MUTASI DAN JENIS-JENIS MUTASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 

MUTASI DAN JENIS-JENIS MUTASI 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan dapat: 

1. Menjelaskan berbagai macam mutasi dan penyebabnya.  

2. Menganalisis peristiwa mutasi pada kromosom dan gen. 


B. Uraian Materi 

Mutasi didefinisikan sebagai suatu perubahan yang bersifat mendadak dan bersifat  menurun sebagai akibat penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan. Dalam  teori evolusi, proses mutasi merupakan bahan baku yang menyebabkan  terjadinya variasi-variasi gen dari makhluk hidup. Adanya variasi-variasi genetik dari  makhluk hidup menyebabkan bentuk makhluk hidup tidak tetap dari waktu ke  waktu.  

Mutasi pertama kali dikemukakan oleh Seth Wright (1870) yang melihat adanya  kelainan pada kaki domba yang lebih pendek dari kaki domba lainnya, kelainan ini  diturunkan kepada keturunannya. Selanjutnya, Hugo de Vries (1901) dalam  bukunya The Mutation Theory mengenalkan istilah Mutasi. Dilanjutkan oleh  Thomas Hunt Morgan (1910) dalam penelitiannya menemukan adanya lalat buah  (Drosophilla melanogaster) yang bermata putih dan bermata merah. Kemudian,  Herman Joseph Muller berhasil melakukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar  X. Proses terjadinya mutasi dikenal dengan istilah mutagenesis, sedangkan organisme yang mengalami perubahan tersebut dikenal dengan istilah mutan. Faktor yang  menjadi penyebab terjadinya mutasi disebutkan mutagen. Makhluk hidup yang  mengalami mutasi disebut mutan. 

Syarat terjadinya mutasi adalah:  

1. Adanya perubahan pada materi genetik 

2. Perubahan tersebut bersifat dapat atau tidak dapat diperbaiki 

3. Hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik pada keturunan berikutnya. 

Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada  1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi  (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan  energi listrik seperti petir. Individu yang memperliatkan perubahan sifat (fenotipe)  akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan  dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild type"). Karakter mutan antara lain: 

▪ Gen yang mengalami mutasi pada suatu individu, biasanya adalah gen resesif,  sehingga dalam keadaan homozigot karakter perubahannya belum dapat dilihat. ▪ Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat lethal, sehingga jumlah makhluk  hidup yang mengalami mutasi tampak sedikit. 

▪ Individu yang mengalami mutasi biasanya mati sebelum dilahirkan atau sebelum  dewasa.


Berdasarkan sel yang bermutasi ada 2 jenis mutasi yaitu: 


1. Mutasi somatik 

Mutasi somatic adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik, yaitu sel tubuh  seperti sel kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya. Mutasi somatis adalah mutasi yang terjadi pada sel soma . bila perubahan sel somatis demikian besar, sel-sel dapat mati. Dan, kalau dapat bertahan hidup memiliki kelainan atau tak berfungsi secara normal. Bila sel somatis tidak tidak meliputi daerah yang luas, yang kurang penting, tidak membahayakan. Tetapi bila meliputi daerah yang luas atau alat yang amat penting dapat membahayakan bahkan dapat mematikan. 

Bila perubahan sel itu terjadi ketiak sel somatis sedang giat membelah seperti dalam embrio dapat mengakibatkan karakter abnormal waktu lahir, tetapi tidak diturunkan kepada generasi berikutnya. makin muda jaringan yang mengalami perubahan genetis makin luas akibat abnormalan yang ditimbulkannya sebaliknya makin dewasa jaringan itu ketika mengalami keabnormalan dan dapt ditolerir. Dalam bidang pertanian mutasi vegetatif banyak dipakai untuk meninggikan produksi dan mutu, seperti terhadap apel . anggur dan jeruk. Dibuat perubahan induksi pada suatu cabang pohon dewasa (misalnya dengan colchicine). Lalu cabang distek atau dicangkok , dan dibiakkan secara vegetatif pula. Sedangkan secara alamiah perubahan vegetatif pada tumbuhan dapat menimbulkan beraneka warna (belang) pada endosperm (biji), daun dan mahkota bunga. Misalnya pada ercis dan bunga pukul 4 ( Mirabilis jalapa ) 


2. Mutasi Gametik/Germinal  

Mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet, yaitu sel organ  reproduksi yang meliputi sperma dan ovum pada manusia. Karena terjadinya di  sel gamet, maka akan diwariskan kepada keturunannya. Hal ini terjadi terdapat pada makhluk hidup bersel banyak dan bukan yang bersel satu. Atau strukturnya yang lebih sederhana. Bila perubahan berlangsung pada gamet. maka akibat yang ditimbulkan begitu hebat dan gamet pun segera mati. Selain itu terkadang menyebabkan gamet tidak mampu melakukan pembuahan dengan wajar. Oleh karena itu tak diteruskan pada keturunannya. Tetapi bila perubahan tidak begitu hebat dan gamet dapat melakukan pembuahan, terjadi generasi baru yang menerima perubahan bahan genetik tersebut. 

Bila gonad terkena langsung radiasi atau diberi bahan kimia seperti gas murtad, maka kemungkinan besar mengalami perubahan genetis pada gamet, namun kalau radiasi terjadi pad bagian tubuh yang lain, bukan langsung ke gonad, suatu saat gonad menerima akibat radiasi secara tidak langsung itu. Bila radiasi menimbulkan ionisasi berantai pada jaringan dan akhirnya mencapai inti sel gamet. Makin dekat bagian tubuh yang kena radiasi ke gonad, makin besar kemungkinan gamet menerima perubahan genetis . sebaliknya semakin jauh bagian tubuh yang kena radiasi dari gonad ,makin kecil kemungkinan gamet menerima perubahan genetik itu. 


Berdasarkan tempat mutasi bermutasi ada 2 jenis mutasi yaitu: 

▪ Mutasi Kecil (point mutation) adalah perubahan yang terjadi pada susunan  molekul gen (DNA) sedangkan lokus gennya tetap Mutasi jenis ini  menimbulkan alela . Mutasi ini biasa disebut mutasi gen.

Gambar 1. Mutasi Gen 

sumber: https://www.edubio.info 


▪ Mutasi besar (gross mutation) adalah perubahan yang terjadi pada struktur  dan susunan kromosom . Istilah khusus untuk mutasi kromosom adalah  aberasi . Mutasi ini biasa disebut mutasi kromosom atau aberasi. 

Gambar 2. Mutasi Kromosom 

sumber: www.edubio.info 


Mutasi kromosom ini mengakibatkan perubahan sejumlah basa yang  berdampingan pada rantai DNA atau perubahan runtunan nukleotida dalam  suatu ruas gen sehingga akibat yang ditimbulkan pada fenotip individu  menjadi lebih nyata. Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan  meiosis. Mutasi kromosom dibedakan menjadi dua yaitu, perubahan jumlah  kromosom dan perubahan struktur kromosom. 

Perubahan jumlah kromosom dapat dibedakan menjadi aneuploidi  (penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom) dan  euploidi (penambahan atau pengurangan set kromosom).


a) Euploidi 

Euploidi adalah perubahan pada set kromosom pada tingkat ploidi.  Individu normal (wild type) memiliki genom 2n (diploid). Namun  mutasi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada tingkat ploidi  sehingga menjadi 3n (triploid), 4n (tetraploid), dan banyak n  (poliploid). Banyak tumbuhan budiaya yang telah dimutasikan sehingga  menghasilkan tumbuhan poliploid yang memiliki sifat unggul. Namun  penambahan set kromosom pada hewan dan manusia biasanya akan  menimbulkan kematian sebelum lahir karena metabolisme yang tidak  seimbang. 

Tabel perubahan genom pada euploidi 

Euploidi 

Formula Kromosom 

Perangkat Kromosom

Monoploid 

A B C

Diploid 

2n 

AA BB CC

Triploid 

3n 

AAA BBB CCC

Tetraploid 

4n 

AAAA BBBB CCCC

Pentaploid 

5n 

AAAAA BBBBB CCCCC

dst 

6n 

AAAAAA BBBBBB CCCCCC



b) Aneuploidi 

Aneuploidi merupakan mutasi kromosom yang tidak melibatkan  perubahan pada seluruh genom, tetapi terjadi hanya pada salah satu  kromosom dari genom. Aneuploidi terjadi karena beberapa hal,  diantaranya : 

∙ Anafase Lag, yaitu peristiwa tidak melekatnya kromatid pada  gelendong pada proses anaphase meiosis I.  

∙ Nondisjunction, yaitu peristiwa gagal berpisahnya kromosom  homolog pada proses anafase dari meiosis I atau II . Pada peristiwa  gagal berpisah, terdapat pasangan kromosom homolog dan  pasangan kromatid yang melekat satu sama lain, tidak berpisah.  Akibatnya terdapat gamet abnormal dengan kromosom berlebih  dan kurang. 

Gambar 3. Mutasi Kromosom 

sumber: www.edubio.info


Aneuploidi pada manusia dapat terjadi pada sel telur diantaranya: ∙ Digini adalah dua inti sel telur yang tetap terlindung satu plasma  dan selanjutnya dibuahi satu sperma, yang sering terjadi karena  kegagalan sel kutub (polosit) memisah. 

∙ Diandri adalah satu sel telur yang dibuahi satu sperma, yang sering  pada terlambatnya pembuahan. Seseorang yang mengalami  aneuploidi umumnya berumur pendek, di samping itu pada sel-sel  soma yang mengalami kanker juga dapat terjadi peristiw  aneuploidi. 

Bentuk-bentuk peristiwa aneuploid berakhiran dengan somi, sehingga  aneuploid disebut juga dengan aneusomi. Jumlah kromosom aneuploidi  antara lain sebagai berikut: 

1. Monosomik (2n-1); yaitu mutasi karena kekurangan satu  kromosom. 

2. Nullisomik (2n-2); yaitu mutasi karena kekurangan dua kromosom. 

3. Trisomik (2n + 1); yaitu mutasi karena kelebihan satu kromosom. 

4. Tetrasomik (2n + 2); yaitu mutasi karena kelebihan dua kromosom.


Aneuploidi pada manusia dapat menyebabkan beberapa kelainan  antara lain: 

1) Sindrom Klinefelter 

kariotipe (22 AA+XXY) ditemukan oleh H. F. Klinefelter , mengalami  trisomik pada kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter  berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang  (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma  (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh. 

Gambar 4. Mutasi Kromosom pada sindrom Klinefelter 

sumber: www.edubio.info 


2) Sindrom Patau 

Dengan kariotipe (45A+XX/XY), ditemukan oleh K. Patau pada tahun  1960. Sindrom ini disebabkan trisomik pada kromosom autosomnya  mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15.  Penderita Sindrom patau memiliki mata serius, kerusakan pada otak  dan peredaran darah serta langit-langit mulut yang terbelah, Bayi 

yang mengalami Sindrom Patau jarang bertahan hidup lebih dari  satu tahun. 

Gambar 5. Mutasi Kromosom pada sindrom Patau 

sumber: www.edubio.info 


3) Sindrom Turner,  

Dengan kariotipe (22AA+X0) ditemukan oleh H. H. Turner pada  tahun 1938. Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom  kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita.  Meskipun penderitanya memiliki jenis kelamin wanita, ia tidak  memiliki ovarium yang sempurna, steril (mandul), ciri seksualnya  tidak berkembang, dan cenderung lebih pendek karena terdapat kekurangan pada kromosom nomor 23. 

Gambar 6. Mutasi Kromosom pada sindrom Turner 

sumber: www.edubio.info 


4) Sindrom Jacobs 

Kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom.  Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering  berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa  sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang  yang menderita Sindrom Jacobs. 


5) Sindrom Edward,  

Kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom  mengalami kelainan pada kromosom nomor 18. Sindrom ini ditemukan oleh I . H . Edwards tahun 1960 . Penderita sindrom ini  mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke  bawah dan tidak wajar. 

Gambar 7. Mutasi Kromosom pada sindrom Edward 

sumber: www.edubio.info 


6) Sindrom down 

Dengan mempunyai karotipe 2n + 1 (45A + XX atau 45A + XY) .  susunan kromosonya mengalami trisomi pada autosom , yaitu  kromosom nomor 21 . Pengaruhnya menyebabkan pertumbuhan  mental terhambat dan berkurangnya ketahanan terhadap infeksi .  Ciri-ciri penderita ini bermata sipit, kaki pendek, dan berjalan  lambat. 

Gambar 8. Mutasi Kromosom pada sindrom Down 

sumber: www.edubio.info


C. Rangkuman 

1. Mutasi adalah perubahan struktur materi genetik yang dapat diturunkan kepada  generasi berikutnya jika terjadi pada sel gamet dan tidak diturunkan jika terjadi  pada sel tubuh. 

2. Berdasarkan tingkatan terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua, yaitu Mutasi  gen dan Mutasi kromosom 

3. Mutasi gen dapat dibagi menjadi dua kategori umum bedasarkan mekanisme  perubahan susunan basa nukleotida yaitu subtitusi pasangan basa dan  penambahan atau pengurangan pasangan basa. Salah satu contoh mutasi gen  yang terjadi pada manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi  akibat terbentuknya protein baru, yaitu kelainan sickle cell anemia. Gen  penderita kelainan ini mengalami pergantian satu jenis basa dan menghasilkan  ksalahan dalam susunan rantai polipeptida asam amino pada molekul  hemoglobin.  

4. Mutasi besar (gross mutation) adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan  susunan kromosom. Mutasi ini biasa disebut mutasi kromosom atau aberasi,  yang terdiri dari delesi, duplikasi, inversi, dan traslokasi. 

5. Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis. Mutasi kromosom  dibedakan menjadi dua yaitu, perubahan jumlah kromosom dan perubahan  struktur kromosom. Perubahan jumlah kromosom dapat dibedakan menjadi  aneuploidi (penambahan atau pengurangan satu atau beberapa kromosom) dan  euploidi (penambahan atau pengurangan set kromosom). 


D. Penugasan Mandiri  

Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan dengan alternatif  penyelesaiannya! 

1. Apa yang dimaksud dengan mutasi! 

2. Jelaskan perbedaan mutan dan mutagen?  

3. Apa yang dimaksud dengan mutasi gen? 

4. Tuliskan 3 pengaruh yang ditimbulkan akibat subtitusi basa nukleotida pada  untai DNA! 

5. Jenis mutasi kromosom pada gambar berikut ini adalah! 


E. Latihan Soal  


1. Kita sering mendengar istilah Mutagenesis yang dimaksud dengan hal ini adalah  …. 

A. mutasi yang terjadi pada bentuk kromosom 

B. peristiwa terjadinya mutasi 

C. perubahan pada basa nitrogen 

D. Faktor yang menyebabkan mutasi 

E. mutasi yang terjadi pada fenotipe


2. Salah satu keuntungan mutasi yang dilakukan pada tumbuhan adalah dihasilkannya semangka tanpa biji. Jika dilihat dari kelestarian tumbuhan tersebut dapat merugikan, karena …. 

A. tidak dapat melakukan pembelahan sel 

B. tidak ada kromosom yang terbentuk 

C. gagalnya proses nondisjunction 

D. tidak dapat meneruskan keturunan sebab tidak ada sel-sel generatif E. tidak adanya sel-sel vegetative 


3. Berikut yang bukan merupakan faktor-faktor penyebab terjadinya mutasi kromosom adalah … 

A. depurisasi 

B. delesi 

C. duplikasi 

D. translokasi 

E. inversi 


4. Semangka tanpa biji merupakan hasil mutasi. Hasil mutasi ini menghasilkan keturunan …. 

A. tetrapoliploidi 

B. autopoliploidi 

C. diploidi 

D. triploidi 

E. poliploid 


5. Perhatikan gambar berikut. 

Gambar yang ditunjukkan X tersebut menunjukkan mutasi kromosom abrasi jenis …. 

A. inversi 

B. translokasi 

C. duplikasi 

D. katenasi 

E. delesi


Kunci jawaban dan pedoman penilaian

NO. 

KUNCI 

SKOR

1. 

Mutasi adalah perubahan struktur materi genetis pada tingkat  gen maupun kromosom, yang diwariskan kepada generasi  berikutnya (keturunannya). 

Mutagen adalah sejumlah zat penyebab terjadinya mutasi. Mutagenesis adalah proses terjadinya peristiwa mutasi. Mutan adalah organisme yang mengalami perubahan genetik  akibat mutasi

2. 

Buah semangka tanpa biji merupakan salah satu hasil  peristiwa mutasi yang memanfaatkan kolkisin  sebagai mutagen. Dengan adanya kolkisin, pembentukan  benang-benang spindel dari mikrotubulus pada fase anafase  pembelahan mitosis atau meiosis akan terhambat. Akibatnya,  gerakan kromatid ke kutub-kutub sel terhambat dan membentuk  poliploidi. Poliploidi ini dimanfaatkan untuk memproduksi buah buahan tanpa biji tetapi tidak dapat meneruskan keturunan

3. 

Mutasi kromosom adalah mutasi materi genetik yang dapat  menyebabkan susunan kromosom berubah Perubahan  susunan kromosom Perubahan kromosom dapat disebabkan  oleh: Translokasi Translokasi, Duplikasi, Delesi, Duplikasi  dan Inversi

4. 

Buah semangka tanpa biji merupakan salah satu hasil  peristiwa mutasi. Dengan adanya kolkisin, pembentukan  benang-benang spindel dari mikrotubulus pada fase anafase  pembelahan mitosis atau meiosis akan terhambat. Akibatnya,  gerakan kromatid ke kutub-kutub sel terhambat dan membentuk  poliploidi.

5. 

Beberapa jenis aberasi kromosom, antara lain : 

- Delesi yaitu hilangnya beberapa bagian dari lengan  kromosom 

- Inversi adalah mutasi yang terjadi selama meiosis kromosom  terpilih dan terjadinya kiasma, maka terjadi perubahan letak  atau kedudukan gen-gen. 

- Duplikasi, yaitu terjadinya penambahan bagian lengan  kromosom dari bagian kromosom itu sendiri 

- Katenasi, yaitu perubahan kromosom akibat pasangan  kromosom homolog kedua ujungnya saling melekat satu sama  lain sehingga membentuk lingkaran 

- Translokasi, yaitu perubahan kromosom yang berupa  penambahan bagian lengan kromosom dari kromosom lain  yang bukan homolog


Pedoman Penskoran  

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.  



Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

  𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi  materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. 


F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! 

No. 

Pertanyaan 

Jawaban

01. 

Apakah Anda telah dapat menjelaskan definisi mutasi  dengan benar? 

Ya 


Tidak

02. 

Apakah Anda telah dapat menjelaskan macam macam mutasi berdasarkan tempat ternjadinya? 

Ya 


Tidak

03. 

Apakah Anda dapat menganalisis macam mutasi  tingkat gen dengan benar? 

Ya 


Tidak

04. 

Apakah Anda telah dapat menganalisis mutasi  berdasarkan sel yang bermutasi? 

Ya 


Tidak

05. 

Apakah Anda telah dapat menjelaskan akibat mutasi  pada manusiai? 

Ya 


Tidak



Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Apabila semua jawaban “YA” maka anda bisa melanjutkan

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*