PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN KELAINAN/PENYAKIT MENURUN MELALUI AOTOSOM

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 

PENENTUAN JENIS KELAMIN DAN KELAINAN/PENYAKIT  MENURUN MELALUI AOTOSOM 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda mampu : 

1. Menjelaskan penentuan jenis kelamin pada manusia. 

2. Menganalisis kelainan/penyakit yang diturunkan melalui autosom. 


B. Uraian Materi 

1. Penentuan Jenis Kelamin 

Jenis kelamin itu ditentukan oleh sepasang kromosom kelamin, yaitu X dan Y. Jika  kromosom kelaminnya XX, maka jenis kelaminnya wanita. Jika kromosom  kelaminnya XY, maka jenis kelaminnya pria. XX atau XY terbentuk saat proses  pembuahan. 

Manusia: mempunyai 46 kromosom / 23 pasang kromosom, yang terdiriatas 22  pasang kromosom tubuh, dan sepasang kromosom seks. Kromosom kelamin ada 2  macam yaitu kromosom X dan Y  

Gambar 1. Skema Penentuan jenis Kelamin 

Sumber : https://sujuelfarahin.blogspot.com/ 


2. Kelainan/Penyakit yang diturunkan melalui Autosom 

a. Albino 

Albino merupakan kelainan yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh  dalam membentuk pigmen melanin. Hal ini menyebabkan seseorang menderita  albino, warna kulit dan rambutnya menjadi putih (tidak berpigmen). Keadaan  tersebut menyebabkan penderita albino tampak seperti bule. Selain itu, warna  retina penderita albino biasanya juga kekurangan pigmen sehingga penderita  albino merasa perih matanya jika melihat cahaya matahari yang terang, selain  itu penderita albino juga sangat mudah terkena kanker kulit dan sedikit kurang  pendengarannya.  

Albino dikendalikan oleh gen autosom yang bersifat resesif dengan simbol a sebagai gen penyebab albino dan A sebagai gen normal. Jika seseorang bergenotip aa maka orang tersebut akan menderita albino, sedangkan orang  yang bergenotip Aa merupakan orang yang normal, tetapi berpotensi sebagai  pembawa albino. Orang yang normal memiliki genotip AA. 

Contoh, jika seorang perempuan yang normal heterozigot menikah dengan laki laki normal heterozigot maka kemungkinannya 25% memiliki anak albino. 

P (Parental): perempuan normal heterozigot x laki-laki normal  heterozigot 

(Aa) x (Aa) 

G (Gamet): A,a A,a F1 (Filial 1) : 1 AA : normal homozigot (25%0 

 2 Aa : normal heterozigot (50%) 

 1 aa : albino (25%) 

Gambar 2. Skema penurunan sifat albino (aa) 

Sumber : https://biologigonz.blogspot.com/ 


b. Brakidaktili 

Brakidaktili merupakan kelainan genetik yang menyebabkan jari-jari tangan dan  kaki menjadi pendek. Kelainan ini disebabkan oleh adanya gen letal dominan  yang disimbolkan dengan B. dalam keadaan homozigot, gen tersebut bersifat  letal. Individu yang mengandung gen homozigot akan dilahirkan tanpa jari  tangan dan jari kaki dengan kerusakan lain pada rangka sehingga menyebabkan  kematian. Orang yang heterozigot hanya memiliki dua ruas jari karena ruas jari  tengah sangat pendek dan tumbuh bersatu dengan ruas jari yang lain. Orang  normal bergenotip bb. 

Gambar 3. Brakidaktili 

Sumber : http://meilankiky.blogspot.com/ 


Jika sesama penderita brakidaktili menikah maka kemungkinan mempunyai  anak yang normal hanya 25%

P : perempuan brakidaktili x laki-laki brakidaktili 

 (Bb) (Bb) 

G : B,b B,b 

F1 : BB = meninggal (25%) 

 Bb = brakidaktili (50%) 

 bb = normal (25%) 


c. Gangguan Mental (Phenil ketonuria/PKU) 

Kelainan ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam mensintesis enzim  yang mengubah asam amino fenil alanine menjadi asam amino tirosin.  Akibatnya, kadar asam amino fenil alanin dalam darah meningkat. Kadar asam  amino fenil alanine yang tinggi tersebut sebagian dikeluarkan dalam bentuk  urine dan sebagian lagi akan diubah menjadi fenil piruvat yang dapat merusak  kerja sistem saraf manusia.  

Penderita fenilketonuria akan mengalami keterbelakangan mental. Jika sudah  dewasa biasanya penderita mengalami gangguan jiwa. Penderita juga memiliki  ciri-ciri lain seperti rambut cepat beruban dan bau keringat yang tidak enak. Kelainan ini dikendalikan oleh gen resesif pada autosom. Gen yang menyebabkan kelainan ini disimbolkan dengan huruf f, sedangkan alel dominannya F. Seorang  penderita gangguan mental memiliki genotif ff, sedangkan orang yang normal  bergenotif FF (homozigot dominan) atau Ff (heterozigot). 

Jika wanita normal heterozigot menikah dengan pria normal heterozigot maka  kemungkinan untuk memiliki anak yang menderita gangguan mental sebesar  25%.  


d. Talasemia 

Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan  penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak  dijumpai di Indonesia dan di Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang  Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah,  kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%,  50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas  talasemia. Sebagian besar penderita talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga  18 tahun. 

Gambar 4. Skema Hereditas Thallasemia (Bagian 1)

Gambar 5. Skema Hereditas Thallasemia (Bagian 2) 

Gambar 6. Skema Hereditas Thallasemia (Bagian 3)


C. Rangkuman 

1. Jenis kelamin pada manusia dikendalikan oleh sepasang kromosom seks, yaitu  kromosom XX untuk perempuan dan kromosom XY untuk laki-laki. Berdasarkan  susunan tersebut, kromosom perempuan bersifat homogametik, sedangkan  susunan kromosom seks laki-laki bersifat heterogametik. Bila terjadi pembelahan  meiosis, maka seorang perempuan hanya akan menghasilkan satu macam sel  gamet yaitu X, sedangkan laki-laki akan menghasilkan dua macam sel gamet yaitu  X dan Y 

2. Kelainan/Penyakit yang diturunkan melalui autosom bersifat dominan antara lain:  brakidaktil dan polidakti.  

3. Kelainan/Penyakit yang diturunkan melalui autosom bersifat resesif antara lain:  albino, imbisil (gangguan mental), dan siklemia 


D. Penugasan Mandiri  


Perhatikan gambar dan lengkapi soal berikut:

 

Penyakit/Kelainan :......

Penyebab: …….


Penyakit/Kelainan :......

Penyebab: …….



Penyakit/Kelainan :......

Penyebab: …….


E. Latihan Soal  

1. Dalam sel tubuh dan sel kelamin terdapat autosom dan kromosom seks.  Tuliskan jumlah kromosom pada spermatozoa manusia! 

2. Jika seseorang albino menikah dengan orang normal homozigot, bagaimanakah  keturunannya?


PEMBAHASAN 

No. 

Pembahasan 

Skor

1. 

Manusia mempunyai 46 kromosom / 23 pasang kromosom, yang  terdiriatas 22 pasang kromosom tubuh, dan 1 pasang kromosom  seks. Kromosom seks ini ada 2 jenis yaitu XY (pria) dan XX (wanita). Karena kromosom sel kelamin bersifat haploid, maka: a. Kromosom di dalam inti ovum : 22 aurosom + X 

b. Kromosom di dalam inti spermatozoa: 22 aurosom+ X atau 22  autosom + Y 

2

2. 

P : aa >< AA 

G : a A 

  

F1 : Aa (normal carier) = 100% 

Jika F1 menikah dengan orang albino maka : 

P : Aa >< aa 

G : A,a a ,a 

F2 : Aa = normal carier = 50% 

 Aa = albino = 50 %

4


Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

        𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  


F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab! 

No 

Pertanyaan

Jawaban

Ya 

Tidak

1. 

Apakah Anda telah mampu menjelaskan penetuan  jenis kelamin (determinasi seks) pada manusia?



2. 

Apakah Anda telah mampu menjelaskan berbagai  macam kelainan/penyakit yang diturunkan melalui  autosom?



3. 

Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi genotip  dan fenotip berbagai kelainan/penyakit yang  diturunkan melalui autosom? 



4. 

Apakah Anda telah mampu menghitung rasio  fenotip hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan  berkaitan dengan suatu kelainan/yang diturunkan  melalui autosom?





Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*