
Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Nilai = Nilai Perolehan/Nilai Maksimal x 100 %
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.