PETUNJUK DAN MEKANISME EVOLUSI

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 

PETUNJUK DAN MEKANISME EVOLUSI 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan dapat: 

1. Menjelaskan petunjuk-petunjuk adanya evolusi. 

2. Menjelaskan mekanisme terjadinya evolusi mahluk hidup. 

3. Mendeskripsikan terjadinya variasi makhluk hidup sebagai dasar terjadinya proses evolusi. 


B. Uraian Materi 

1. Petunjuk evolusi 

Beberapa bukti yang dianggap memberikan petunjuk adanya evolusi antara lain: 

a. Variasi makhluk hidup 

Variasi adalah perbedaan yang ditemukan pada individu-individu dalam satu  spesies. Jika varian tersebut hidup pada lingkungan yang berbeda, maka akan  menghasilkan keturunan yang berbeda pula. Jadi, adanya variasi merupakan  petunjuk adanya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.  

Gambar 8. Variasi Genetik Pada Ayam 

Sumber: ratnandroet.blogspot.com 


b. Fosil 

Fosil-fosil yang ditemukan dalam lapisan bumi dari lapisan tua sampai muda  menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur. Dengan  membandingkan fosil-fosil yang ditemukan di berbagai lapisan bumi dapat  diketahui adanya proses evolusi. Sejarah perkembangan kuda merupakan satu contoh yang paling dikenal untuk menerangkan adanya perubahan-perubahan  bentuk dari masa ke masa. 

Gambar 9. Perbandingan fosil kuda 

Sumber:biologiclara.blogspot.com 


c. Homologi dan analogi organ tubuh 

Homologi adalah organ-organ makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal  (dasar) yang sama, kemudian berubah strukturnya sehingga fungsinya berbeda.  Misalnya, sayap burung homolog dengan tangan manusia. Kaki depan kuda  homolog dengan sirip dada ikan paus.  

Analogi adalah organ-organ tubuh yang mempunyai fungsi sama tetapi bentuk  asalnya berbeda. Contoh: sayap serangga dengan sayap burung.  

Gambar 10. Homologi perbandingan 

sumber: pinterest.com)


Gambar 11. Analogi perbandingan 

Sumber:biologiclara.blogspot.com 


d. Embriologi perbandingan 

Beberapa kelas vertebrata, seperti: ikan, reptil, burung dan mamalia, walaupun  tubuh individu dewasanya berbeda jenis satu sama lainnya, namun fase awal  dari perkembangan embrionya sangat mirip. Makin mirip, makin dekat  kekeluargaannya.  

Ontogeni adalah perkembangan individu dari satu sel menjadi individu dewasa. Filogeni adalah sejarah perkebangan makhluk hidup dari makhluk yang  hidup sebelumnya. Para ahli berpendapat bahwa ontogeni (perkembangan individu) adalah ulangan dari revolusi filogeni (perkembangan hubungan  kekerabatan organisme). Kaidah ini dianggap terlalu berlebihan karena tidak  benar bahwa vertebrata berevolusi dari bentuk ikan menjadi bentuk reptil,  kemudian menjadi bentuk berkaki empat. 

Gambar 12. Kemiripan embriologi 

Sumber: biologisites.blogspot.com


e. Petunjuk secara Biokimia 

Jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara organisme satu dengan lainnya  dapat ditunjukkan dengan uji secara biokimia yang disebut uji presipitin. Uji  presipitin adalah uji adanya reaksi antara antigen-antibodi. Banyak sedikitnya  endapan yang terbentuk akibat reaksi tersebut dapat digunakan untuk  menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara suatu organisme  dengan organisme lainnya. 


f. Perbandingan fisiologi 

Organisme Organisme mempunyai ciri-ciri fisiologi yang sama, seperti respirasi,  ekskresi, dan sebagainya. Meskipun ciri morfologi dan jumlah sel yang  membentuk setiap organisme berbeda-beda, terdapat kemiripan-kemiripan  dalam fisiologinya. 


g. Petunjuk alat tubuh yang tersisa 

Pada manusia dan beberapa jenis hewan dapat dijumpai berbagai alat tubuh  yang tidak berfungsi. Alat tubuh manusia yang tersisa antara lain umbai cacing  (apendiks) dan tulang ekor. Pada burung kiwi, burung yang tidak dapat terbang,  terdapat alat tubuh yang tersisa sebagai akibat penyusutan sayap. 


Gambar 13. Apendiks 

Sumber: brilio.net 


2. Mekanisme Evolusi 

Proses evolusi dapat terjadi karena adanya seleksi alam dan variasi genetik  sehingga akan memunculkan sifat-sifat baru yang akan diwariskan pada  keturunanya. Adanya seleksi alam mengharuskan semua makhluk hidup berjuang  untuk bertahan hidup. Dalam upaya agar dapat lolos seleksi alam, setiap makhluk  hidup dapat mengalami perubahan baik secara morfologis, fisiologis, dan tingkah  laku. Berikut faktor-faktor yang berperan dalam mekanisme evolusi, meliputi:  

a. Mutasi 

Mutasi merupakan peristiwa yang menyebabkan terjadinya perubahan pada  frekuensi gen, sehingga mempengaruhi fenotipe dan genotipe. Mutasi ini bisa  menguntungkan atau bahkan merugikan. Menguntungkan apabila:  

- Berpotensi menghasilkan sifat baru yang lebih menguntungkan. 

- Menghasilkan spesies yang dapat beradaptasi. 

- Memiliki kemampuan bereproduksi denga bibit unggul. 

Jika sifat yang dihasilkan berkebalikan dengan sifat seperti tersebut di atas,  maka mutasi yang terjadi merugikan. 

b. Genetic Drift 

Genetic Drift merupakan perubahan acak pada frekuensi gen pada populasi gen  yang disebabkan oleh kematian, migrasi, ataupun isolasi. Genetic drift dapat  disebabkan oleh dua kondisi, (1) the bottleneck effect, merupakan bencana  alam seperti kebaran, gempa bumi sehingga populasi yang tinggal sangat  sedikit, (2) the founder effect, ketika sejumlah kecil dari organisme berpindah  ke suatu tempat lain.  

c. Aliran gen 

Aliran gen terjadi ketika terjadinya migrasi dan kawin pada individu di antara  populasi-populasi. Aliran gen ini sangat bergantung pada jumlah individu yang datang dan seberapa banyak perbedaan genetik individu-individu yang datang  bergabung.  

d. Rekombinasi seksual 

Adanya kemampuan reproduksi secara seksual pada setiap individu akan  menghasilkan keturunan yang dapat berbeda dengan induknya. Hal ini  dipengaruhi oleh penggabungan kromosom yang terjadi secara acak antara dua  sel gamet pada tahap meiosis. Sehingga memberi peluang dihasilkannya  keturunan yang viabilitasnya tinggi dan berpengaruh terhadap evolusi populasi. Perkawinan yang tidak acak akan mengakibatkan terbentuknya gen  resesif pada keturunan karena alel yang cenderung disukai akan mendominasi  dalam populasi. 

e. Seleksi Alam dan Adaptasi 

Suatu adaptasi pada individu akan selalu diikuti oleh proses seleksi alam.  Individu yang adaptatif, cenderung dapat lolos dari seleksi alam dengan  perubahan sifat tertentu sehingga dapat bertahap hidup dan mewariskan sifat  tersebut pada keturunannya.  

Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya evolusi merupakan peristiwa yang  sifatnya fleksibel dan terus terjadi mengikuti perkembangan zaman. Setiap  makhluk hidup harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya  sehingga dapat lolos dari seleksi alam dan mampu bertahan hidup sehingga  dapat melakukan rekombinasi seksual untuk melestarikan keturunannya  meskipun sifatnya tidak identik.  


3. Hukum Hardy Weinberg 

Pada proses evolusi terjadi perubahan frekuensi gen. Bila perbandingan antara  genotip-genotip dalam satu populasi tidak berubah dari satu generasi ke generasi,  maka frekuensi gen dalam populasi tersebut ada dalam keadaan seimbang, artinya  tidak terjadi evolusi. 

Frekuensi gen berada dalam keseimbangan apabila:  

- tidak terjadi migrasi; 

- tidak ada mutasi, atau harus ada keseimbangan mutasi di mana perubahan  genetis ke satu arah diimbangi oleh sejumlah mutasi yang sama dalam arah  berlawanan; 

- tidak terjadi seleksi; 

- reproduksi harus berlangsung acak; 

- populasi harus besar. 

Bila frekuensi gen dalam satu populasi ada dalam keadaan seimbang  berlaku Hukum Hardy Weinberg. 

Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol p, dan alelnya dengan  simbol q, maka: (p+q) = 1  

Bila frekuensi gen A = p dan frekuensi gen a = q, maka frekuensi genotip AA : Aa :  aa = p2 : 2pq : q2.  

Cara mencari frekuensi gen 

Jika dalam suatu populasi diketahui frekuensi genotipnya, maka frekuensi gennya  dapat dicari. Contohnya, frekuensi genotip aa dalam suatu populasi 0,25. Tentukan  frekuensi gen A : a serta frekuensi genotip AA, Aa, dan aa. 

Jawab: 

Frekuensi gen a = aa = 0,25 = 0,5 

Jumlah frekuensi gen A + a = 1 

Jadi, frekuensi gen A = 1 - 0,5 = 0,5 

Frekuensi genotip AA : Aa : aa = (0 ,5 A + 0,5a) (0,5  

A + 0,5 a) = 0 ,25 AA : 0,50 Aa : 0,25 aa. 


Penerapan hukum Hardy-Weinberg untuk menghitung frekuensi gen dalam  populasi sebagai berikut: 

a) Dalam suatu populasi terdapat kelompok perasa pahit kertas PTC (phenylthiocarbamide) sebesar 64%, sedangkan yang lainnya bukan perasa PTC.  Bukan perasa PTC dikendalikan oleh gen t dan perasa PTC dikendalikan oleh  gen T. Tentukan frekuensi gen dan genotip populasi orang PTC dan non PTC. 

Jawab: 

Jumlah PTC dan non-PTC = 100% orang PTC (genotip TT  

atau Tt) = 64% 

Frekuensi orang tidak perasa PTC (bergenotip tt = q2) = 

100 % – 64% = 36% q2 = 36% = 0,36 

maka frekuensi gen t = q = 0,36 = 0,6 

T + t = 1, maka frekuensi T = 1 – 0,6 = 0,4  

frekuensi T : t = 0,4 : 0,6 frekuensi gentotip TT  

: Tt : tt = (T + t) (T + t ) 

= (0,4 T + 0,6 t) (0,4 T + 0,6 t ) 

= 0,16 TT + 2(0,24 Tt) + 0,36 tt = 0,16 TT + 0,48 Tt +  

0,36 tt 

Jadi, frekuensi genotip TT : Tt : tt = 16 : 48 : 36 = 4 : 12 : 9 

Untuk mencari frekuensi gen, coba kamu cari dahulu frekuensi individu yang bergenotip homozigot resesif, sebab genotif dominan bisa bergenotip TT atau  Tt. 


b) Diketahui frekuensi orang albino pada suatu masyarakat adalah 25 di antara 10.000 orang. Berapa persentase orang pembawa sifat albino yang  heterozigot? 

Jawab: 

Orang albino aa (q2

q2 = 25 /10.000 = 0,0025 q=0,0025 

= 0 , 05 p + q = 1 

p + 0,05 = 1 → p = 1 – 0,05 = 0,95 

Orang pembawa sifat albino dinotasikan dengan 2 pq 

= 2(0,95 × 0,05) 

= 0,0475 

= 0,0475 × 100% 

= 4,75%


4. Perubahan perbandingan frekuensi gen pada populasi 

Saat ini, telah diketahui beberapa faktor penting yang menyebabkan perubahan  keseimbangan genetik di dalam suatu populasi. Faktor-fakor tersebut, antara lain:  mutasi, seleksi alam, emigrasi dan imigrasi, rekombinasi dan seleksi, dan genetic  drift. Untuk lebih mengetahui, mari cermati uraian berikut ini. 


a. Mutasi 

Apabila ada satu atau beberapa gen yang bermutasi, maka akan terjadi  perubahan keseimbangan gen-gen dalam suatu populasi. 

Contoh: 

Gen b yang mempengaruhi rambut tikus berwarna putih adalah normal.  Kemudian, bermutasi menjadi gen B yang menyebabkan rambut tikus  berwarna kuning. Gen ini menyebabkan letal apabila dalam keadaan homozigot  BB. maka: 

P : Bb × Bb 

(kuning) ( kuning ) 

F : BB Bb Bb bb 

1 : 1 : 1 : 1 

1: 2 : 1

Letal :kuning: putih 

Dengan demikian, rasio genotip yang dihasilkan Bb : bb = 2 : 1, karena BB  letal. 


b. Seleksi alam 

Di danau buatan di Amerika Serikat pernah ditemukan jenis katak berkaki  banyak dan jenis katak normal. Katak yang berkaki banyak fertilitasnya rendah atau mandul dan bersifat resesif. Sedangkan, katak berkaki normal mempunyai  fertilitas normal dan bersifat dominan. Karena katak berkaki banyak bersifat  mandul, maka katak ini dapat dihasilkan dari perkawinan antara katak berkaki  normal heterozigot. 

Jadi, apabila katak berkaki normal heterozigot ( Nn ) dikawinkan dengan yang  berkaki normal Nn, maka akan dihasilkan rasio keturunannya, sebagai berikut: P : Nn >< Nn 

F NN : (Nn + Nn) : nn 

  25% : 50% : 25% 

Katak yang bergenotif nn adalah mandul sehingga yang mampu menghasilkan  keturunan yang bergenotif NN dan Nn, atau 75% dari seluruh populasi. 


c. Spesiasi 

Spesiasi atau pembentukan spesies pada dasarnya dapat digunakan sebagai saksi hidup mengenai apa yang terjadi di masa lalu, maka dari itu proses spesiasi dapat pula dianggap sebagai bukti bahwa proses evolusi memang  berlangsung.  

Syarat terjadinya spesiasi adalah :  

1. Adanya perubahan lingkungan, Perubahan lingkungan dapat  menyebabkan perubahan evolusi. Contohnya, bencana alam dapat  menyebabkan timbulnya kepunahan massal di muka bumi. 

2. Adanya relung (niche) yang kosong, Relung merupakan tempat hidup dan  interaksi suatu organisme. Suatu spesies selalu menempati relung  tertentu. Suatu relung umumnya hanya dapat ditempati oleh satu jenis 

spesies saja. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong  yang akan menyebabkan relung-relung baru terisi kembali dalam jangka  waktu yang panjang. Apabila relung tersebut kosong (tidak ada organisme  yang menempatinya), maka akan ada banyak organisme yang berusaha  menempati relung tersebut. 

3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme. Selalu akan ada  sejumlah organisme yang mencoba mengisi relung yang kosong.  Keberhasilan suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh seberapa  besar kecocokan organisme tersebut dibandingkan dengan persyaratan  relung yang kosong. 


d. Isolasi Geografi 

Isolasi geografi/batas alam. Apabila batas alam tidak dapat dilewati, suatu  populasi tidak akan pernah bertemu dengan populasi lainnya maka dapat  menyebabkan terjadinya spesisasi baik simpatri maupun tidak simpatri - Proses spesiasi simpatri: proses spesiasi yang terjadi dalam area geografi  

yang sama dari suatu spesies yang paling berkerabat. Spesiasi terjadi karena  aspek genetik, morfologi, tingkah laku, fisiologi, dan lain-lain. Contoh:  populasi mencit di Eropa Barat memiliki sejumlah populasi kecil yang tidak  interfertilisasi dengan populasi di sebelahnya walaupun penyebarannya  sangat luas di Eropa Barat.  

- Spesiasi tidak simpatri: proses spesiasi yang terdapat dalam area geografi  yang berbeda dibandingkan dengan area geografi suatu spesies yang paling  berkerabat. Dibagi menjadi 3 yaitu:  

1. Spesiasi alopatri: proses spesiasi yang terjadi di daerah yang berjauhan  atau berlainan dari suatu spesies yang paling dekat hubungan  kekerabatannya. Sebagian dari populasi suatu spesies terpisah dan  hidup di daerah yang berlainan. Karena adanya pemisahan,  keanekaragaman yang terbawa dari populasi yang terpisah, berbeda  dalam frekuensi alelnya. Oleh karena kedua daerah memiliki perbedaan  dalam banyak hal, seleksi alam yang bekerja pada masing-masing area  akan berbeda pula. Ketika kedua populasi tersebut bertemu di  kemudian hari, tidak ada lagi interaksi social di antara kedua populasi  tersebut. Contoh: Macaca brunnescens dianggap jenis berbeda dari  Macaca ochreata karena terpisah secara geografi. 

2. Spesiasi parapatri: proses spesiasi yang terjadi di daerah yang  bersebelahan dengan daerah dari suatu spesies yang paling dekat  hubungan kekerabatannya. Daerah penyebaran meliputi lebih dari satu  macam habitat dengan persyaratan yang berbeda. Dengan berjalannya  waktu, terbentuklah suatu populasi yang tetap bersebelahan tetapi  kemampuan interfertilnya secara gradual menurun, berbanding lurus  dengan jarak antara dua populasi. Akhirnya pada suatu keadaan akan  ada dua populasi yang sudah tidak mampu berinteraksi secara  interfertil, sehingga harus dianggap sebagai spesies tersendiri. 

3. Spesiasi peripatri: proses spesiasi yang terjadi di daerah pinggir dari  daerah suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.  Suatu organisme memiliki kisaran toleransi tertentu, akibatnya jenis  tersebut akan menempati daerah tertentu. Semakin jauh dari pusat  penyebarannya, maka lingkungannya pun makin berbeda. Dengan  demikian spesies yang menempati daerah tersebut akan semakin  berbeda dengan spesies yang menempati pusat. Dengan demikian,  interaksi antara populasi tersebut dengan populasi satu spesiesnya  menjadi sangat terbatas.


e. Isolasi Reproduksi 

Proses spesiasi yang ditinjau dari: keberhasilan terjadinya pembuahan  (kemungkinan pertemuan antara dua jenis sel gamet proses pra-kawin) dan  keberhasilan suatu perkawinan (proses pasca kawin). 

1. Spesiasi pra kawin meliputi:  

- Kromosomal: perbedaan jumlah, bentuk, urutan kromosom berpengaruh  dalam perubahan. 

- Musim: perbedaan musim kawin atau musim berbunga menyebabkan  individu hanya dapat saling membuahi individu tertentu yang cocok. - Parthenogenesis: individu identik dengan induk yang menghasilkannya. - Morfologi atau struktural: perbedaan struktur tubuh (morfologi)  menyebabkan pembuahan menjadi tidak mungkin. 

2. Spesiasi pasca kawin meliputi:  

- Letalitas: adanya embrio yang letal 

- Sterilitas: individu yang dilahirkan tidak dapat memiliki keturunan. - Semi-letal: individu yang dihasilkan, meskipun hidup normal dan dapat  memiliki keturunan, memiliki vitalitas yang sangat rendah. 


C. Rangkuman 

1. Evolusi merupakan proses satu arah dalam waktu yang tidak terbalikkan. Proses  evolusi hanya dapat dipelajari dari petunjuk-petunjuk yang ada yaitu adanya variasi  makhluk hidup, fosil-fosil yang ditemukan, homologi dan analogi organ, embriologi perbandingan, pentunjuk biokimia, perbandingan fisiologi, alat tubuh yang tersisa. 

2. Mekanisme evolusi dapat terjadi melalui mutasi, genetik drif, aliran gen,  rekombinasi seksual, seleksi alam, dan adaptasi.  


D. Latihan Soal 

Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia untuk penyelesaiannya!  

1. Salah satu petunjuk evolusi adalah homologi organ tubuh. Jelaskan yang dimaksud  dengan Homolog! 

2. Bagaimana teori Darwin dan Lamarck menjelaskan fenomena jerapah berleher  panjang! 

3. Sebutkan akibat dari terjadinya seleksi alam! 

4. Sebutkan kelemahan teori evolusi Darwin menurut August Weismann! 


Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.  


Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

        𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik 

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan  Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi  Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

No. 

Kunci jawaban 

Skor

1. 

Organ homolog adalah organ-organ yang memiliki struktur asal  sama, tetapi fungsinya, berbeda. Tangan manusia homolog  dengan kaki depan kadal, sayap burung, sayap, kelelawar,  maupun sirip lumba-lumba. Akan tetapi, tangan manusia tidak  homolog, dengan sayap kupu-kupu karena keduanya tidak  memiliki struktur asal yang sama.

25

2. 

Menurut teori Darwin, panjangnya leher jerapah merupakan  salah satu contoh seleksi alam. Jerapah memiliki leher yang  bervariasi, ada yang panjang dan ada yang pendek. Jerapah  berleher panjang mampu meraih daun-daun yang ada di pucuk  pohon sebagai makanannnya, sedangkan jerapah berleher  pendek tidak. Akibatnya, jerapah berleher pendek tidak mampu  bertahan hidup dan jumlahnya terus berkurang sehingga yang  tersisa adalah jerapah berleher panjang. Menurut teori Lamarck,  dahulu semua jerapah berleher pendek. Namun, akibat tertarik  selama bertahun-tahun untuk meraih daun-daun di pucuk  pohon, leher jerapah menjadi panjang. Selanjutnya, leher  panjang itu diwariskan kepada keturunannya.

25

3. 

Organisme yang dapat menyesuaikan diri dengan  lingkungannya yang baru akan dapat mempertahankan  kelangsungan hidupnya, Organisme yang tidak dapat  menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru akan mati  atau pindah ke daerah lain yang tidak mengalami perubahan  lingkungan.

25

4. 

Weismann berpendapat bahwa sifat leher panjang dan leher  pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher  panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher pendek  bersifat resesif. Oleh karena itu, jerapah berleher panjang  merupakan keturunan yang bersifat homozigot dominan atau  heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek merupakan  keturunan yang bersifat homozigot resesif. Jerapah berleher  pendek yang homozigot resesit tidak mampu beradaptasi  dengan lingkungannya sehingga akhirnya punah. Weismann  berpendapat bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi  alam terhadap faktor-faktor genetik.

25



E. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab! 

No. 

Pertanyaan 

Jawaban

1. 

Apakah Anda telah mampu menjelaskan tentang  petunjuk-petunjuk evolusi ? 

Ya 

Tidak

2. 

Apakah Anda telah mampu membedakan petunjuk  evolusi antara homologi dan analogi organ? 

Ya 

Tidak

3. 

Apakah Anda telah mampu menjelaskan tentang urutan  fosil kuda sebagai petunjuk evolusi? 

Ya 

Tidak

4. 

Apakah Anda telah mampu menjelaskan mekanisme  evolusi ? 

Ya 

Tidak

5.

Apakah Anda telah mampu menghitung frekuensi gen  dalam populasi dengan menggunakan hukum hardi  weinberg?

Ya 

Tidak



Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya. 


EVALUASI 

1. Pernyataan omne vivum ex ovo, omve ovum ex vivo menjelaskan bahwa .... 

A. kehidupan selalu berasal dari organisme yang bertelur 

B. kehidupan dapat berasal dari benda mati 

C. tak ada kehidupan tanpa telur 

D. sebelum ada individu, maka harus ada telur terlebih dahulu 

E. kehidupan ada karena telah ada kehidupan sebelumnya. 


2. Evolusi merupakan perubahan pada suatu individu yang disebabkan oleh lingkungan  dan bersifat diturunkan. Pendapat tersebut merupakan gagasan dari .... 

A. De Lamarck 

B. C.Darwin 

C. Lelly 

D. Antoni 

E. August. W 


3. Populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher  panjang. Dalam kompetisi mendapatkan makanan, jerapah yang berleher panjanglah yang lestari, sedangkan jerapah berleher pendek lenyap secara perlahan-lahan.  Peristiwa tersebut mengingatkan teori evolusi yang dikemukakan oleh …. 

A. Weismann 

B. Gerabah 

C. Charles Darwin 

D. Lamarck 

E. Gregor Johan Mendel 


4. Seorang sejarawan melakukan penelitian mengenai evolusi dan menemukan beberapa  fakta yang terjadi di alam antara lain: 

1) Terdapat homologi organ 

2) Adanya variasi individu dalam satu keturunan 

3) Ditemukannya hewan yang sama pada tempat yang berbeda 

4) Semua species mempunyai potensi reproduksi yang tinggi 

Fakta yang diperoleh dan dapat dijadikan sebagai dasar teori evolusi adalah… 

A. 1 dan 2 

B. 1 dan 3 

C. 2 dan 3 

D. 2 dan 4 

E. 3 dan 4 


5. Hal - hal berikut yang bukan merupakan petunjuk evolusi adalah .... 

A. fosil pada berbagai lapisan batuan  

B. anatomi perbandingan yang bersifat analog 

C. anatomi perbandingan yang bersifat homolog 

D. embriologi perbandingan 

E. perkawinan silang 


6. Di bawah ini organ-organ dari berbagai hewan: 

1) sayap kelelawar 

2) kaki manusia 

3) sayap kupu-kupu 

4) kaki depan kuda 

5) sirip paus

Organ tubuh yang bersifat homologi adalah…. 

A. 1, 2, 5 

B. 2, 4, 5 

C. 2, 4, 5 

D. 2, 4, 5 

E. 3, 4, 5 


7. Bila 2 jenis hewan memiliki banyak organ yang homolog, maka ini dapat diartikan  bahwa kedua jenis hewan tersebut .... 

A. dekat hubungan secara evolusi 

B. besar kemampuan untuk beradaptasi 

C. banyak persamaan habitatnya 

D. tinggi tingkatan pertumbuhan evolusinya 

E. besar kemungkinan untuk bersimbiosis 


8. Sayap lebah dan sayap kelelawar termasuk organ yang analog, karena…. 

A. bentuk dasar berbeda 

B. bentuk berbeda, fungsi sama 

C. asal sama, fungsi sama 

D. asal berbeda, fungsi berbeda 

E. tidak ada persamaan apapun 


9. Filogeni menjelaskan perkembangan makhluk hidup dalam evolusi, sedangkan ontogeni mempersoalkan perkembangan zigot sampai dewasa, pernyataan berikut  yang benar .... 

A. filogeni sangat bertentangan dengan ontogeni 

B. filogeni sangat erat hubungannya dengan evolusi 

C. filogeni merupakan rekapitulasi dari ontogeni 

D. ontogeni sangat erat hubungannya dengan evolusi 

E. ontogeni merupakan rekapitulasi dari filogeni 


10. Alat-alat yang tersisa pada organisme dapat di anggap sebagai petunjuk adanya  evolusi. Pada manusia yang bukan merupakan alat tubuh yang tersisa adalah…. 

A. Rambut pada dada 

B. Tulang telapak tangan 

C. Umbai cacing (usus buntu) 

D. Gigi taring yang runcing 

E. Otot-otot (penggerak) telinga 


11. Faktor utama yang mengakibatkan penurunan populasi kupu-kupu jenis biston  betularia bersayap cerah setelah adanya revolusi industri adalah .... 

A. seleksi alam 

B. adaptasi terhadap lingkungan 

C. persaingan dalam hal panga 

D. perubahan warna cerah menjadi gelap 

E. warna gelap lebih adaptif dengan lingkungan 


12. Perhatikan pernyataan berikut! 

1) Perubahan struktur materi genetis yang diturunkan kepada generasi berikutnya. 

2) Proses penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan. 

3) proses penggabungan gen dari organisme yang berbeda. 

4) pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan tidak dapat terus bertahan hidup. 

Perubahan burung Finch di Kepulauan Galapagos sebagai contoh terjadinya evolusi  yang disebabkan oleh .... 

A. 1 dan 2 

B. 1 dan 3 

C. 2 dan 3 

D. 2 dan 4 

E. 3 dan 4 


13. Pada suatu daerah dengan 10.000 penduduk terdapat 4% warga albino, maka  perbandingan jumlah orang yang berkulit homozigot dan normal heterozigot berturut turut adalah … 

A. 6.400 dan 1.600 

B. 6.400 dan 3.200 

C. 3.200 dan 1.600 

D. 3.200 dan 4.00 

E. 1.600 dan 4.00 


14. Suatu populasi burung terpisah menjadi dua populasi. Setelah ribuan tahun kedua  populasi burung tersebut bersatu kembali, tetapi gagal melakukan perkawinan.  Berikut ini yang bukan penjelasan untuk hal tersebut adalah … 

A. Masa kawin kedua populasi tersebut berubah 

B. Populasi asal berevolusi menjadi dua spesies berbeda 

C. Tidak terjadi isolasi gamet 

D. Dua populasi tersebut menjadi terisolasi secara geografis 

E. Telah terjadi isolasi gamet 


15. Kesimpulan dari teori Darwin adalah ... 

A. Manusia bisa saja berasal dari monyet 

B. Homologi menjadi dasar makhluk hidup berevolusi 

C. Makhluk hidup dapat berubah sendiri secara spontan 

D. Makhluk hidup dapat berubah sendiri secara spontan 

E. Hanya melalui mutasi makhluk hidup berubah bentuk dan berevolusi 


Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini.  Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui  tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.  


Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

        𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan  Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan  Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

Kunci jawaban soal evaluasi

Nomor  

soal

Kunci  

jawaban

Nomor  

soal

Kunci  

jawaban

Nomor  

soal

Kunci  

jawaban

1. 

6. 

11. 

A

2. 

7. 

12. 

D

3. 

8. 

13. 

B

4. 

9. 

14. 

C

5. 

10. 

15. 

E



DAFTAR PUSTAKA 

Aryulina, Diah. Dkk, 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII, Jakarta, Erlangga 


Irmaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok peminatan Matematika  dan Imu Alam. Jakarta: Erlangga  


Kusumawati, Rohana. 2010 Biologi Untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara  


Pratiwi, Bakti. 2018. Biologi SMA/MA. Bandung: YMARA WIDYA 


Safitri, Ririn. 2016. Buku Guru Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta: Mediatama 


http://belajarbioyuk.blogspot.com/2011/04/bab-7-evolusi.html 


https://biologigonz.blogspot.com/2009/09/evolusi.html 


https://www.softilmu.com/2015/11/pengertian-dan-mekanisme-terjadinya evolusi.html

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*