KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
INVERTEBRATA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan mampu:
1. Mengelompokkan hewan invertebrata ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi.
2. Menentukan peran hewan dalam kehidupan di muka bumi.
3. Menyajikan data temuan hasil pengamatan berbagai macam hewan invertebrata di lingkungannya baik yang hidup di dalam atau di luar rumah, di tanah, air laut dan danau, atau yang di pepohonan dalam bentuk laporan tertulis.
B. Uraian Materi
Selamat datang ke dalam kingdom Anda, kingdom animalia. Ahli biologi telah mengidentifikasi 1,3 juta spesies hewan yang masih hidup sampai saat ini. Hewan adalah organisme eukariotik multiseluler dan heterotrof dengan jaringan yang berkembang dari lapisan embrionik. Mengapa hewan dikelompokkan ke dalam organisme eukariotik multiseluler? Karena tubuh hewan disusun oleh milyaran sel yang memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Hewan berbeda dengan tumbuhan yang dapat menghasilkan molekul organik melalui peristiwa fotosintesis. Hewan harus mengkonsumsi molekul organik dengan memakan organisme hidup lain atau menelan molekul organik tak hidup.
1. Ciri-ciri Kingdom Animalia
a. Semua organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan organisme eukariotik.
b. Organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan multiseluler.
c. Animalia tidak mempunyai dinding sel.
d. Animalia dapat bergerak aktif.
e. Tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof.
f. Habitat darat dan akuatik.
g. Bereproduksi secara seksual dan aseksual, aseksual diantaranya; fragmentasi dan tunas.
h. Kingdom ini mempunyai keanekaragaman paling tinggi.
2. Klasifikasi kingdom Animalia
Klasifikasi kingdom Animalia berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuh
a. Simetri Tubuh
a) Simetri Radial
Simetri radial menggambarkan bahwa hewan mempunyai bagian tubuh yang tersusun melingkar.Apabila diambil garis yang melewati. Mulut akan menghasilkan bagian-bagian yang sama. Hewan ini hanya memiliki bagian oral (puncak) dan bagian aboral (dasar). Contoh : bintang laut (Filum
Echinodermata)
b) Simetri Bilateral
Simetri bilateral menggambar hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian yang lain. Apabila diambil garis memotong yang melewati mulut dan anus, akan menghasilkan bagian yang sama antara sisi kiri dan kanan. Hewan dengan simetri bilateral memiliki sisi atas (dorsal), sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior), sisi ekor (posterior),dan sisi samping (lateral). Contoh : manusia.
Gambar :
Simteri Tubuh pada Hewan (sumber: satwa.foresteract.com )
b. Lapisan Penyusun
Berdasarkan jumlah lapisan tubuh, hewan dapat dibedakan menjadi dua yaitu diploblastik dan triploblastic
a) Hewan Diploblastik
Hewan diploblastik memiliki dua lapisan sel pembentuk tubuh, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam).
b) Hewan Triploblastik
Hewan triploblastik memiliki tiga lapis sel pembentuk tubuh. Tiga lapis sel tersebut yaitu ektoderma, mesoderma (lapisan tengah), dan endoderma. Ektoderm pada hewan triploblastik berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf. Mesoderma berkembang menjadi jaringan otot dan jaringan lainnya. Sementara itu, endoderma berkembang menjadi usus dan kelenjar pencernaan.
Hewan triploblastik dibedakan berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh. Hewan tersebut yaitu aselomata, pseudoselomata, dan selomata. Aselomata merupakan hewan yang tidak mempunyai rongga di antara usus dan tubuh terluarnya. Pseudoselomata merupakan hewan yang mempunyai rongga dalam saluran tubuh yang berisi cairan tanpa dibatasi jaringan dari mesoderma. Hewan selomata memiliki rongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma.
c. Klasifikasi
Berdasarkan perbedaan pada simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuhnya kingdom Animalia dibagi menjadi Sembilan Filum yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan Arthropoda sering disebut hewan Avertebrata. Avertebrata merupakan hewan yang tidak mempunyai tulang belakang (vertebrae). Hewan-hewan ini banyak dijumpai di darat, air tawar, maupun di laut
a) Filum Porifera
Porifera merupakan kelompok hewan yang menetap (sessil) di dasar perairan. Tubuh hewan ini mempunyai pori atau lubang-lubang kecil yang disebut ostium. Porifera termasuk hewan diploblastik. Oleh karena itu, hewan ini tersusun atas dua lapis sel.
Lapisan luar tersusun oleh sel-sel epitel sederhana yang disebut pinakosit. Sementara itu di lapisan dalam tersusun oleh sel-sel berleher dinamakan sel koanosit. Koanosit mempunyai flagella, vakuola dan nukleus. Diantara pinakosit dan koanosit terdapat mesoglea.
Berdasarkan bentuk dan kandungan spikula, porifera dibagi menjadi tiga kelas sebagai berikut:
a) Kelas Calcarea
Rangka tubuh calcarea bersifat kalkareus. Hal ini Karena spikulanya mengandung kalsium karbonat (kapur). Sebagian spikulanya berbentuk monaxon dan triakson. Anggota kelas ini banyak tersebar di laut dangkal di seluruh dunia.
Contoh: Scypa sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., dan Clathrina sp.
b) Kelas Hexactinellida
Spikula pada kelas ini mengandung banyak benang silikat. Sementara itu spikulanya berbentuk triakson dengan enam cabang. Bentuk hewan hewan pada kelas ini menyerupai gelas. Oleh karena itu anggotanya dikenal dengan nama sponggelas.
Contoh: Euplec tella sp., Pheronema sp., Hyalonema sp.
c) Kelas Demospongia
Hewan anggota kelas ini bertulang lunak Karena tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang memiliki rangka, maka rangkanya tersusun dari serabut-serabut sponging dengan spikula dari zat silikat. Bentuk Spikulanya ada yang Monaxon tetraxon.
Contoh: Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp., dan Spongia sp.
Secara umum porifera berkembang biak dengan dua cara yaitu aseksual dan seksual secara aseksual dengan pembentukan kuncup tunas pada bagian luar dan pembentukan gemmulae (plasma bening) oleh arkeosit. Perkembangbiakan aseksual ini dilakukan bila keadaan tidak sesuai untuk melakukan perkembangan secara seksual.
Beberapa jenis porifera bermanfaat bagi manusia. Sisa sponya dapat digunakan alat penggosok badan dan pembersih kaca. Contoh Spongia sp. Jenis lainnya berperan penting menyusun biodiversitas di dasar samudera. Selain itu, anggota porifera juga mampu bersimbiosis dengan bakteri yang menghasilkan “bioaktif”. Bioaktif ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.
b) Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata merupakan hewan berongga dengan bentuk tubuh simetri radial. Hewan ini ada yang hidup secara koloni di laut. Contohnya ubur-ubur dan anemon. Tetapi ada pula yang hidup soliter contohnya Hydra. Kelompok hewan coelenterata termasuk hewan diploblastik. Pada bagian ektoderm, terutama bagian tentakel terdapat sel jelatang yang disebut knidoblas. Di dalam knidoblas terdapat nematokis. Nematokis Sebagai alat penyengat yang bisa membuat gatal mangsanya. Apabila bertemu dengan mangsanya nematokis bisa dilepaskan dan mengeluarkan zat racun hipnotoksin. Gastrodermis berfungsi sebagai rongga gastrovaskuler (enteron, usus)
c) Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes (cacing pipih) merupakan hewan yang mempunyai bentuk simetri bilateral dan tidak mempunyai rongga tubuh (selom). Tubuhnya tersusun atas tiga lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Ektoderm akan membentuk epidermis dan kutikula. Mesoderm akan membentuk alat reproduksi, jaringan otot dan jaringan ikat. Sementara itu, endoderm akan membentuk gastrovaskuler yang merupakan saluran pencernaan. Walaupun sudah mempunyai saluran pencernaan, akan tetapi tidak mempunyai anus. Kelompok hewan ini hidup secara parasit tetapi ada juga yang hidup bebas di perairan
Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita)
a) Kelas Turbellaria
Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam atau sungai. Biasanya cacing ini menempel pada bebatuan atau daun yang tergenang air.
Contoh anggota Turbellaria yaitu Planaria sp.
b) Kelas Trematoda
Trematoda hidup parasit pada manusia dan hewan. Oleh karena itu, Trematoda mampu menghisap makanan dari inangnya. Cacing ini biasa hidup di dalam hati, paru-paru dan usus. Permukaan tubuh Trematoda tidak bersilia. Tubuhnya ditutupi kutikula. Di sekitar mulutnya terdapat
satu atau lebih alat isap (sucker). Sucker ini dilengkapi dengan gigi kitin. Contoh cacing ini yaitu Fasciola hepatica (cacing hati)
c) Kelas Cestoda
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang yang menyerupai pita. Cacing ini merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata dan bersifat hermaprodit. Tubuh cacing ini terdiri atas segmen-segmen. Setiap segmennya disebut proglotid. Cacing ini memiliki kepala yang disebut skoleks.
Pada skoleks terdapat kait-kait (rostelum). Alat kait ini tersusun dari bahan kitin. Pada skoleks juga terdapat empat buat penghisap untuk melekat pada dinding usus. Di dalam tubuh manusia, cacing berkembangbiak secara seksual dengan membentuk telur. Proglotid akhir yang mengandung telur masak akan terlepas dari rangkaian proglotid serta keluar dari usus inang bersamaan dengan feses. Apabila proglotid akhir ini termakan oleh sapi, maka telur akan menetas dan keluarlah larva yang disebut heksakan (onkosfer). Larva heksakan akan menembus dinding usus sapi, menuju jaringan, antara lain jaringan otot. Di dalam jaringan ini heksakan berubah menjadi sistiserkus. Apabila manusia memakan daging sapi yang mengandung sistiserkus, maka sistiserkus akan berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus. Selanjutnya daur hidup cacing ini terulang kembali
d) Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) mempunyai bentuk tubuh silindris dan bulat panjang. Permukaan tubuhnya tidak bersegmen, tetapi ditutupi oleh kutikula. Hewan ini termasuk bilateral simetris. Tubuh Nemathelminthes tersusun triploblastik dan sudah mempunyai rongga badan yang disebut pseudocoelom. Cacing Ini hidup bebas, ada pula yang parasit. Cacing ini dapat ditemukan di darat, air tawar dan air laut. Beberapa anggota Nemathelminthes hidup parasit dan merugikan manusia.
Contoh :Ascaris lumbricoides (cacing filarial), Oxyuris vermincularis (cacing kremi). Cacing gelang hidup parasit di usus manusia, cacing ini dapat menyebabkan penyakit ascariasis atau cacingan. Tubuh cacing ini tertutup oleh lapisan kutikula yang berfungsi melindungi tubuh dari pencernaan manusia. Cacing betina mempunyai tubuh yang ujungnya lurus, sedang jantan tubuhnya melengkung. Cacing ini hanya berkembang secara seksual
e) Filum Annelida
Cacing anggota Annelida hidup di berbagai tempat yaitu air laut, air tawar dan daratan. Cacing ini telah mempunyai rongga (coelom). Tubuhnya dilapisi kutikula dan termasuk triploblastik. Annelida melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Walaupun Annelida bersifat hermaprodit namun saat melangsungkan fertilisasi tetap diperlukan dua individu cacing
Jenis annelida yang mempunyai banyak seta dikelompokan kepada Polychaeta, sedangkan yang hanya memiliki sedikit seta dikelompokan kepada Oligochaeta, dan yang tidak memiliki seta dikelompokan kepada Hirudinea.
a) Kelas Polychaeta
Contohnya: Eunice (cacing palolo), Lycidice (cacing wawo).
b) Kelas Oligohaeta
Contohnya: Pheretima, Tubifek
c) Kelas Hirudinae
Contohnya: Haemadipsa javanica (pacet), Hirudo medicinalis (lintah)
f) Filum Mollusca
Anggota Mollusca mempunyai tubuh lunak dengan bentuk simetri bilateral. Lapisan tubuhnya termasuk triploblastik. Hewan ini hanya hidup dilaut, air tawar dan darat. Tubuh mollusca tidak bersegmen tetapi bercangkang. Cangkang hewan ini terbuat dari kalsium karbonat dan berfungsi melindungi tubuhnya. Akan tetapi ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkang, hal ini karena rangka eksternalnya mengalami reduksi menjadi rangka internal. Antara tubuh dan cangkangnya terdapat mantel. Alat gerak hewan ini berupa kaki untuk merayap atau untuk menangkap mangsa.
g) Filum Echinodermata
Kelompok hewan ini merupakan kelompok hewan berkulit duri. Lapisan tubuhnya triploblastik dan berbentuk bilateral simetris saat masih larva. Setelah dewasa, tubuhnya menjadi simetris radial. Rangka tubuh hewan ini terdiri atas lempeng-lempeng kapur. Hal ini karena epidermisnya diperkuat oleh kepingan kapur (osikula). Epidermis dilengkapi dengan tonjolan duri-duri halus dari kapur. Mesodermis mengandung endoskeleton yang dapat digerakkan dan terikat lempengan kalkareus. Hewan ini bergerak menggunakan kaki pembuluh (kaki ambulakral)
h) Filum Arthropoda
Hewan Arthropoda mempunyai tubuh simetris bilateral, beruas-ruas dan mempunyai kerangka luar (eksoskeleton). Kerangka luar hewan Arthropoda terbuat dari bahan kitin (zat tanduk). Tubuh hewan ini terbagi atas ruas kepala (cephala), ruas dada (thorax), dan perut (abdomen). Sistem reproduksi pada arthropoda terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Sebagian hewan Arthropoda mengalami metamorphosis,baik
metamorfosis sempurna (holometabola) ataupun metamorphosis tidak sempurna (metabola). Sementara itu, Arthropoda yang tidak mengalami metamorfosis disebut ametabola.
i) Filum Chordata
Ciri Phylum Chordata: (1) mempunyai chorda dorsalis, (2) mempunyai nerve cord, dan (3) mempunyai branchial cleft. Berdasarkan keadaan chorda dorsalis, chordata dibedakan atas 4 sub phylum:
a) Hemichordata atau adelochordata
b) Urochordata atau tunicata
c) Cephalochordata
d) Vertebrata
Beberapa ahli zoology memasukkan sub phylum Hemichordata, Urochordata, dan Cephalochordata menjadi satu kelompok yang disebut Acrania (A=tidak; cranium = tempurung kepala), sedangkan kelompok lain yang telah mempunyai cranium disebut craniata, yaitu sub phylum vertebrata.
Sub phylum vertebrata dibagi atas dua super klas yang semuanya terdiri atas 8 klas:
a) Super klas I; Pisces ada 4 kelas yaitu:
1. Agnatha (a = tidak, gnathum = rahang)
2. Placodermata (bersisik placoid)
3. Chondrichtyes (ikan bertuulang rawan, termasuk ikan hiu)
4. Osteichtyes (ikan bertulang keras)
b) Super klas II; Tetrapoda (tetra= empat, poda = kaki), ada 4 klas, yaitu:
1. Amphibia (amphibi= dua, bios= hidup)
2. Reptilia (hewan melata)
3. Aves (hewan unggas atau burung)
4. Mamalia (mamae=susu, artinya hewan menyusui)
C. Rangkuman
1. Semua organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan organisme eukariotik, multiseluler, tidak mempunyai dinding sel, dapat bergerak aktif, tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof, habitat darat dan aquatik dan bereproduksi secara seksual dan aseksual, aseksual.
2. Kingdom animalia dapat dikelompokkan berdasarkan simetri tubuh, lapisan tubuh serta ada atau tidaknya tulang belakang.
3. Berdasarkan Ada tidaknya tulang belakang, kingdom animalia terdiri dari filum dua subfilum yaitu Invertebrata dan vertebrata.
4. Subfilum invertebrata terdiri dari filum Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Mollusca, Arthropoda, Mollusca dan echinodermata.
5. Subfilum Vertebrata terdiri dari kelas Aves, Amphibi, Reptil, Aves dan mamalia
D. Penugasan Mandiri
Dalam kegiatan ini, kalian diminta untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang berbagai jenis hewan invertebrata yang ada di sekitar tempat tinggalmu kemudian menuliskannya di dalam tabel. Dengan kegiatan ini diharapkan kalian dapat menjelaskan berbagai jenis hewan dan memprediksi jenis hewan berdasarkan ciri yang teramati, hasilnya silahkan diisikan ke dalam tabel berikut.
E. Latihan Soal
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. Perhatikan data berikut:
– Memiliki lapisan luar yang disebut epidermis.
– Memiliki sel-sel silindris yang disebut porosit.
– Memiliki material seperti jeli yang disebut mesenkim pada lapisan dalam epidermis.
– Memiliki oskulum.
– Memiliki sel amoebosit.
Data tersebut merupakan ciri-ciri dari filum….
A. Cnidaria
B. Porifera
C. Platyhelminthes
D. Nematoda
E. Annelida
2. Sel pada porifera yang bertugas untuk mengedarkan makanan ke seluruh tubuh adalah ….
A. Sel amoeboid
B. Koanosit
C. Skleroblas
D. Pinakosit
E. Spikula
3. Stadium berenang bebas pada daur hidup Aurelia, memiliki silia dan tidak bertentakel disebut ….
A. Efira
B. Strobila
C. Skifistoma
D. Medusa
E. Planula
4. Ditemukan hewan dengan ciri-ciri: 1) tubuh lunak dan tertutup cangkang, 2) menggunakan perut untuk berjalan, 3) jika berjalan meninggalkan jejak berupa lendir, 4) pada bagian kepala terdapat dua pasang tentakel, 5) bersifat hermaprodit. Hewan tersebut termasuk kelas ….
A. Gastropoda
B. Lamellibranchiata
C. Amphineura
D. Pelecypoda
E. Bivalvia
5. Organisme-organisme mempunyai ciri- ciri yaitu. memiliki anggota gerak yang berpasangan dan bersegmen, tubuh simetri bilateral, memiliki perbedaan yang jelas antara caput, thorax, dan abdomen, memiliki rangka luar yang tersusun oleh kitin, sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memiliki hemoglobin. berdasarkan persamaan ciri yang dimilikinya. yaitu….
A. Mollusca
B. Arthropoda
C. Echinodermata
D. Crustacea
E. Myriapoda
6. Salah satu cacing pipih (Platyhelminthes) yang parasit pada manusia adalah cacing pita (Taenia saginata). Cara paling efektif untuk menghindari cacing tersebut adalah ….
A. memasak dengan matang daging yang dimakan
B. selalu memakai alas kaki kalau ke WC
C. tidak menggaruk anus yang gatal
D. mencuci tangan sebelum makan
E. menghindari gigitan nyamuk
7. Ada sejenis hewan yang hidup di laut, diploblastik tubuh simetri radial, gerak menggunakan tentakel, proses pencernaan makanan berlangsung ekstraseluler di rongga gastrovaskuler.
Hewan ini adalah hewan yang tergolong ….
A. Enchinodermata
B. Arthropoda
C. Coelenterata
D. Crustaceae
E. Mollusca
8. Suatu hewan berbentuk bilateral simetris, tidak mempunyai rangka, bersegmen segmen dan hidup di air tawar. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, hewan ini dapat digolongkan kedalam filum ….
A. Platyhelminthes
B. Coelenterata
C. Arthropoda
D. Mollusca
E. Annelida
9. Kejadian mutiara dalam tiram berasal dari ….
A. masuknya cairan mutiara dalam tubuh
B. makanan yang mengandung kalsium fosfat
C. cangkang yang lama berubah menjadi mutiara
D. secara bertahap hewan ini membuat mutiara
E. masuknya benda asing di lapisan nakreas
10.Kelas dari filum arthropoda antara lain heksapoda. Disebut demikian karena mempunyai kaki berjumlah 6, contohnya ….
A. Kalajengking
B. keluwing
C. lalat rumah
D. laba-laba
E. kepiting
Kunci Jawaban Soal Latihan Invertebrata
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Nilai = Nilai Perolehan/Nilai Maksimal x 100 %
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.