PENERAPAN HUKUM MENDEL DI BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 

PENERAPAN HUKUM MENDEL DI BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip  pewarisan sifat menurut hukum Mendel pada bidang pertanian dan peternakan. 


B. Uraian Materi 

Penerapan Hukum Mendel di Bidang Pertanian dan Peternakan 


1. Teknik Perbaikan Mutu Tanaman dan Ternak 

Hewan dan tumbuhan unggul memiliki kelebihan dalam hal-hal tertentu seperti  produksi tinggi, tahan terhadap penyakit, rasa enak, berbuah cepat dan  sebagainya. Hewan dan tumbuhan yang memiliki kelebihan itulah yang disebut  bibit unggul. 

Pengenalan mengenai konsep gen dan pewarisan telah membantu manusia dalam  melakukan perbaikan mutu genetik untuk memperoleh sifat unggul tanaman dan  hewan budidaya sifat-sifat unggul pada tanaman misalnya untuk tanaman pangan  dengan karakter cepat panen, siklus hidup pendek, panen berhasil tinggi, serta  tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sifat-sifat unggul pada hewan  misalnya sapi dengan keunggulan dapat menghasilkan daging, susu dan lemak  susu yang banyak; ayam dengan keunggulan banyak bertelur dan cepat gemuk;  serta pada kuda dengan keunggulan dapat berlari cepat. 

Untuk pemuliaan tanaman maupun hewan, peranan penelitian untuk memperoleh  bibit unggul sangat penting. Pemuliaan tanaman dan hewan adalah suatu metode  yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang  bermanfaat bagi manusia. Dalam pemuliaan tanaman dan hewan diperlukan  faktor-faktor berikut ini, yaitu: 

a. adanya keragaman genetik. 

b. sistem-sistem logis dalam pemindahan dan fiksasi gen. 

c. konsepsi dan tujuan yang jelas . 

d. mekanisme penyebarluasan kepada masyarakat. 

Melalui prinsip-prinsip genetika, manusia berusaha agar sifat-sifat yang baik yang  dimiliki oleh tumbuhan atau hewan dikumpulkan pada satu keturunan sehingga  diperoleh jenis unggul. Perbaikan mutu genetik pada tanaman dan hewan dapat  dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: seleksi, penyilangan/hibridisasi, dan  mutasi buatan. 


a. Seleksi 

Salah satu cara untuk mendapatkan tanaman dan hewan jenis unggul adalah  seleksi, yaitu memilih/menyeleksi berbagai varietas tanaman dan hewan yang  ada. Banyak varietas tanaman dan hewan yang berguna bagi manusia diperoleh  dari proses menyeleksi (memilih/menyortir), karena variasi memang sudah  ada diantara anggota spesies yang sama. Sudah sejak ribuan tahun yang lalu  manusia berulang kali memilih sifat-sifat yang diinginkan dari tiap generasi  tanaman dan hewan. Gen-gen yang bersifat unggul tentunya akan diwariskan  kepada anaknya sehingga diperoleh tanaman atau hewan yang dibudidayakan  berkualitas tinggi.

Seleksi pada tanaman misalnya seleksi terhadap berbagai varietas padi,  gandum dan kentang yang memperlihatkan sifat tahan terhadap hama atau  menghasilkan panen/ produksi tinggi. Seleksi pada hewan misalnya pada sapi  hereford yang dapat menghasilkan kualitas dan kuantita daging yang baik. 


b. Penyilangan (hibridisasi) 

Hibridisasi atau penyilangan merupakan perkawinan antara dua individu  tanaman atau hewan yang berasal dari spesies yang sama tetapi berbeda  varietasnya/ sifat genetiknya. 


c. Mutasi Buatan 

Selain dengan seleksi dan penyilangan, untuk memperoleh jenis unggul dapat  juga dilakukan melalui mutasi buatan. Mutasi buatan merupakan perubahan  susunan atau jumlah materi genetik / DNA (mutasi gen) atau kromosom  (mutasi kromosom) pada sel-sel tubuh makhluk hidup, yang dilakukan dengan  sengaja oleh manusia. Mutasi buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara,  yaitu radiasi sinar radioaktif (radioisotop) misalnya sinar X, alpha, beta, dan  gamma atau dengan senyawa kimia berupa kolkisin. 

Mutasi buatan paling banyak dilakukan pada tanaman, misalnya tomat, anggur,  jambu, semangka, kubis (kol) dan sebagainya. Mutasi buatan dengan radiasi  sinar gamma pada biji-biji tanaman padi dan palawija yang dilakukan oleh  BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) telah menghasilkan padi Atomita I dan  Atomita II yang berumur pendek, produksi tinggi dan tahan terhadap serangan  hama wereng, contoh lainnya kedelai muria. 

Mutasi buatan dengan perendaman biji-biji tanaman perkebunan dan pertanian  dalam zat kolkisin akan menghasilkan tanaman poliploid, yaitu tanaman yang  kromosomnya menjadi lebih banyak (lebih dari 2n). Melalui mutasi buatan ini  buah yang dihasilkan besar-besar dan tanpa biji. Dipandang dari tanaman itu  sendiri tanaman poliploid tidak menguntungkan karena gagal membentuk alat  generatif. Untuk itu pada tanaman poliploid harus dilakukan pembibitan secara  terus menerus. 


2. Penerapan Hukum Mendel Bidang Pertanian 

Hewan dan tumbuhan unggul memiliki kelebihan dalam hal-hal tertentu seperti  produksi tinggi, tahan terhadap penyakit, rasa enak, berbuah cepat dan  sebagainya. Hewan dan tumbuhan yang memiliki kelebihan itulah yang disebut  bibit unggul. Penerapan hukum Mendel di bidang pertanian bertujuan untuk  memperoleh bibit unggul, misalnya tanaman yang produksinya tinggi, cepat  berbuah, buahnya besar, rasanya enak, tahan terhadap hama, tahan terhadap  kekeringan dan sebagainya. Penyilangan pada tanaman misalnya penyilangan  ganda pada jagung yang menghasilkan jagung super. Perhatikan gambar di bawah  ini !

Gambar 8. Penyilangan ganda pada tanaman 

untuk menghasilkan tanaman super 


Ataupun penyilangan pada bunga, contohnya penyilangan bunga A yang  mempunyai karakter warna merah (MM), bunga mekar seragam (GG), namun  ukuran bunga kecil (ss), dan jumlah bunga sedikit (nn), dengan bunga B yang  mempunyai karakter warna putih (mm), bunga mekar tidak seragam (gg), namun  ukuran bunga besar (SS) dan jumlah bunga banyak (NN). Hasil penyilangan adalah  bunga hibrid dengan semua sifat dominan dan hybrid merupakan heterozigot. Oleh  karena hibrid merupakan heterozigot dan bukan merupakan galur murni, maka  untuk mendapatkan hybrid F1 yang sama perlu dilakukan penyilangan secara  terus menerus dengan menggunakan parental yang sama. Bila ingin memperoleh  galur murni maka hibrid F1 disilang kembali dengan sesamanya. Melalui  penyilangan yang berulang-ulang galur murni dengan karakter yang diinginkan. contoh lain adalah kelapa hibrida yang merupakan varietas kelapa unggul hasil  persilangan antara varietas kelapa dalam dengan kelapa genjah. Karakter kelapa hibrida perpaduan karakteristik unggul yang dimiliki oleh varietas kelapa dalam  dan varietas kelapa genjah. 

Contoh persilangan Hukum Mendel dengan mengambil karakteristik dari masing masing varietas kelapa tersebut untuk mendapatkan kelapa hibrida yang bersifat  unggul

Berdasarkan hasil persilangan dua varietas kelapa dengan karakter yang berbeda  dapat disimpulkan bahwa peluang munculnya kelapa dengan sifat yang unggul  adalah 9/16. Pemuliaan tanaman memiliki peranan yang cukup penting dalam  kehidupan sehari-hari dengan menggunakan berbagai macam jenis unggul dari  tanaman dalam meningkatkan produksi. Untuk itu beberapa sifat unggul yang  diharapkan dari pemuliaan tanaman adalah menghasilkan jenis baru yang  berproduksi lebih tinggi dari jenis yang sudah ada, tahan hama, tahan terhadap  penyakit dan adaptif terhadap lingkungan, masaknya awal atau berumur genjah  serta produktifitas yang tinggi. Gambar di bawah ini adalah beberapa jenis  tanaman unggul. 


Gambar 9. Beberapa Jenis Tanaman Padi Unggul Hasil Persilangan 


Gambar 10. Beberapa Jenis Sayuran Unggul Hasil Persilangan 

3. Penerapan Hukum Mendel Bidang Peternakan 

Dalam bidang peternakan penerapan hukum Mendel juga untuk menghasilkan  bibit unggul dengan karakter ternak misalnya untuk ayam dengan sifat unggul  yaitu cepat bertelur, produktivitas tinggi, tahan terhadap penyakit atau sapi 

dengan sifat unggul menghasilkan susu yang banyak, badanya gemuk dan  sebagainya. 

Peningkatan Mutu Genetik Ternak/produktivitas ternak dapat dilakukan melalui  perbaikan mutu pakan dan program pemuliaan melalui seleksi dan persilangan.  Perbaikan mutu pakan dan manajemen dapat meningkatkan produktivitas, tapi  tidak meningkatkan mutu genetik. Perbaikan produktivitas tersebut sering kali  bersifat sementara dan tidak diwariskan pada keturunannya. Perkawinan silang  dapat meningkatkan produktivitas dan mutu genetik, namun membutuhkan biaya  besar dan harus dilakukan secara bijak dan terarah, karena dapat mengancam  kemurniaan ternak asli. Mencermati hal tersebut di atas maka upaya seleksi  dipandang merupakan pilihan yang baik dan rasional. Perbaikan mutu genetik  biasanya bersifat permanen dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi  berikutnya. 

Tujuan dari seleksi pada ternak adalah mengubah frekuensi gen dari suatu  populasi ternak. Akan tetapi kenyataan dilapangan menunjukkan pemilihan ternak  yang akan digunakan sebagai bibit atau yang akan disisihkan dari populasi hanya  ditetapkan berdasarkan fenotipenya, bukan berdasarkan atas genotipenya. Hal ini  disebabkan karena sifat-sifat kuantitatif pada ternak hampir tak mungkin  ditetapkan genotipenya secara pasti. Oleh karena itu pengukuran fenotipe seekor  ternak harus dilakukan seakurat mungkin dan meminimalkan pengaruh  lingkungan sehingga fenotipe yang terukur merupakan pencerminan potensi  genetiknya. Genotipe ditentukan sewaktu terjadi pembuahan (fertilisasi) dan akan  tetap selama hidupnya, kecuali jika terjadi mutasi. Fenotipe merupakan kombinasi  dari faktor genetik dan faktor lingkungan. Adanya keragaman fenotipe dari sifat sifat dalam populasi disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan dan interaksi  genetik dengan lingkungan. 

Faktor genetik ditentukan oleh susunan gen dan kromosom yang dimiliki individu  dari orang tuanya. Faktor lingkungan dapat dikatakan sebagai kesempatan yang  dimiliki individu, yang meliputi faktor non genetik antara lain pakan, suhu,  penyakit dan lainnya. Interaksi faktor genetik dan lingkungan dapat diartikan  ternak dengan genotipe tertentu lebih adaptif pada suatu lingkungan  dibandingkan dengan lingkungan yang lain. Seleksi dapat menyebabkan  perubahan keragaman genetik, tergantung dari cara seleksi yang digunakan.  Seleksi secara langsung mengakibatkan ragam genetik berkurang sampai  tercapainya keadaan konstan pada suatu generasi tertentu Dengan seleksi terarah  suatu sifat yang dikehendaki maka mutu genetik dapat ditingkatkan. Dalam  memilih suatu sifat untuk dijadikan dasar seleksi perlu dipertimbangkan beberapa  hal, yaitu tujuan program seleksi, nilai ekonomi dari adanya peningkatan sifat  serta biaya dan waktu dari program seleksi. Perkawinan silang atau persilangan  merupakan jalan pintas untuk memperoleh individu-individu yang memiliki  sejumlah sifat unggul yang dipunyai oleh kedua bangsa tetuanya. 

Di negara berkembang, ternak tidak diseleksi secara intensif untuk sifat tertentu  seperti pertambahan bobot badan, akan tetapi bangsa ternak asli sering  mempunyai resistansi yang tinggi terhadap parasit, toleransi tinggi terhadap  keadaan cuaca yang kurang menguntungkan serta dapat tumbuh baik pada kondisi  pakan yang berkualitas jelek. Bila disilangkan dengan bangsa ternak produktif dari  negara lain, maka turunan pertamanya sering lebih baik hasilnya dibanding  dengan ternak asli. Turunan ini ternyata menggabungkan gen-gen untuk  produktivitas dengan daya adaptasi dari kedua bangsa tetua. Tetapi perlu  diperhatikan bahwa kelemahan grading up adalah bila persilangan dilakukan secara terus menerus ke arah ternak impor, maka kualitas adaptasi dapat hilang  serta produksi menjadi turun dan bahkan jauh lebih rendah dari bangsa ternak  asli. Karena itu sebelum melaksanakan program grading up, harus direncanakan  sampai generasi keberapa persilangan dilakukan dan untuk tujuan apa turunan  persilangan tersebut digunakan. 

Seperti diketahui, apa yang diharapkan dari persilangan adalah adanya produksi  yang melebihi rataan kedua bangsa tetuanya, misalnya pada ternak kambing yang  diharapkan adalah kecepatan pertumbuhan yang tinggi sehingga mencapai bobot  potong muda yang cukup tinggi, kualitas daging yang baik dan penggunaan pakan  yang efisien serta daya adaptasi dengan lingkungan yang cukup baik. Metoda  kawin silang digunakan untuk memperoleh individu yang memiliki sifat produksi  unggul dalam waktu singkat. 

Contoh persilangan antara sapi yang memiliki sifat kualitas daging baik dan  ukuran tubuh kecil (DDkk) dengan sapi yang memiliki sifat kualitas daging kurang  baik dan ukuran tubuh besar (ddKK). 

Jadi perkawinan silang bertujuan untuk memperoleh jenis unggul, teori plasma  benih memberi petunjuk bagi kita bahwa sifat-sifat dari induk dapat diwariskan  melalui sel-sel kelamin kedua induknya. Dengan demikian kita dapat menyeleksi  sifat-sifat yang dimiliki oleh kedua varietas untuk diturunkan kepada kedua anak anaknya melalui perkawinan kedua varietas tersebut. Untuk menyeleksi jenis  unggul dari suatu persilangan harus hati-hati, karena turunan yang dihasilkan ada  yang bersifat heterozigot. Dengan demikian dalam persilangan heterozigot maka  kita akan memperoleh keturunan yang tidak sama dengan induknya atau  keturunan yang tidak kita inginkan. 

Pada penyilangan hewan ternak terutama bertujuan meningkatkan sumber  protein dalam waktu relatif singkat. Sebagai contoh, perbaikan mutu genetik  kambing Kacang melalui persilangannya dengan kambing Ettawah. Kambing  kacang memiliki sifat unggul seperti sifat resistensi tinggi terhadap parasit, daya  tahan tinggi terhadap perubahan cuaca, kemampuan bertahan hidup pada kondisi pakan berkualitas rendah serta tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Sifat  unggul yang diharapkan dari kambing Etawa adalah sifat pertumbuhannya yang  cepat, kualitas daging yang cukup baik serta adaptasi terhadap lingkungan yang cukup baik pula. Dari kambing persilangan kita kehendaki adanya heterosis dalam  performa produksinya. Heterosis merupakan fungsi dari perbedaan keturunan persilangan dari rataan keturunan murni.contoh lainnya ayam pedaging atau sapi  yang pertumbuhannya cepat dengan badan yang cepat gemuk atau sapi perah  yang air susu dan lemak susunya banyak. 


Beberapa jenis hewan yang memiliki sifat unggul. 

Gambar 11. Beberapa Jenis Sapi Unggul 

Gambar 12. Beberapa Jenis Domba Unggul 

Gambar 13. Beberapa jenis ayam unggul 


Teknik untuk memperbaiki keturunan pada ternak, dapat dilakukan sesuai dengan  tujuan yang diharapkan, misalnya dapat dilakukan dengan cara purebreeding,  inbreeding, outcrossing, crossbreeding, up breeding. 

a. Pure Breeding, mengawinkan ternak jantan dan betina yang sama jenisnya. Hal  ini bertujuan untuk mempertinggi sifat homozigot. Misalnya perkawinan sapi  Madura di Pulau Madura. 

b. Inbreeding, perkawinan antara ternak jantan dan betina yang masih ada  hubungan famili. Inbreeding yang dilakukan dalam hubungan keluarga yang  sangat dekat, misalnya induk jantan dengan anak-anak betinanya disebut  crossbreeding. Inbreeding yang terjadi untuk beberapa generasi dapat  merugikan, karena munculnya homozigot resesif. 

c. Outcrossing, perkawinan antar seekor pejantan dari suatu kelompok dengan  betina-betina dari kelompok lain, tetapi semuanya masih dalam satu ras yang sama. Misalnya sapi bali dari daerah A dengan sapi bali dari daerah B. hal ini  dilakukan untuk menghindari terjadinya inbreeding atau crossbreeding. d. Crossbreeding, perkawinan silang antara dua bangsa yang berdarah murni.  Perkawinan ini bertujuan untuk mendapatkan ras baru yang memiliki sifat sifat yang lebih menonjol. Misalnya perkawinan antar sapi Fries Holland  dengan sapi Madura. 

e. Upbreeding, perkawinan antara pejantan yang telah diketahui mutunya (biasanya didatangkan dari luar negeri) , dengan betina-netina setempat. Perkawinan ini bertujuan untuk memperbaiki mutu ternak rakyat. 

4. Jenis-jenis Tanaman dan Hewan Unggul 

Beberapa contoh jenis tanaman dan hewan unggul adalah sebagai berikut!


Jenis Tanaman 

▪ Yang dihasilkan melalui seleksi dan hibridisasi antara lain Si gadis, Bogowonto,  Mahakam, Bengawan, barito, Cisadane, Klara, Pelita I dan Pelita II. 

▪ Yang dihasilkan melalui penelitian International Rice Research Institute (IRRI)  di Filipina antara lain IR 5, IR 8 kemudian di Indonesia kita kenal dengan nama  PB 5 dan PB 8 (Peta Baru) karena asalnya dari bibit unggul peta yang terdapat  di Indonesia. 

▪ Yang dihasilkan melalui radiasi sinar gamma Atomita I dan Atomita II, bibit ini  dapat hidup di darah kering dan tahan terhadap bakteri pucuk (Xantomonas  oryzae). 


Jenis Ternak 

▪ Sapi unggul adalah sapi Friesian, sapi Jersey, sapi Hereford, sapi Guernsey dan  sapi Aberdeen Angus. Perhatikan gambar di bawah ini ! 

▪Domba unggul adalah domba Poll dorset, domba Marino dan domba Leicester.  Perhatikan gambar di bawah ini ! 

▪ Ayam unggul adalah ayam Leghorn, ayam Minorca, ayam Light sussex, ayam  Barred plymouth, ayam Rhode island. 


C. Rangkuman 

1. Dalam pemuliaan tanaman dan hewan diperlukan faktor-faktor berikut ini, yaitu: 

a. Adanya keragaman genetik. 

b. Sistem-sistem logis dalam pemindahan fiksasi gen. 

c. Konsepsi dan tujuan yang jelas. 

d. Mekanisme penyebarluasan kepada masyarakat. 


2. Perbaikan mutu genetik pada tanaman dan hewan dapat dilakukan dengan  berbagai cara, yaitu: 

a. Seleksi  

b. Penyilangan/hibridisasi 


3. Mutasi buatan 


4. Teknik untuk memperbaiki keturunan pada ternak dapat dilakukan sesuai dengan  tujuan yang diharapkan, dapat dilakukan dengan cara purebreeding, outcrossing,  crossbreeding, up breeding. 


D. Latihan Soal 


1. Pada kelapa sifat batang tinggi (T) dominan terhadap batang pendek (t),  sedangkan sifat buah banyak (B) dominan terhadap buah sedikit (b). Persilangan  antara 2 pohon kelapa batang tinggi buah banyak (TTBB) dengan kelapa batang pendek buah sedikit (ttbb) menghasilkan keturunan F2 dengan rasio 9 : 3 : 3 : 1.  Keturunan F2 yang paling baik digunakan untuk bibit bergenotif…. 

A. TTBB 

B. TtBb 

C. ttBB 

D. TtBB 

E. ttBb 


2. Yang bukan merupakan ciri dari pemuliaan tanaman dengan cara konvensional  adalah…. 

A. menghasilkan jenis baru dengan persilangan 

B. memanfaatkan keragaman yang tersedia di alam 

C. terjadi secara acak tidak terarah 

D. menghasilkan jenis baru dengan dasar genetik 

E. waktu yang digunakan lama 


3. Mengawinkan ternak jantan dan betina yang sama jenisnya bertujuan untuk  mempertinggi sifat homozigot…. 

A. Pure Breeding 

B. Inbreeding 

C. Outcrossing 

D. Crossbreeding 

E. Upbreeding 


4. Berikut di bawah ini yang merupakan contoh teknik upbreeding adalah…. 

A. Sapi pejantan dari luar negeri dengan sapi betina setempat 

B. Sapi pejantan Madura dengan sapi betina Madura juga 

C. Perkawinan antara sapi Fries Holland dengan sapi Madura 

D. Kelompok dengan betina dari kelompok lain yang masih dalam satu ras 

E. Perkawinan sapi bali dari kelompok A dengan sapi bali dari kelompok B 


5. Test cross/uji silang adalah persilangan antara suatu individu dengan salah satu  induknya yang resesif (bb), jika test cross menghasilkan keturunan dengan fenotip  yang seragam. Genotip dari individu tersebut adalah…. 

A. Bb dengan bb 

B. BB dengan bb 

C. Bb dengan Bb 

D. BB dengan Bb 

E. Bb dengan Bb 


6. Hal yang paling penting dalam menentukan organisme yang memiliki sifat unggul  dengan cara hibridisasi adalah…. 

A. Plasma nutfah 

B. Sinar ultra violet 

C. Laboratorium 

D. Lokasi persilangan 

E. Tenaga ahli 


7. Perkawinan inbreeding yang terjadi untuk beberapa generasi dapat merugikan.  Hal ini karena…. 

A. Munculnya sifat homozigot resesif 

B. Munculnya sifat homozigot dominan 

C. Menghasilkan keturunan yang heterozigot 

D. Sifat resesif akan hilang

E. Sifat dominan akan lebih menonjol 


8. Persilangan mangga berbuah besar dan rasa manis heterozigot disilangkan  dengan mangga berbuah kecil rasa asam heterozigot, jika buah besar rasa asam  bersifat dominan maka persentase keturunannya yang diharapkan berbuah besar  rasa manis adalah….% 

A. 75 

B. 56,25 

C. 50 

D. 25 

E. 18,75 


9. Tujuan dari uji silang (test cross) adalah…. 

A. Menguji kemurnian suatu galur 

B. Memperbanyak sifat homozigot 

C. Memperbanyak sifat heterozigot 

D. Mengetahui sifat heterozigot individu 

E. Menentukan bibit unggul 


10. Jika pohon tinggi dominan terhadap pohon pendek dan bunga merah dominan  terhadap bunga hijau. Persilangan dihibrid antara individu heterozigot sempurna  dan individu homozigot resesif menghasilkan keturunan dengan perbandingan  fenotip .... 

A. 9 : 3 : 3 : 1 

B. 2 : 2 : 1 :1 

C. 1 : 1 : 1 : 1 

D. 9 : 7 

E. 9 : 3 : 7


Setiap jawaban benar diberi skor = 1 


Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.  

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

        10

 

Konversi tingkat penguasaan: 

90 - 100% = baik sekali 

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup 

< 70% = kurang 


Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar materi berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi  materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.


Kunci Jawaban, pembahasan, dan pedoman penilaian 

No 

Kunci  

Jawaban 

Pembahasan

1. 

B

Pada persilangan dihibrid rasio fenotipnya 9 : 3 : 3 : 1 ,dimana  hasil keturunan yang heterozigot yg paling dominan muncul.

2. 

A

Hasil jenis baru yang dihasilkan dari persilangan bukan  merupakan ciri dari pemuliaan tanaman dengan cara  konvensional.

3. 

A

Pure Breeding, mengawinkan ternak jantan dan betina yang sama  jenisnya. Hal ini bertujuan untuk mempertinggi sifat homozigot.  Misalnya perkawinan sapi Madura di Pulau Madura.

4. 

A

Upbreeding, perkawinan antara pejantan yang telah diketahui  mutunya (biasanya didatangkan dari luar negeri) , dengan  betina-netina setempat. Perkawinan ini bertujuan untuk  memperbaiki mutu ternak rakyat.

5. 

B

BB dengan bb merupakan keturunan dengan fenotip yang  seragam

6. 

A

Plasma nutfah merupakan Hal yang paling penting dalam menentukan organisme yang memiliki sifat unggul dengan cara  hibridisasi.

7. 

A

Munculnya sifat homozigot resesif merupakan contoh  perkawinan inbreeding yang terjadi untuk beberapa generasi  dapat merugikan.

8. 

C

P : mangga besar manis heterozigot x mangga kecil asam  heterozigot 

 BbMm x bbmm 

G : BM,Bm,bM,bn bm,bm 

F1: Mangga besar rasa manis (BbMm) = 2 

 Mangga besar rasa asam (Bbmm) = 2 

 Mangga kecil rasa manis (bbMM) = 2 

 Mangga kecil rasa asam (bbmm) = 2 

Maka 2/8 x 100 % = 25%

9. 

D

Tujuan test cross dilakukan untuk mengetahui genotipe dengan  induk yang homozigot resesif.

10. 

A

Pada persilangan dihibrid akan menghasilkan perbandingan  fenotip 9 : 3 : 3 : 1


E. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!

No 

Pertanyaan

Jawaban

Ya 

Tidak

1. 

Apakah Anda telah dapat menjelaskan cara  memperoleh sifat unggul tanaman dan hewan melalui  persilangan?



2. 

Apakah Anda telah memahami teknik persilangan  hukum Mendel?



3. 

Apakah Anda dapat memberi contoh  tanaman/hewan dengan sifat unggul?



4. 

Apakah Anda dapat menjelaskan penerapan hukum  mendel di bidang pertanian?



5. 

Apakah Anda dapat menjelaskan penerapan hukum  Mendel di bidang peternakan?




Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan kepembelajaran berikutnya.


EVALUASI 


1. Pada tanaman labu gen B (bulat) dominan terhadap b (kisut), gen T (tinggi) dominan  terhadap t (rendah). Tanaman labu bergenotip BbTt dibastarkan dengan Bbtt. Akan  menghasilkan keturunan : bulat-tinggi, kisut-tinggi, bulat-rendah, dan kisut-rendah  dengan perbandingan…. 

A. 3 : 1 : 3 : 1 

B. 1 : 3 : 3 : 1 

C. 1 : 1 : 1 : 1  

D. 3 : 3 : 1 : 1  

E. 3 : 1 : 3 : 1 


2. Bunga merah muda disilangkan dengan bunga putih semua fenotip anaknya merah  muda, jika bunga merah muda heterozigot disilangkan sesamanya. Kemungkinan  akan diperoleh keturunan…. 

A. 100% fenotipnya merah muda 

B. Merah : putih = 3 : 1 

C. Merah muda : putih = 3 : 1 

D. Merah muda : putih = 2 : 2 

E. Merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1 


3. Apakah yang terjadi apabila dua buah gen bukan alelnya mengalami pautan  sempurna? 

A. Gen-gen tersebut akan diwariskan secara terpisah pada keturunannya 

B. Gen-gen tersebut akan mengalami pindah silang 

C. Gen-gen tersebut selalu diwariskan secara bersama-sama pada keturunannya 

D. Gen-gen tersebut tidak akan diwariskan pada keturunannya 

E. Gen-gen tersebut terkadang diwariskan terpisah atau terkadang bersama-sama  pada keturunannya.  


4. Sifat heterozigot dari suatu individu dapat diketahui dengan …. 

A. Melihat genotifnya 

B. Persilangan balik 

C. Persilangan resiprok 

D. Melihat fenotipnya 

E. Melihat genotip parental nya 


5. Pada kelapa sifat batang tidak tinggi tinggi (T) dominan terhadap batang pendek (t),  sedangkan sifat buah banyak (B) dominan terhadap buah sedikit (b). persilangan  antara 2 pohon kelapa tersebut menghasilkan keturunan F2 dengan rasio fenotip 9 : 3  : 3 : 1. 

Keturunan F2 yang sifatnya paling baik untuk bibit adalah…. 

A. TtBb 

B. ttBB 

C. TtBB 

D. TTBB 

E. TTBb 


6. Diketahui semangka warna hijau dominan terhadap yang bergaris-garis dan bentuk  pendek dominan terhadap bentuk panjang. Gen yang mengontrol sifat tersebut  diturunkan secara bebas. Persilangan semangka hijau pendek double set sesamanya akan menghasilkan keturunan. Berapa bagian hasil persilangan yang diharapkan  berbuah hijau panjang? 

A. 9/6 

B. 1/4 

C. 3/16 

D. 1/2 

E. 1/16 


7. Persilangan antara kacang ercis berbiji kuning bentuk bulat (AaBb) dengan ercis  berbiji hijau bentuk bulat (aaBb). Dari persilangan tersebut akan dihasilkan  tanaman…. 

A. Kuning bulat 100% 

B. Hijau bulat 100% 

C. Kuning bulat : hijau bulat = 75% : 25% 

D. Kuning bulat : hijau bulat = 50% : 50% 

E. Kuning bulat : hijau bulat = 25% : 75% 


8. Individu dengan genotip BbKkWw, maka jumlah macam gamet yang terbentuk saat  meiosis adalah…. 

A. 2-BKW,bkw 

B. 3-Bb,Kk,Ww 

C. 4-BKW,BKw,bKW,bKw 

D. 6-BB,bb,KK,kk,WW,ww 

E. 8-BKW,BKw,BkW,Bkw,bKW,bKw,bkW,bkw 


9. Kemungkinan untuk memperoleh keturunan dengan genotif aabbcc dari perkawinan  antara individu dengan genotif AaBbCc x AaBbCc adalah…. 

A. 1/64 

B. 1/16 

C. 1/8 

D. ¼ 

E. ½ 


10. Pemuliaan tanaman dan hewan dengan cara hibridisasi faktor yang paling penting  adalah…. 

A. Plasma nutfah 

B. Tenaga ahli 

C. Lahan penelitian 

D. Waktu yang digunakan 

E. Teknologi 


Setiap jawaban benar diberi skor = 1 


Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Pewarisan Sifat

  

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

10

 

Konversi tingkat penguasaan: 

90 - 100% = baik sekali 

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup 

< 70% = kurang 


Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar materi berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi  materi Pewarisan Sifat, terutama bagian yang belum dikuasai.


KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN 

Nomor soal 

Kunci jawaban 

Nomor soal 

Kunci jawaban

1. 

6. 

A

2. 

7. 

B

3. 

8. 

C

4. 

9. 

D

5. 

10. 

E



DAFTAR PUSTAKA 


Ben Watson. nationalgardening.com 


Depdiknas. 2003. Pengembangan silabus dan penilaian, Jakarta:Ditjen 

Dikmenum. 


Dorling Kindersley. 1997. Kehidupan, Jakarta: Balai Pustaka. 


Deptan. 2004. Pemuliaan dan bioteknologi tanaman, Jakarta: Departemen Pertanian  Pusat. 


Istamar Syamsuri. 2003. Biologi 2000 3A, Jakarta:Erlangga. 


Michael R.Cumming. 1991. Human heredity (2eds).USA: West Publishing Company. 


Moh Amien. 1995. Biologi 3 petunjuk guru,Jakarta: Depdikbud, 


Moh Amien.1995. Biologi 3 SMU. Jakarta: Depdikbud, 


Robert F.W. dan Philip W.H.1989. Genetics, USA: Wm. C. Brown Publisher 


Suryo. 1986. Genetika, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 


Tim Intan Pariwara. 2004 Biologi 3a, Klaten: PT Intan Pariwara, 


World Image google, yahoo

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*