KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: OTOT MANUSIA

 A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu:

1. Menjelaskan macam-macam otot. 

2. Menjelaskan sifat kerja otot. 

3. Menjelaskan energi untuk kerja otot 

4. Menguraikan mekanisme kerja otot. 


B. Uraian Materi 

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya untuk melakukan kontraksi  (memendek) dan relaksasi (memanjang atau kembali ke ukuran semula). Dalam tubuh  otot menyusun 40% berat tubuh. Otot dapat menggerakkan tulang karena ada bagian  otot yang melekat pada tulang yang disebut tendon.  

Tanpa otot kita tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas  berolahraga tubuh kita terasa lelah sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan  saat berolahraga otot kita akan berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya  sehingga bisa mengalami kelelahan otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak. 

Ada 4 sifat atau kemampuan yang dimiliki otot, yaitu: 

- Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot memendek dan menegang.

- Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot memanjang . 

- Kemampuan elastisitas atau kekenyalan. 

- Kepekaan terhadap rangsangan (irritabilitas

1. Macam-Macam Otot  

Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan 3 macam,  yaitu: otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung. 

a. Otot lurik (otot rangka) 

Di sebut otot lurik karena sel otot ini memiliki bagian yang gelap dan terang yang  memberikan penampakan seperti lurik. Disebut otot rangka, karena otot ini  melekat pada tulang (rangka) yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Otot lurik  terdapat pada sebagian besar tubuh dan anggota gerak. Ujung otot lurik yang  melekat pada tulang disebut urat otot (tendon). Tendon merupakan jaringan ikat  yang kuat dan liat.  

Gambar 2.1 Otot Lurik 

Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

Bagian-bagian otot lurik meliputi tendon dan serabut otot.

1) Tendon, merupakan jaringan yang kuat dan liat yang terdapat pada ujung ujung otot.  

Berdasarkan posisinya pada otot, tendon dibedakan: 

- Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak dapat  digerakkan. 

- Insersio, merupakan tendon yang tendon yang melekat pada tulang yang  dapat digerakkan . 

Berdasarkan jumlah tendonnya, otot dibedakan atas: 

- Otot bisep, yaitu otot yang memiliki dua buah tendon pada bagian  ujungnya 

- Otot trisep, yaitu otot yang memiliki tida buah tendon pada bagian  ujungnya 

Gambar 2.2 Tendon 

 Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

2) Serabut otot 

Serabut otot memiliki bagian yang gelap dan terang yang memberikan  kenampakan seperti lurik. Kenampakan lurik tersebut disebabkan oleh  protein otot yang terdiri atas 2 jenis, yaitu aktin dan myosin.  

Ciri-ciri otot lurik 

- Sel-selnya berbentuk silindris panjang 

- Sel-selnya memiliki serat-serat yang menampakkan bagian yang gelap dan terang sehingga memberikan penampakan lurik (disebut juga otot serat  lintang). 

- Bekerja secara sadar (dipengaruhi kehendak) 

- Reaksi kerjanya cepat dan tidak teratur. 

- Mudah lelah. 

- Memiliki banyak inti yang terletak di bagian tengah sel. 

- Terdapat melekat pada rangka tubuh, kaki, lengan, leher, dan dada.  - Bagian kedua ujungnya mengecil. Bagian ujung yang mengecil tersebut disebut  tendon.  

 Gambar 2.3 Serabut Otot  

Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

b. Otot polos 

Otot polos disebut juga otot dalam karena merupakan otot yang menyusun organ  dalam tubuh manusia yaitu : 

- saluran pencernaan (usus dan lambung) 

- pembuluh darah. 

- saluran pernapasan. 

- saluran kelamin. 

- dindin rahim (uterus).  

Gambar 2.4 Otot Polos 

Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

Ciri-ciri otot polos  

- Sel-selnya berbentuk gelendong yang kedua ujungnya meruncing - Selnya hanya memiliki 1 inti yang terletak di tangah sel 

- Bekerja secara tidak sadar (tanpa perintah otak) sehingga disebut otot tak  sadar 

- Reaksi kerjanya lambat dan teratur  

- Tidak mudah lelah  

- Terdapat pada bagian-bagian dalam tubuh, seperti pencernaan makanan,  pembuluh darah, alat pernapasan, alat ekskresi, saluran kelamin, dan dinding  rahim (uterus)  

c. Otot jantung 

Disebut otot jantung, kerena hanya terdapat pada jantung. Otot jantung  berfungsi menggerakan jantung untuk memompa darah kse seluruh bagian  tubuh. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan bilik jantung  menyempit dan melebar secara berirama sehingga menimbulkan datak jantung.  

Otot jantung terdapat pada jantung  

Gambar 2.5 Otot Jantung 

Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

Ciri-ciri otot jantung  

- Sel otot jantung berbentuk silindris dan bercabang disebut sinsitium. - Memiliki serat-serat seperti otot lurik, namun serat lurik otot jantung lebih  sedikit dibandingkan otot lurik.  

- Bekerja secara tidak sadar (tidak dipengaruhi kehendak, tetapi dipengaruhi  oleh saraf otonom, yaitu simpatik dan parasimpatik  

- Reaksi kerjanya lambat dan teratur.

- Memiliki daya tahan kerja yang lama (tidak mudah lelah) dan bekerja seumur  hidup manusia tanpa istirahat.  

- Memiliki banyak inti dan masing-masing inti sel terdapat di tengah-tengah  serabut otot.  

- Otot jantung memiliki keistimewaan dibandingkan otot yang lain, karena  memiliki struktur seperti otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos. 

Fungsi otot jantung adalah menggerakkan jantung untuk memompa darah ke  seluruh tubuh.  

 Tabel 2.1 Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos dan Otot Jantung 

No 

Ciri-ciri 

Otot Polos 

Otot Lurik 

Otot Jantung

Letak 

Din organ dalam,  

kelenjar dan  

pembuluh darah

Melekat pada  

tulang

Di dinding  

jantung

Inti sel 

Satu, letak di tengah 

Banyak, letak di  tepi

Banyak, letak  di tengah

Bentuk 

Gelendong 

Serabut tidak  

bercabang

Serabut  

bercabang

Kecepatan  

respon

Lama 

Cepat 

Lama

Kemampuan  

kontraksi

Lama 

Sebentar 

Sedang

Cara kerja 

Involunter 

Volunter 

Involunter

Kerja saraf 

Tidak disadari 

Disadari 

Tidak disadari

Terdapat 

Lambung, uterus,  

pembuluh darah,  

rahim dan kantung  urin

Melekat pada  

rangka

Dinding  

jantung



2. Mekanisme Kerja Otot  

Otot bekerja dengan cara berkontraksi. Jika mendapat rangasangan maka otot akan  berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan otot jadi memendek, menegang, dan  menggembung pada bagian tengahnya. Kontraksi otot menyebab tulang tertarik,  sehingga terjadi gerakan. Bila otot tidak bekerja maka otot akan berelaksasi yaitu  mengendur atau kembali ke ukuran semula. Untuk kembali ke keadaan semula  setelah berkontraksi, maka perlu bantuan gerakan otot lain yang sifat kerjanya  berlawanan yaitu otot antagonis dan otot sinergis.  

a. Kontrasksi otot  

Kontraksi otot disebabkan karena pengaruh rangsangan melalui saraf. Zat pada  sel otot yang peka terhadap rangsangan adalah asetilkolin. Proses otot menerima  rangsangan hingga terjadi kontraksi adalah sebagai berikut: 

1) Jika ada rangsangan, maka asetil kolin akan menerima rangsangan yang  berasal dari ujung saraf tersebut.  

2) Asetil kolin kemudian akan membebaskan ion kalsium yang berada pada sel  otot.  

3) Ion kalsium akan menyebabkan protein otot yang terdiri dari aktin dan myosin berikatan membentuk aktomiosin. Ikatan aktin dan myosin ini yang  menyebabkan otot memendek yang disebut berkontraksi. 

Untuk dapat berkontraksi, otot memerlukan energi yang berasal dari sel-sel otot.  Kontraksi otot ini menyebabkan tulang menjadi tertarik, sehingga terjadi  gerakan. Gerakan tubuh melibatkan otot, tulang, sendi, dan saraf.  

b. Relaksasi Otot  

Jika otot tidak lagi berkontraksi maka ion kalsium akan kembali ke dalam plasma  sel, sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan myosin.  Lepasnya pelekatan aktin dan myosin menyebabkan otot kembali memanjang,  mengendur, dan melemas. Kondisi tersebut disebut relaksasi. 

c. Kelelahan Otot 

Kontraksi otot secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya kelelahan.  Kelelahan ini disebabkan karena saat bekerja otot menghasilkan asam laktat atau  asam susu. Asam laktat akan dibawa darah untuk dibuang keluar tubuh. Akan  tetapi jika asam laktat ini tertimbun dalam otot dalam jumlah yang banyak, maka  akan menyebabkan timbulnya kelelahan dan pegal-pegal pada otot. Untuk  menguraikan asam laktat diperlukan oksigen yang cukup banyak. Pengambilan  oksigen yang banyak dalam dalam waktu yang singkat ini menyebabkan napas  jadi terengah-engah.  

3. Sifat Kerja Otot  

Berdasarkan hubungan kerjanya, otot dibedakan atas otot anagonis dan otot  sinergis.  

a. Otot Antagonis  

Otot antagonis merupakan otot yang hubungan kerjanya saling berlawanan,  misalnya kerja otot biseps dan triseps yang menggerakkan lengan. Kerja  antagonis otot biseps dan triseps adalah sebagai berikut: 

Jika otot biseps berkontraksi, maka otot triseps akan relaksasi, sehingga  lengan akan bergerak ke atas. Dengan demikian otot biseps merupakan otot  fleksor (untuk membengkokkan) 

Jika otot biseps relaksasi, dan otot triseps berkontraksi, maka posisi lengan  akan kembali ke keadaan semula (lurus). Dengan demikian otot triseps  disebut otot ektensor (untuk meluruskan) 

Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak  berlawanan. Contohnya: 

1) Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Misalnya otot bisep  dan otot trisep. 

2) Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Misalnya  gerak tangan sejajar dengan bahu dan sikapnya sempurna. 

3) Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya gerak kepala dengan  menundukkan dan menengadah. 

4) Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Misalnya gerak  telapak tangan menengadah dan gerak tangan menelungkup. 

Beberapa tipe gerak tubuh yang ditimbulkan oleh otot, tulang, dan  persendiannya: 

a) Fleksi, yaitu gerak menekuk, ditimbulkan oleh otot fleksor misalnya pada  siku, lutut,ruas-ruas jari. 

b) Ekstensi, yaitu gerak meluruskan, ditimbulkan oleh otot ekstensor misalnya  pada lengan. 

c) Abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi badan, ditimbulkan oleh otot  abduktor, misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan.

d) Adduksi, yaitu gerak tungkai mendekati badan, ditimbulkan oleh otot  adduktor, misalnya pada lengan dan kaki menjauhi badan  

e) Pronasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke  bawah. Gerak ini ditimbulkan oleh otot pronator 

f) Supinasi, yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap  ke atas. Gerak ini ditimbulkan oleh otot supinator 

g) Inversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam  

h) Eversi, yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar 

i) Elevasi, yaitu gerak mengangkat bagian tubuh, misalnya gerak membuka  mulut atau mengengadahkan kepala. 

j) Depresi, yaitu gerak menurunkan bagian tubuh, mislanya gerak menutup  mulut atau menurunkan kepala. 

Gambar 2.6 Gerak Antagonis 

Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

b. Otot Sinergis  

Otor sinergis merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerjasama secara  bersamaan, misalnya otot pronator teres dan pronator quadratus yang terdapat pada  lengan bawah yang berkerja bersamaan menggerakkan telapak tangan menengadah  dan menelungkup.  

4. Energi Untuk Kerja Otot 

Saat otot mendapat rangsangan baik sengaja ataupun tidak otot kita akan  mengalami kontraksi. Kontraksi otot ini ditandai dengan memendeknya otot, otot  menjadi tegang dan menggembung di bagian tengah. Maka otot yang melekat pada  tulang akan ikut berkontraksi, sehingga tulang tertarik dan bergerak. Pada artikel  kali ini kita akan sama-sama belajar mengenai mekanisme kerja otot serta  komponen yang berperan dan juga sumber energi otot. 

Struktur otot yang berperan dalam kerja otot memiliki beberapa komponen. Salah  satu komponen itu adalah miofibril, komponen ini berbentukk silindris yang  memanjang sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin. Selain  itu juga ada Sarkomer, merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari  kontraksi otot pada myofibril. Selanjutnya ada Aktin yang merupakan filamen  kontraktil yang tipis serta memiliki sisi aktif dan situs pengikatan. Miosin juga  merupakan komponen otot berupa protein filament yang lebih tebal dan memiliki  penonjolan yang dikenal dengan kepala miosin. Terakhir ada troponin yang  merupakan protein kompleks yang melekat pada tropomiosin.


 Gambar 2.6 Kontraksi Otot 

Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

5. Sumber Energi untuk Gerak Otot 

Otot memerlukan energi untuk bergerak. Berikut ini merupakan sumber energi  untuk gerak otot. 

1) ATP (adenosine tri fosfat) 

ATP ini nantinya akan terurai menjadi ADP (adenosine difosfat) dan energi.  Selanjutnya, ADP tadiakan diurai kembali menjadi AMP (adenosine monofosfat)  dan energi yang bisa kita rumuskan menjadi seperti berikut ini. 

ATP ADP + P + Energi 

ADP AMP + P + Energi 

2) Keratin fosfat 

Keratin fosfat ini nantinya akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi.  Pemecahan ATP dan keratin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energi pada  saat kontraksi otot. Untuk melakukan proses tersebut tidak diperlukan oksigen. 3) Glikogen (gula otot) 

Untuk bergerak otot juga memerlukan gula dalam bentuk glikogen. Glikogen ini  akan dilarutkan menjadi laktasidogen. Kemudian diubah kembali menjadi  glukosa dan asam laktat. Molekul gula ini yang akan diubah menjadi CO2, H2O dan  energi. Proses ini akan terjadi saat otot relaksasi dan memerlukan oksigen,  sehingga fase relaksasi ini disebut fase aerob. Apabila di dalam otot mengandung  banyak asam laktat maka otot akan terasa lelah atau pegal. Asam laktat ini bisa  dioksidasi dengan bantuan oksigen. 

6. Tahapan Mekanisme Kerja Otot 

Saat otot bekerja harus melalui tahapan-tahapan. Berikut ini merupakan tahapan  dari mekanisme kerja otot. 

a. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf tiba di neuronmuscular  junction dan mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Munculnya asetilkolin ini  memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2 dan reticulum sarkoplasma. 

b. Tahap yang ke 2 yaitu terjadinya peningkatan jumlah Ca2 sehingga menyebabkan  ion ini terikat pada troponin dan mengakibatkan perubahan struktur pada  troponin.

c. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang akan membebaskan energi  yang akan menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga  melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot. 

d. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan  terputus ketika molekul ATP terikat di kepala myosin. Setelah ATP terurai, kepala  myosin dapat bertemu lagi dengan aktin di tropomiosin. 

e. Terakhir proses kontraksi otot ini dapat berlangsung selama tersedia nya ATP  dan ion Ca2. Pada saat impuls terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum  sitoplasma. 

Gambar 2.7 Mekanisme Kerja Otot 

 Sumber: http://rebellisamici.blogspot.com 

C. Rangkuman 

1. Otot manusia meliputi tiga jenis yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung. 

2. Sifat kerja otot dapat dibedakan atas otot anagonis dan otot sinergis. Otot antagonis  merupakan otot yang hubungan kerjanya saling berlawanan sedangkan otot sinergis  merupakan otot yang hubungan keranya saling berkerjasama secara bersamaan 

3. Otot dapat melakukan kontraksi. Kontraksi otot terjadi mengikuti teori model  geseran (luncuran filamen). Filamen otot ada dua jenis yaitu filamen halus (tipis)  dan kasar (tebal).  

4. Saat otot berkontraksi diperlukan energi yaitu dalam bentuk ATP. Energi ATP  diperoleh dengan respirasi aerob dan anaerob. Penimbunan asam laktat dalam otot  terjadi sebagai akibat dari usaha otot dalam pemenuhan energi kontraksi otot  melalui proses aerob. Asam laktat dapat menimbulkan kelelahan.


D. Penugasan Mandiri  

1. Amati gambar struktur otot tersebut dan jawablah pertanyaan di bawah ini: 

a. Jelaskan perbedaan struktur, fungsi, kecepatan kontraksi, dan letak pada ketiga  otot tersebut?  

b. Perbedaan dan persamaaan apakah yang dapat kalian simpulkan dari ketiga  gambar otot? 

2. Kalian tahu bahwa pembentukan energi untuk aktivitas otot diperlukan oksigen.  Mengapa sehabis berlari napas kita menjadi terengah-engah dan bagaimana cara  mengurangi kelelahan atau pegal linu pada otot? 

E. Latihan Soal 

Pilihlah jawaban yang paling benar 

1. Pernyataan berikut yang merupakan persamaan antara sel otot jantung dan sel otot  rangka adalah 

A. Membentuk Percabangan 

B. Berinti banyak 

C. Kerjanya tidak volenter 

D. Memiliki garis melintang 

E. Berinti satu 

2. Sehabis berolahraga nafas suka tersengal-sengal, hal ini dikarenakan karena …. A. Kalsium 

B. Asam adipat 

C. Asam laktat 

D. Asam piruvat 

E. Asetaldehid 

3. Mekanisme yang terjadi dalam kontraksi otot .... 

A. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan molekul aktin dan miosin yang  memerlukan energi dari pemecahan ATP. 

B. memanjangnya ukuran otot akibat gesekan miofibril yang memerlukan energi  dari metabolisme aerobik glukosa. 

C. mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan ion  kalsium dan fosfat anorganik. 

D. menggesernya filamen-filamen yang lebih tebal ke filamen yang lebih tipis dan  diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat. 

E. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan zona H  menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi dari pemecahan ATP.

4. Kontraksi otot biseps dan otot triseps pada waktu kita bermain tenis meja adalah .... 

A. abduksi dan adduksi 

B. fleksi dan ekstensi 

C. depresi dan elevasi 

D. supinasi dan pronasi 

E. rotasi dan ekstensi 

5. Apabila seseorang membengkokkan tangannya (fleksi), maka mekanisme kerja  yang terjadi adalah … 

A. Sinergis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi 

B. Antagonis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi 

C. Sinergis, yaitu otot trisep berkontraksi, bisep relaksasi 

D. Sinergis, yaitu otot bisep dan trisep berkontraksi 

E. Antagonis, yaitu otot bisep berkontraksi, trisep relaksasi 

6. Rasa lelah yang terjadi akibat keja otot terus menerus disebabkan oleh…. A. penimbunan asam laktat 

B. tidak adanya asam laktat 

C. penimbunan senyawa asetilkolin 

D. pengubahan senyawa asetilkolin 

E. tidak adanya asam laktat yang menghambat kerja asetilkolin


Kunci Jawaban dan Pembahasan

Nomor 

Soal

Kunci  

Jawaban

Pembahasan

Perbedaan otot jantung dan otot rangka adalah sebagai  berikut 

Otot jantung : bercabang, hanya memiliki satu inti di  tengah, dan bekerja secara tidak sadar (saraf otonom) Otot rangka : tidak bercabang, memiliki inti banyak di  tepi, dan dikendalikan secara sadar

Energi yang digunakan untuk kontraksi otot adalah ATP  (adenosin trifosfat). ATP diproduksi dari oksidasi biologi  zat makanan yaitu glukosa, asam lemak (hasil  pembongkaran lemak), atau asam amino (hasil  pembongkaran protein). Glikogen merupakan  karbohidrat sebagai cadangan makanan di otot. Asam  laktat merupakan hasil samping oksidasi glukosa jika  otot kekurangan oksigen. Asam laktat inilah yang  menyebabkan otot menjadi pegal setelah berkontraksi.

Tahapan dari mekanisme kerja otot. 

a. Tahap pertama yang terjadi adalah impuls syaraf  tiba di neuronmuscular junction dan mengakibatkan  pembebasan asetilkolin.  

b. Tahap yang ke dua yaitu terjadinya peningkatan  jumlah Ca2 sehingga menyebabkan ion ini terikat  pada troponin dan mengakibatkan perubahan  struktur pada troponin. 

c. Tahapan yang ke tiga yaitu perombakan ATP yang  akan membebaskan energi yang akan menyebabkan  myosin mampu melakukan pemendekan otot. 

d. Selanjutnya myosin akan terlepas dari aktin dan  jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul  ATP terikat di kepala myosin. Pada saat impuls  terhenti, ion Ca2 akan kembali ke reticulum  sitoplasma.

Sifat kerja otot antagonis 

- Abduksi : gerakan menjauhi sumbu tubuh (mis :  mengangkat tangan ke atas) 

- Adduksi : gerakan mendekati sumbu tubuh (mis :  mengangkat tangan ke samping) 

- Depresi : gerakan menurunkan (mis : mengucapkan  huruf a) 

- Elevasi : gerakan menaikkan (mis : mengucapkan  huruf i) 

- Supinasi : gerak menengadahkan tangan 

- Pronasi : gerak menelungkupkan tangan 

- Fleksi : gerak membengkokkan (mis : mengangkat  tangan ke depan) 

- Ekstensi : gerak meluruskan (mis : menyimpan  tangan di samping badan) 

- Rotasi : gerak memutar

Saat seseorang membengkokkan tangannya, maka otot bisep  berkontraksi, sedangkan trisep relaksasi. Jadi mekanisme kerjanya terjadi secara antagonis (berlawanan) antara otot  bisep dan trisep.

Tahapan Respirasi An aerob 

Kontraksi otot memerlukan energi yang diperoleh  dari pemecahan ATP menjadi ADP. 

Pada metabolisme anaerob, ATP diperoleh dari  reaksi glikolisis. 

Glikolisis menghasilkan ATP dan asam piruvat. Asam piruvat selanjutnya akan diubah menjadi CO2  dan sisa-sisa buangan lain seperti asam laktat. Aktivitas otot yang terus menerus menyebabkan  asam laktat tertimbun dalam otot dan menimbulkan  rasa lelah.



Pedoman Penskoran  

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.  

Nilai = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛/𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚)  x 100 % 


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan  Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi  materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai. 

F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab! 

No 

Pertanyaan 

Jawaban

Ya 

Tidak

Apakah Anda telah mampu menjelaskan macan-macam  otot?



Apakah Anda telah mampu menjelaskan sifat kerja otot?



Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi cara kerja  otot?



Apakah Anda telah mampu menguraikan mekanisme  kerja otot?



Apakah Anda telah mampu menjelaskan sumber energi untuk kerja otot?





Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.


Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*