PEWARISAN SIFAT MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 

PEWARISAN SIFAT MAKHLUK HIDUP 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan dapat menemukan perbandingan  hukum Mendel dengan menggunakan probabilitas pada persilangan monohibrida dan dihibrida. 


B. Uraian Materi 

Prinsip Pewarisan Sifat Makhluk Hidup Berdasarkan Hukum Mendel Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya dikenal sebagai hereditas. Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet dengan mengikuti aturan aturan tertentu. Orang pertama yang meneliti tentang penurunan sifat yaitu Gregor Johann Mendel. Mendel adalah tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hukum hukum hereditas atau pewarisan sifat menurun. 

Gambar 3 : Gregor Johan Mendel 

Sumber: Campbell, et al.2009 


Memang sebelum maupun sesudah Mendel, banyak tokoh-tokoh yang berbicara  tentang teori hukum-hukum pewarisan sifat menurun, antara lain sebagai berikut : 

  1. Teori Darah; mengatakan bahwa sifat keturunan dibawa oleh darah. Teori ini gugur setelah ditemukannya peristiwa transfusi darah, sebab orang yang  menerima tambahan darah ternyata sifatnya tidak berubah seperti sifat donornya. 
  2. Teori Preformasi; menyatakan adanya makhluk hidup kecil di dalam gamet sebagai  calon individu baru. 
  3. Teori Epigenesis; (teori ini mengkritik teori preformasi) menyatakan bahwa sel  telur yang telah dibuahi oleh sperma akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi  sedikit. 
  4. Teori Pangenesis; menyatakan bahwa setelah ovum dibuahi oleh sperma maka  dalam sel kelamin terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup  baru.
  5. Teori Haeckel; menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas sifat keturunan  adalah substansi inti dari sperma. 


Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Gregor Johan Mendel telah melakukan  eksperimen dengan membastarkan tanaman-tanaman yang memiliki sifat beda.  Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum), karena memiliki  kelebihan-kelebihan sebagai berikut : 

1. mudah melakukan penyerbukan silang 

2. mudah didapat 

3. mudah hidup dan dipelihara 

4. cepat berbuah atau berumur pendek 

5. terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang mencolok, seperti terlihat pada  gambar. 


Gambar 4 : Tanaman Kapri dengan perbedaan sifat yang mencolok  

Sumber : Campbell, et al.2009 


Penggunaan kacang ercis juga membuat Mendel dapat melakukan control yang ketat  berkenaan dengan tanaman mana yang saja yang akan disilangkan. Organ kelamin  dari tanaman kacang ercis terdapat pada bunganya dan setiap bunga kacang ercis 

mempunyai sekaligus organ kelamin jantan (benang sari) dan organ kelamin betina  (putik). Biasanya tanaman ini melakukan fertilisasi sendiri (serbuk sari jatuh pada  putik bunga yang sama). Untuk penelitian ini Mendel melakukan penyerbukan silang  dengan karakter-karakter yang bervariasi dengan pendekatan apakah karakter itu  “ada atau tidak ada” dan bukan dengan apakah karakter itu “lebih banyak atau lebih  sedikit”. Sebagai contoh tanaman Mendel mempunyai bunga ungu saja atau putih  saja, tidak ada karakter antara kedua varietas tersebut. 

Mendel juga memastikan dia memulai percobaannya dengan varietas galur murni,  yang berarti ketika tanaman melakukan penyerbukan sendiri semua keturunannya  akan mempunyai varians yang sama. Contohnya tanaman yang berbunga ungu akan  menghasilkan keturunan yang semuanya berbunga ungu. Dan untuk selanjutnya  Mendel melakukan percobaan dengan melakukan penyerbukan silang terhadap dua  varietas ercis bergalur murni yang sifatnya kontras, contoh tanaman berbunga ungu  dengan tanaman yang berbunga putih. Perkawinan atau persilangan dua varietas ini  disebut hibridisasi. 

Berdasarkan teori Mendel, jika kita membastarkan jenis mangga bergalur murni yang  sifat buahnya besar dan rasanya masam dengan jenis mangga lain bergalur murni  yang sifat buahnya kecil dan rasanya manis, akan kita peroleh jenis mangga hibrida  (hasil) pembastaran dengan sifat buah yang besar dan rasanya manis, dengan syarat  sifat besar dominan terhadap kecil dan sifat manis dominant terhadap masam. 

Untuk mengetahui bahwa suatu tanaman bergalur murni atau tidak dapat dilakukan  dengan penyerbukan sendiri. Bila bergalur murni akan selalu menurunkan keturunan  yang sifatnya sama dengan sifat induknya, meski dilakukan penyerbukan berulang  kali dalam beberapa generasi. 

Pada perkawinan induk jantan dengan induk betina disebut parental dan disimbolkan  dengan huruf P (capital). Hasil persilangan parental atau keturunannya disebut anak  (filial) dan diberi simbol dengan huruf F (capital). Persilangan induk galur murni  dengan galur murni disebut P1 dan filialnya disebut F1. Persilangan induk jantan F1  dengan induk betina F1 secara acak disebut P2 dan filialnya disebut F2 dan  seterusnya. Galur murni selalu bergenotipe homozigot dan disimbolkan dengan dengan  huruf yang sama, huruf kapital semua atau huruf kecil semua, misalnya AA untuk sifat  dominan atau aa untuk sifat resesif. 

Genotipe adalah sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau  susunan gen dalam individu yang menentukan sifat yang tampak. Sifat yang tampak  dari luar atau sifat keturunan yang dapat kita amati sebagai ekspresi dari susunan  gen (genotip) disebut dengan fenotif. Menurut Stern, genotip dan faktor lingkungan  dapat mempengaruhi fenotip. Dengan demikian, dua genotip yang sama dapat  menunjukkan fenotip yang berbeda apabila lingkungan bagi kedua genotip tersebut  berbeda. Genotif BB dan RR pada contoh di atas kita sebut genotip homozigot dominant, sedangkan bb dan rr adalah homozigot resesif. Huruf B (huruf kapital)  dengan b (huruf kecil) atau R dengan r merupakan pasangan gen atau alel. Menurut letaknya, alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari  kromosom homolog. Sedangkan jika dilihat dari pengaruh fenotif, alel adalah anggota  dari sepasang gen yang memiliki pengaruh yang berlawanan. Jadi , B dan R bukan  alelnya demikian pula b dan r juga bukan alelnya. 

Jika genotif suatu individu suatu individu terdiri dari pasangan alel yang tidak sama,  disebut genotip heterozigot (hetero: lain; zigot: hasil perleburan gamet jantan dan  gamet betina). Sedangkan jika genotip terdiri dari pasangan alel yang sama disebut  homozigot.

Perlu dipahami bahwa symbol-simbol huruf BB, bb, RR, rr dan sebagainya yang kita  sebut genotif dengan fenotif bulat dan kisut, lurus dan tidak lurus ini adalah  merupakan suatu perjanjian yang kita sepakati bersama (konvensi bersama).  Beberapa konvensi lain yang perlu kita kenal dan ketahui antara lain adalah : 

▪ Sifat gen-gen dominan (yang bersifat kuat sehingga menutupi ekspresi/pengaruh  gen alelnya) disimbolkan huruf besar, sedangkan pengaruh gen yang tertutup  (alelnya) disebut resesif dan disimbolkan dengan huruf kecil dari huruf yang sama  untuk gen dominannya. 

▪ Sifat dominan dari dua genotif yang berbeda dapat mempunyai fenotif yang sama. Akan tetapi untuk genotif kisut selalu bb, demikian juga untuk rambut tidak lurus  selalu rr. Jadi fenotif sifat resesif selalu bergenotif homozigot; berarti pula selalu  bergalur murni 


a. Persilangan Monohibrid 

Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan/pembastaran dengan  satu sifat beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara  ercis berbunga ungu dengan ercis berbunga putih. Untuk mengetahui bahwa suatu  gen bersifat dominan maka harus dilakukan monohibridisasi antara individu yang  memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya (alelnya) yang sama-sama  bergalur murni. Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi, berarti sifat  itulah yang dominan. Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara ercis  berbunga ungu dengan ercis berbunga putih berikut ini : 

Gambar 5: Persilangan Monohibrid 

Sumber : Campbell, et al.2009


Fenotif 

Genotip 

Jumlah genotip 

Perbandingan fenotif

Bunga Ungu 

PP 

3

Bunga Ungu 

Pp 


Bunga Putih 

pp 

1

1


Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1) ternyata  ada pemisahan alel, sehingga ada gamet dengan alel P dan ada gamet dengan alel  p. Prinsip pembentukan gamet pada genotip induk yang heterozigot dengan  pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum Mendel I yang disebut Hukum  Segregasi (pemisahan) secara bebas (The Law of Segregation of Allelic Genes). 

Cara mencari macam dan jumlah gamet, dapat diperhatikan pada tabel di bawah  ini! 


Tabel 1. Cara mencari macam dan jumlah gamet 

Dari data yang diperoleh dalam percobaan-percobaannya, Mendel menyusun  hipotesis dalam menerangkan hukum-hukum hereditas sebagai berikut : 

1. Tiap karakter /sifat dari organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor  keturunan, satu dari induk betina dan lainnya dari induk jantan 

2. Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya,  misalnya ungu atau putih, bulat atau kisut dan lainnya. Kedua bentuk alternatif  disebut dengan alel 

3. Satu dari pasangan alel bersifat dominan atau menutupi alel yang resesif bila  keduanya bersama-sama. 

4. Pada pembentukan sel kelamin (gamet), terjadi peristiwa meiosis, pasangan  faktor keturunan kemudian memisah. Setiap gamet menerima salah satu faktor  dari pasangan itu. Kemudian pada proses fertilisasi, factor-faktor ini akan  berpasang-pasangan secara bebas. 

5. Individu dengan galur murni mempunyai dua alel yang sama, dominan semua  atau resesif semua. 

6. Semua individu pada F1 adalah sama / seragam 

7. Jika dominasi tampak sepenuhnya, maka individu F1 memiliki fenotip seperti  induknya yang dominan.

8. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka perkawinan monohibrid ( Pp X Pp)  menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotip 3 : 1 ,  yaitu ¾ berbunga ungu dan ¼ berbunga putih dan memperlihatkan  perbandingan genotip 1 : 2 : 1, yaitu ¼ TT : 2/4 Tt : ¼ tt 


b. Persilangan Intermediet 

Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediet), maka fenotip individu F1 tidak  seperti salah satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif  diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotip F2 nya tidak 3 : 1,  melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan fenotip F2 nya. Coba perhatikan  diagram persilangan monohibrid diantara Mirabillis jalapa merah galur murni  dengan genotip MM dengan tanaman Mirabilis jalapa berbunga putih galur murni  dengan genotip mm berikut ini! 

Gambar 6: Persilangan Intermediet 

Sumber : Campbell, et al.2009 


c. Persilangan Dihibrida: 

Dihibrida atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua  sifat beda. Untuk membuktikan Hukum Mendel II dengan prinsip berpasangan  secara bebas, Mendel melakukan eksperimen dengan membastarkaan tanaman  Pisum sativum bergalur murni dengan dua sifat beda yang diamati, yaitu biji bulat  berwarna kuning dengan galur murni biji kisut berwarna hijau. Gen R (bulat)  dominan terhadap gen r (kisut) dan Y (kuning) dominant terhadap y (hijau). Untuk  jelasnya coba perhatikan skema persilangan di bawah ini! 

P : RRYY x rryy 

 (bulat kuning) (kisut hijau) 

Gamet : RY ry 

F1 : RrYy 

 (bulat kuning)

F2 : RrYy x RrYy 

Tabel 2. Persilangan RrYy x RrYy 


RY 

Ry 

rY 

ry

RY 

RRYY 1) 

RRYy 2) 

RrYY 3) 

RrYy 4)

Ry 

RRYy 5) 

RRyy 6) 

RtYy 7) 

Rryy 8)

rY 

RrYY 9) 

RrYy 10) 

rrYY 11) 

rrYy 12)

ry 

RrYy 13) 

Rryy 14) 

rrYy 15) 

Rryy 16)



Fenotip pada F2 : 

▪ Biji bulat, endosperm berwarna kuning nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13 ▪ Biji bulat, endosperm berwarna hijau nomor 6, 8, 14 

▪ Biji kisut, endosperm berwarna kuning nomor 11, 12, 15 

▪ Biji kisut, endosperm berwarna hijau nomor 1 

Rasio genotif : 

“RRYY : RrYY : RRYy : RrYy : RRyy : Rryy : rrYY : rrYy : rryy (9 genotif)   1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1 

Rasio fenotif : 

“Bulat Kuning : Bulat Hijau : Kisut Kuning : Kisut Hijau (4 genotif) 9 : 3 : 3 : 1 


Tabel 3. Perbandingan genotif dan fenotif pada dihibrid F2 

Dalam membuat perhitungan itu Mendel menganggap bahwa gen-gen pembawa  kedua sifat itu berpisah secara bebas terhadap sesamanya sewaktu terjadi  pembentukan gamet. Hukum Mendel II ini disebut juga Hukum Pengelompokan  Gen Secara Bebas(The Law Independent Assortment of Genes). Jadi pada dihibrid  BbKk, misalnya : 

▪ gen R mengelompok dengan Y = gamet RY 

▪ gen R mengelompok dengan y = gamet Ry 

▪ gen r mengelompok dengan Y = gamet rY 

▪ gen r mengelompok dengan y = gamet ry 

Angka-angka perbandingan fenotip F2 monohibrid =3:1; sedangkan perbandingan  fenotip F2 pada dihibrid =9:3:3:1, akan tetapi dalam kenyataannya perbandingan  yang diperoleh tidak persis seperti angka perbandingan tersebut, melainkan  mendekati perbandingan 3:1 atau 9:3:3:1. 

Misalnya : 

▪ Pada monohibrid diperoleh perbandingan 

- berbunga ungu : 787 = 2,84 = 3 

- berbunga putih : 277 = 1 =1 

Angka tersebut menunjukkan perbandingan 3 : 1

▪ Pada dihibrida diperoleh perbandingan 

- bulat kuning : 315 tanaman 

- bulat hijau : 101 tanaman 

- kisut kuning : 108 tanaman 

- kisut hijau : 32 tanaman 

Angka-angka tersebut menunjukkan perbandingan yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1 


d. Persilangan Dihibrid Intermediet 

Pada hibridisasi intermediet (dominansi tidak penuh), perbandingan fenotip  tidak sama dengan salah satu induknya melainkan mempunyai sifat di antara  kedua gen dominan dan gen resesif, seperti persilangan tanaman bunga kelopak  lebar warna merah (LLMM) dengan bunga kelopak sempit warna putih (llmm)  pada diagram di bawah ini ! 


Tabel 4. Perbandingan Genotif dan Fenotif F2  

pada Persilangan Dihibrid Dominansi Tidak Penuh. 

Jika prinsip-prinsip Mendel tersebut kita jadikan 4 prinsip, maka dapat kita  simpulkan sebagai berikut : 

1. Prinsip hereditas ; menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme  dikendalikan oleh faktor menurun (gen). Setiap individu yang berkembang dari  zigot merupakan hasil dari peleburan gamet-gamet, yaitu gamet jantan  (sperma) dengan gamet betina (ovum). Melalui gamet-gamet inilah informasi  genetik dari kedua orang tua (induk) diturunkan kepada keturunannya.  Informasi genetic ini merupakan struktur nyata, yaitu gen yang terkandung  dalam kromosom. 

2. Prinsip segregasi bebas ; pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah  secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan  gen (alel) yang memisah. 

3. Prinsip berpasangan secara bebas ; pada proses pembuahan (fertilisasi), gen gen dari gamet jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan  secara bebas. 

4. Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediet); fenotif (pengaruh) gen  dominan akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada  prinsip dominansi tidak penuh, fenotif gen pada individu heterozigot berada  diantara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya.


Tabel 5. Hubungan Antara Banyaknya Sifat Beda,  

Jumlah Gamet, Kombinasi Genotif dan Fenotif pada F2-nya. 

Tabel tersebut menunjukkan hubungan antara banyaknya sifat beda dengan  perbandingan fenotip F2 dan macam fenotipe dengan metode segitiga pascal. 


e. Persilangan Resiprok (Persilangan Tukar Kelamin) 

Prinsip-prinsip Mendel tersebut mudah dibuktikan bila diadakan perkawinan  (persilangan resiprok). Persilangan resiprok adalah persilangan ulang dimana  gamet jantan dan gamet betina dipertukarkan, sehingga menghasilkan keturunan  yang sama. 

Gambar 7 : Persilangan resiprok 


f. Backcross dan Testcross 

Backcross (silang balik) adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu  induknya yang dominan, dan gamet dari parental kemungkinannya hanya satu  macam. Sehingga analisa sifat genetis dari suatu karakter yang sedang diamati  menjadi lebih mudah. Perhatikan skema persilangan backcross berikut:

Testcross (uji silang) adalah persilangan antara suatu individu yang tidak  diketahui genotipnya dengan induk yang homozigot resesif dan dapat dilakukan  dengan individu yang bukan induknya dengan syarat individu tersebut genotipnya  homozigot resesif. Perhatikan persilangan testcross di bawah ini! 


C. Rangkuman 

  1. Orang pertama yang meneliti tentang penurunan sifat yaitu Gregor Johann Mendel. Mendel adalah tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hukum hukum hereditas atau pewarisan sifat menurun. 
  2. Gregor Johan Mendel telah melakukan eksperimen dengan membastarkan tanaman-tanaman yang memiliki sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman  kacang ercis (Pisum sativum), karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai  berikut : 
    1. a. mudah melakukan penyerbukan silang 
    2. b. mudah didapat 
    3. c. mudah hidup dan dipelihara 
    4. d. cepat berbuah atau berumur pendek 
    5. e. terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang mencolok 
  3. Persilangan Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan/  pembastaran dengan satu sifat beda. 
  4. Persilangan Intermediet, merupakan Jika sifat gen dominan tidak penuh  (intermediet), maka fenotif individu F1 tidak seperti salah satu fenotif induk galur  murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara kedua induknya. 
  5. Dihibrida atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua  sifat beda. 
  6. Dihibridisasi intermediate (dominansi tidak penuh) merupakan perbandingan  fenotif tidak sama dengan salah satu induknya melainkan mempunyai sifat di  antara kedua gen dominan dan gen resesif. 


D. Penugasan Mandiri 

Perhatikan dan identifikasi anggota keluarga masing-masing berdasarkan ciri yang  disajikan pada tabel berikut.

No 

Anggota  

keluarga

Bentuk  

hidung

Warna  

bola mata

Bentuk  wajah

Bentuk  

rambut

Warna  

kulit

Tebal  

alis



































E. Latihan Soal 


1. Alasan Mendel menggunakan tanaman ercis sebagai bahan penelitian adalah…. 

A. Keturunan sedikit 

B. Memiliki perbedaan sifat yang mencolok 

C. Sulit disilangkan 

D. Memiliki viabilitas yang rendah 

E. Memiliki vitalitas yang rendah 


2. Bunga merah muda disilangkan dengan bunga putih semua fenotip anaknya merah  muda, jika bunga merah muda heterozigot disilangkan sesamanya. Kemungkinan  akan diperoleh keturunan .... 

A. 100% fenotipnya merah muda 

B. Merah : Putih = 3 : 1 

C. Merah Muda : Putih = 3 : 1 

D. Merah Muda : putih = 2 : 2 

E. Merah : merah Muda : putih = 1 :2 : 1 


3. Ada tanaman kacang gen B (biji bulat) dominan terhadap b (biji kisut). Agar  didapatkan fenotip kacang biji bulat : biji kisut = 3:1 pada keturunan berikutnya,  maka genotip parentalnya adalah ... 

A. Bb x BB 

B. Bb x bb 

C. Bb x Bb 

D. BB x bb 

E. BB x BB 


4. Individu dengan genotip AABBCcDd jika melakukan melakukan pembelahan  meiosis macam kombinasi gamet yang terbentuk adalah .... 

A. 2 

B. 4 

C. 6 

D. 8 

E. 16 


5. Kucing berambut hitam disilangkan dengan kucing berambut putih semua  keturunannya berambut kelabu, jika kucing kelabu disilangkan sesamanya  prosentase kemungkinan keturunannya yang berambut hitam adalah .... 

A. 12,5% 

B. 25% 

C. 50% 

D. 75% 

E. 100%



Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.  

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

        𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

 

Konversi tingkat penguasaan: 

90 - 100% = baik sekali 

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup 

< 70% = kurang 


Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi  materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.


Kunci jawaban, pembahasan, dan pedoman penilaian 

No. 

Kunci  

Jawaban 

Pembahasan 

Skor

1.

B

Alasan Mendel menggunakan tanaman ercis sebagai  bahan penelitian adalah 

1. mudah melakukan penyerbukan silang 

2. mudah di dapat 

3. mudah hidup dan dipelihara 

4. cepat berbuah atau berumur pendek 

5. terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang  mencolok

2

2

B

P Mm x Mm 

 G M,m M,m 

 F1 MM = Merah  

 Mm = Merah muda  

 Mm = Merah muda 

 Mm = putih 

Fenotip = Merah : Merah Muda : putih 

 1 : 2 : 1

2

3

C

P Bb x Bb  

 G B,b B,b 

F1 BB = Biji bulat 

 Bb = Biji bulat 

 Bb = Biji bulat 

 bb = Biji kisut 

Biji Bulat : Biji kisut 

 3 : 1

2

4

B

Jumlah gamet AABBCcDd ada 4 

Karena ada 2 sifat beda sehingga 2n, n merupakan sifat  beda. 

2

5

C

P Hh x Hh 

G H,h H,h 

F1 HH = Hitam 

 Hh = kelabu 

 Hh = kelabu 

 hh = putih 

rasio fenotip = Hitam : Kelabu : putih 

 1 : 2 : 1 

 25% : 50% : 25%

2


F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!

No 

Pertanyaan

Jawaban

Ya 

Tidak

1. 

Apakah Anda telah memahami prinsip pewarisan  sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel?



2. 

Apakah Anda telah mengidentifikasi persilangan  Monohibrid?



3. 

Apakah Anda telah menganalisis persilangan  Intermediet?



4. 

Apakah Anda telah menganalisis persilangan  Dihibrid?



5. 

Apakah Anda telah menganalisis persilangan  Dihibrid Intermediet?



6. 

Apakah Anda telah menganalisis persilangan  resiprok?



7. 

Apakah Anda telah mengetahui Backcross dan  testcross?




Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.


Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*