KELAINAN/PENYAKIT MENURUN MELALUI GONOSOM DAN GOLONGAN DARAH

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 

KELAINAN/PENYAKIT MENURUN MELALUI GONOSOM DAN GOLONGAN DARAH 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Anda mampu : 

1. Menganalisis kelainan/penyakit yang diturunkan melalui gonosom. 

2. Menganalisis penurun golongan darah pada manusia 


B. Uraian Materi 

Kelainan/penyakit menurun yang diturunkan melalui sel kelamin (gonosom) ada yang  terpaut kromosom X dan ada yang terpaut kromosom Y. 


1. Kelainan/Penyakit genetic terpaut Kromosom X 

a. Hemofilia 

Hemofilia adalah penyakit genetik yang ditandai dengan darah yang sulit  membeku. Hal ini karena tubuh penderita hemofilia kekurangan faktor pembeku  darah sehingga darah sulit membeku. Apabila seorang penderita hemofilia  mengalami luka maka akan mengalami pendarahan terus menerus sehingga luka  sekecil apapun dapat menyebabkan penderita meninggal karena kehabisan  darah.  

Darah yang normal akan membeku dalam waktu 5 menit, sedangkan darah  penderita hemofilia memerlukan waktu antar 16 menit-20 menit untuk  membeku. Dalam jangka waktu tersebut sudah cukup bagi penderita hemofilia  untuk kehabisan darah jika terjadi pendarahan.  

Penyakit ini dikendalikan oleh gen h yang bersifat resesif yang terpaut pada  kromosom X. Penderita hemofilia biasanya laki-laki yang bergenotip XhY.  Penyakit hemofilia tidak ditemukan pada wanita karena gen h penyebab  hemofilia bersifat letal jika dalam keadaan homozigot resesif. Dengan demikian,  perempuan yang bergenotif XhXh akan meninggal sebelum dilahirkan atau ketika  masih bayi. Perempuan yang bergenotip XHXh adalah perempuan normal, akan  tetapi perempuan tersebut merupakan pembawa hemofilia. 

Semua perempuan yang bergenotip heterozigot adalah carrier. Jika perempuan  tersebut menikah dengan laki-laki normal, maka ada kemungkinan anak laki-laki  dari keturunannya menderita hemofilia. Hal ini dapat di gambarkan sebagai  berikut: 

P (Parental) : perempuan hemofilia >< laki-laki normal  

 : XHXh >< XH

G (Gamet) : XH,Xh >< XH,Y 

F (keturunan) : XHXH , XHY, XHXh , Xh

Rasio Fenotip : 25% perempuan normal 

25% laki-laki normal 

25% perempuan carrier hemofilia 

25% laki-laki hemophilia


b. Buta Warna 

Buta warna adalah kelainan yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk  membedakan warna. Buta warna dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu buta warna  parsial (sebagian) dan buta warna total. Penderita buta warna parsial tidak bisa  membedakan warna merah dan warna hijau, sedangkan buta warna total tidak  bisa membedakan semua warna, dalam penglihatannya hanya warna hitam dan  putih saja. Kelainan ini dikendalikan oleh gen c yang bersifat resesif sehingga  perempuan yang bergenotip XcXc akan meninggal ketika dia masih dalam  kandungan atau ketika masih dalam bayi. Dengan demikian, penderita buta  warna kebanyakan adalah laki-laki. Laki-laki penderita buta warna bergenotif  XcY, sedangkan laki-laki normal bergenotip XCY. Perempuan yang bergenotip XCXc merupakan perempuan normal, tetapi pembawa buta warna (carrier). Apabila dalam pasangan alel dengan kromosom X yang normal, maka cacat buta warna tidak akan terjadi, tetapi bila berpasangan dengan kromosom y, maka laki-laki akan menderita buta warna. Jika perempuan pembawa buta warna menikah dengan lelaki normal maka kemungkinan anaknya ada yang buta  warna. 

Contoh: Jika perempuan pembawa buta warna menikah dengan laki-laki normal,  maka kemungkinan anaknya ada yang buta warna. 

P : Perempuan pembawa buta warna x Laki-laki normal 

 (XCXc) x (XCY) 

G : XC, Xc x XC, Y 

F1 : XCXC (Normal) 

XCY (Normal) 

XCXc (Wanita carrier) 

XcY (laki-laki buta warna) 

Rasio Fenotip : 25% perempuan normal 

 25% laki-laki normal 

 25% perempuan pembawa buta warna (carrier) 

 25% laki-laki buta warna 


c. Anodontia 

Anodontia merupakan suatu keadaan dimana benih gigi tidak terbentuk sama  sekali disebabkan oleh gen resesif pada kromosom X. Meskipun semua gigi  sulung terbentuk dalam jumlah yang tepat, anodontia dapat terjadi pada periode  gigi tetap/ permanen. Namun sebenarnya kondisi ini sangat jarang terjadi. Biasanya anodontia melibatkan baik gigi susu maupun gigi tetap. Namun  sebagian besar kasus ditemukan anodontia yang terjadi pada gigi tetap. Kondisi  ini sering dikaitkan dengan sindrom pada saraf, yaitu ektodermal displasia dan  kelaian pada kulit. Gangguan ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi  berupa kesulitan dalam aktivitas yang melibatkan fungsi gigi. Misalnya seperti  pengunyahan, bicara, dan juga gangguan estetis. 

Wanita bergigi coklat heterozigot jika menikah dengan pris normal,  kemungkinan akan memiliki anak yang bergigi coklat dan bergigi normal. P : perempuan gigi coklat x laki-laki gigi normal 

 (XBXb) (XbY) 

G : XB,Xb Xb,Y 

F1 : XBXb (Perempuan gigi coklat) 

XbXb (Perempuan gigi normal) 

XBY (Laki-laki gigi coklat) 

XbY (Laki-laki gigi normal) 

Rasip fenotip : Gigi coklat : Gigi normal 

 50% : 50%


2. Kelainan/Penyakit genetic terpaut Kromosom Y 

Selain pada kromosom X, ada juga gen terpaut pada kromosom Y yang  menyebabkan kelainan genetik. Gen-gen yang terpaut kromosom Y disebut  holandrik. Oleh karena gen-gen tersebut terpaut pada kromosom Y maka anak  perempuan tidak mendapatkannya. Kelainan dan penyakit genetik terpaut pada  kromosom Y , misalnya hypertrichosis. 

Hypertrochosis merupakan kelainan yang berupa adanya pertumbuhan rambut  pada tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh adanya gen h yang bersifat  resesif dan terpaut pada kromosom Y. 

Jika seorang wanita menikah dengan laki-laki yang menderita kelainan  hypertrichosis maka mempunyai anak perempuan yang semuanya normal,  sedangkan semua anak laki-lakinya akan menderita hypertrichosis. 

P : perempuan normal x laki-laki hypertrichosis 

 (XX) (XYh

G : X X, Yh 

F1 : XX = wanita normal (50%) 

 XYh = laki-laki penderita hypertrichosis(50%) 


3. Golongan Darah 

a. Sistem ABO 

Penggolongan darah ini didasarkan atas macam antigen dalam eritrosit.  Antigen-antigen itu diwariskan oleh seri alel ganda dengan simbol I. Huruf I ini  berasal dari kata isoaglutinin, yaitu antigen yang mengakibatkan empat  golongan darah tersebut. Gen IA dominan terhadap IO. Gen IB dominan  terhadap IO. I A dan IB sama-sama dominan terhadap IO sehingga genotip IAIB  menunjukkan golongan darah AB. Jadi, gen IO mempunyai alel IA dan alel IB 

Golongan Darah 

( Fenotip )

Alel dalam Kromosom 

Genotip

I

IA IA atau IA IO

I

IB IB atau IB IO

AB 

IA I

IA IB

I

IO IO



b. Sistem Rhesus 

Golongan darah pada manusia dibedakan menjadi Rh+, yaitu jika mempunyai  antigen Rh dan golongan darah Rh -, jika tidak mempunyai antigen Rh 

Golongan Darah 

(Fenotip)

Alel dalam Kromosom 

Genotip

Rhesus Positip (Rh+

Rh+ dan Rh

Rh+ Rh+ atau Rh+ Rh 

Rhesus Negatip (Rh-

Rh

Rh- Rh 



c. Sistem MN 

Sistem M dan N dimana darah seseorang tidak mengandung antibodi M atau N dalam  darah manusia, maka penggolongan darahnya M,N, MN

Golongan Darah 

( Fenotip )

Alel dalam Kromosom 

Genotip

L

IM IM

L

IN IN

MN 

LM L

IM IN


C. Rangkuman 

1. Kelainan/penyakit menurun yang diturunkan melalui sel kelamin (gonosom) ada  yang terpaut kromosom X dan ada yang terpaut kromosom Y. 

2. Kelainan/penyakit menurun yang terpaut kromosom kelamin X antara lain:  hemofili, buta warna, dan anodontia. 

3. Kelainan/penyakit menurun yang terpaut kromosom kelamin Y antara lain:  hypertrochosis.  

4. Golongan darah terdapat beberapa sisitem yaitu ABO, Rhesus dan MN dan bersifat  menurun  

D. Penugasan Mandiri 

Perhatikan peta silsilah keluarga yang diantara anggota keluarga tersebut terdapat  penderita buta warna. 

Apabila individu 1 bersifat normal homozigot, maka tentukan genotipe indovidu 2, 3,  dan 4 ! 


E. Latihan Soal 


1. Berikut ini diagram pewarisan gen hystrixgravier, yaitu pertumbuhan rambut kasar seperti landak (hg) 

Kasus yang pewarisannya sama dengan pola pewarisan gen di atas adalah …. 

A. thalassemia, dari gen dominan ayah dan ibunya 

B. hemofili dari gen terpaut kromosom X 

C. hypertrichosis dari gen terpaut kromosom Y 

D. bisu dan tuli dari interaksi gen ayah dan ibunya 

E. Albino dari gen resesif ayah dan ibunya 


2. Perhatikan peta silsilah berikut!

Pernyataan yang tepat berdasarkan perkawinan antara individu 1 dengan individu 2 adalah .... 

A. Semua anak-anaknya bersifat hemofilia 

B. Persentase kelahiran anak laki-laki normal 50% 

C. Persentase kelahiran anak laki-laki hemofilia 25% 

D. Persentase kelahiran anak perempuan hemofilia 100% 

E. Persentase kelahiran anak perempuan normal carrier 50% 


3. Orang yang tuli biasanya juga bisu. Hal ini dikarenakan sifat bisu tuli dikendalikan  oleh gen D dan E secara bersamaan. Apabila salah satu gen tersebut tidak muncul,  akan muncul sifat bisu tuli. Seorang laki- laki bisu tuli (Ddee) menikah dengan  wanita normal (DdEE) maka persentase fenotip kemungkinan anak-anak mereka  bisu tuli adalah…. 

A. 12,5%  

B. 25%  

C. 37,5% 

D. 62,5%  

E. 100% 


4. Berikut ini diagram pewarisan gen buta warna pada manusia: 

Kasus yang pewarisannya sama dengan pola pewarisan gen di atas adalah …. 

A. albino, dari gen resesif ayah dan ibunya 

B. thalassemia, dari gen dominan ayah dan ibunya 

C. bisu tuli, dari interaksi antara gen ayah dan ibunya 

D. hipertrichosis, dari gen yang terpaut pada kromosom Y 

E. hemofili, dari gen yang terpaut pada kromosom X


Setiap jawaban benar diberi skor = 1 

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

        𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  


Kunci jawaban, pembahasan, dan pedoman penilaian 

No. 

Kunci  

Jawaban

Pembahasan

1. 

Hypertrochosis merupakan kelainan yang berupa adanya  pertumbuhan rambut pada tepi daun telinga. Kelainan ini  disebabkan oleh adanya gen h yang bersifat resesif dan  terpaut pada kromosom Y. 

Contoh: 

P : perempuan normal x laki-laki hypertrichosis  (XX) (XYh

G : X X, Yh 

F1 : XX = wanita normal (50%) 

 XYh =laki-laki penderita hypertrichosis(50%)

2. 

C 5. 

Hemofilia merupakan penyakit keturunan yang dikendalikan  oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X. Diagram  persilangan pada soal sebagai berikut. 

P : ♀ XHXh >< ♂ Xh

(individu 1/ibu carrier) (individu 2/ayah hemofilia) G: XH dan Xh Xh dan Y  

F : XHXh = perempuan carrier 

XhXh = perempuan hemofilia 

XHY = laki-laki normal 

XhY = laki-laki hemofilia 

Jadi, persentase kelahiran anak laki-laki hemofilia 25%.

3. 

B

Sehingga diperoleh perbandingan DDEe : DdEe : ddEe = 4 :  8 : 4 = 1 : 2 : 1. 

Perbandingan sifat bisu tuli (ddEe) = 1 

Jadi, persentase fenotip kemungkinan anak – anak mereka  bisu tuli adalah 25%.

4. 

Kelainan/penyakit menurun yang terpaut kromosom  kelamin X antara lain: hemofili, buta warna, dan anodontia.



F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab! 

No 

Pertanyaan

Jawaban

Ya 

Tidak

1. 

Apakah Anda telah mampu menjelaskan berbagai  macam kelainan/penyakit yang diturunkan melalui  gonosom?



2. 

Apakah Anda telah mampu mengidentifikasi genotip  dan fenotip berbagai kelainan/penyakit yang  diturunkan melalui gonosom? 



3. 

Apakah Anda telah mampu menghitung rasio  fenotip hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan berkaitan dengan suatu kelainan/yang diturunkan melalui gonosom?





Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.


EVALUASI 


1. Kromosom sel somatik wanita normal, terdiri atas ….. 

A. 44 autosom dan satu kromosom X 

B. 22 pasang autosom dan satu kromosom X 

C. 23 pasang autosom dan sepasang kromosom X 

D. 44 autosom dan sepasang kromosom X 

E. 22 autosom dan sepasang kromosom X 


2. Berikut ini yang bukan ciri penyakit menurun (cacat yang diwariskan) adalah…. 

A. umumnya dikendalikan oleh gen resesif 

B. tidak dapat menular 

C. tidak dapat disembuhkan 

D. dapat dihindarkan 

E. terpaut kromosom kelamin 


3. Lima belas bersaudara kandung terdiri atas 5 wanita dan 10 pria. Kesepuluh pria pada  keluarga tersebut mengalami kelainan pada salah satu anggota badannya, sedangkan  ke 5 wanitanya normal. 

Kelainan tersebut disebabkan oleh faktor genetik akibat peristiwa….  

A. pindah silang 

B. pautan seks 

C. gagal berpisah 

D. anaphase lag 

E. duplikasi gen 


4. Seorang wanita berkulit normal dan penglihatannya normal, mempunyai anak laki-laki albino yang buta warna. Anak tersebut mewarisi gen …..  

A. Albino dan buta warna dari kedua orang tuanya 

B. Albino dan buta warna dari ayahnya 

C. Albino dan buta warna dari ibunya 

D. Albino dari kedua orang tua dan buta warna dari ibunya 

E. Albino dari kedua orang tua dan buta warna dari ayahnya 


5. Talasemia dikendalikan oleh alel dominan autosomal. Induvidu yang bergenotipe  heterozigot (Thth) bersifat.... 

A. Normal 

B. normal carrier 

C. talasemia minor 

D. talasemia major 

E. letal 


6. Seorang anak laki-laki ompong (anodontia) dan brachidactily. Kelak jika dia  berkeluarga sifat tersebut akan dia wariskan kepada .… 

A. Anodontia pada anak perempuan, brachidactili pada anak laki-laki 

B. Anodontia pada perempuan, brachidactily pada anak alaki-laki dan perempuan 

C. Anodontia pada anak laki-laki, brachidactili pada anak perempuan 

D. Anodontia dan brachidaktili akan diwariskan pada anak laki-laki maupun yang  perempuan 

E. Anodontia dan brachidaktili akan diwariskan pada anak laki-laki maupun yang  perempuan


7. Di wilayah pakistan, ditemukan beberapa laki-laki dewasa yang dibagian telinganya  tumbuh rambut. Pernyataan yang paling benar berkaitan dengan kemunculan sifat  tersebut adalah.... 

A. dikendalikan oleh gen resesif 

B. dikendalikan oleh gen dominan yang teraput pada kromosom 

C. dipengaruhi oleh gen yang terpaut pada autosom 

D. gen yang mempengaruhi sifat terpaut pada kromosom X 

E. gen yang mempengaruhi sifat terpaut pada kromosom Y 


8. Kelainan genetik yang yang terpaut pada autosom, antar lain.... 

A. buta warna, talasemia, dan sidaktili 

B. hemofilia, progeria, dan sindrom marfan 

C. talsemia, albino, dan siklemia 

D. progeria, polidaktili, dan gigi ompong 

E. brakidaktili, hypertrichosis, dan buta warna 


9. Eritroblastosis fetalis dapat terjadi pada tipe perkawinan.... 

A. ♂ RhRh >< ♀ RhRh 

B. Rhrh >< ♀ Rhrh 

C. ♂ rhrh >< ♀ rhrh 

D. ♂ Rhrh >< ♀ rhrh 

E. ♂ rhrh >< ♀ RhRh 


10. Seorang pria dengan keterbelakangan mental karena menderita FKU (fenilketonuria)  menikah dengan seorang wanita normal homozigot. Kemungkinan anak yang lahir dari  pasangan tersebut adalah …. 

A. semuanya normal 

B. semuanya FKU 

C. 50% normal dan 50% FKU 

D. semua anak laki – laki FKU 

E. semua anak wanita FKU


Kunci jawaban dan pedoman penilaian 

Nomor soal 

Kunci jawaban 

Nomor soal 

Kunci jawaban

1. 

6. 

A

2. 

7. 

E

3. 

8. 

C

4. 

9. 

E

5. 

10. 

A



Setiap jawaban benar diberi skor = 1 


DAFTAR PUSTAKA  

https://biologiklaten.wordpress.com/bab-24-hereditas-pada-manusia-xii https://biologigonz.blogspot.com/2015/11/contoh-soal-ujian-genetika-gonz-2015.html https://dosenbiologi.com/manusia/pewarisan-sifat 

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan  Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga  

Ririn Safitri, 2018. Biologi untuk SMA / MA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan  Ilmu Alam. Surakarta: Mediatama 

Sri Nur Rohmah, 2009, Biologi SMA/MA Kelas XI, Jakarta, BSE ,Pusat Perbukuan Departemen  Pendidikan

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*