TRANSPORTASI ANTAR MEMBRAN SEL

 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 

TRANSPORTASI ANTAR MEMBRAN SEL 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik diharapkan mampu: 

1. Memahami proses difusi biasa dan fasilitas. 

2. Memahami roses osmosi. 

3. Memahami proses transpor aktif . 

4. Memahami proses fagositosis dan pinositosis. 

5. Menganalisis keterkaitan mekanisme transpor antar membran dengan  kehidupan sehari-hari. 


B. Uraian Materi 

Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar sel. Membran sel memiliki sifat semipermeabel atau selektif permeabel. Membran sel dikatakan bersifat semipermeabel karena hanya dapat dilewati oleh zat cair berupa  air yang masuk ke dalam tubuh. Sementara itu, membran sel bersifat selektif  

permeabel karena hanya dapat dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja.  Transpor zat melalui membran sel memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut: 

1. Memasukkan gula, asam amino, dan nutrisi lain yang diperlukan oleh sel. 

2. Memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. 

3. Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, misalnya ion K+, Na+, Ca2+, dan  Cl-

4. Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun. 

5. Menjaga kestabilan pH. 

6. Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim. 


Transpor melalui membran sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 

1. Transpor Pasif 

Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini  berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan yang  akan berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Ada tiga macam  transpor pasif, yaitu difusi, difusi terbantu, dan osmosis. 

a. Difusi 

Difusi atau difusi sederhana adalah perpindahan zat (padat, cair, atau gas)  dengan atau tanpa melewati membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi  (hipertonis) ke daerah yang konsentrasinya rendah (hipotonis). Akibat  perpindahan ini, konsentrasi zat menjadi sama (isotonis).  

Difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: 

1) Ukuran molekul yang meresap 

Molekul yang berukuran besar akan lebih lambat melewati membran  daripada molekul yang berukuran kecil. 

2) Suhu 

Kenaikan suhu akan mempercepat gerakan molekul, sehingga laju difusi semakin cepat. 

3) Konsentrasi zat

Semakin besar gradien konsentrasi antara dua zat, semakin cepat laju difusinya. 

4) Wujud materi 

Zat padat akan lebih lambat dalam proses difusi dibandingkan zat cair dan  gas. Contoh peristiwa difusi adalah difusi O2 pada hewan bersel satu. Difusi  dapat terjadi karena konsentrasi O2 di udara lebih tinggi daripada  konsentrasi O2 di dalam sel. 

b. Difusi terbantu 

Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein spesifik dalam bentuk saluran protein dan protein transpor. Sebagai contoh, bakteri  Escherichia coli akan menurun metabolismenya jika dipindahkan ke dalam  medium laktosa. Hal ini dikarenakan laktosa tidak dapat melalui membran sel.  Akan tetapi, beberapa saat kemudian, laktosa dapat melewati membran sel  dengan bantuan enzim permease. Mekanisme difusi terbantu adalah sebagai  berikut: 

1) Difusi terbantu oleh saluran protein 

Difusi ini terjadi pada molekul-molekul besar seperti asam amino dan  glukosa, atau ion-ion seperti K+, Na+, dan Cl. Molekul-molekul tersebut  dapat berdifusi dengan bantuan protein integral yang membentuk saluran  protein. 

2) Difusi terbantu oleh protein transpor 

Protein transpor memiliki sifat seperti enzim, yaitu bersifat spesifik  terhadap zat dan tempat pengikatan molekul yang diangkutnya. Protein  transpor dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul yang  dibawanya. Misalnya enzim permease. Permease adalah suatu protein  (enzim) membran sel yang akan memberi jalan bagi ion dan molekul polar  tidak bermuatan agar dapat melintasi dua lapisan lipid hidrofobik dari  membran sel. Protein transpor memudahkan difusi molekul asam amino dan  glukosa. Pada penyakit turunan sistinuria, sel ginjal tidak memiliki protein yang mentranspor sistein dan asam amino lain. Akibatnya, di dalam sel ginjal terjadi akumulasi asam amino yang kemudian akan mengkristal menjadi batu ginjal. 

Gambar 1. Proses difusi 

 (Difusi sederhana Difusi terbantu) 

www.usaha.231.net


c. Osmosis 

Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa difusi. Pada osmosis, yang  bergerak melalui membran semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis  (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Contohnya Proses  penyerapan air dari tanah masuk ke akar, proses penguapan yang terjadi  di daun, proses keluarnya keringat dan terbentuknya urine. 

Ada empat macam keadaan sel akibat peristiwa osmosis, yaitu plasmolisis, turgid, krenasi, dan lisis. 

1) Plasmolisis 

Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan karena sel berada di lingkungan yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar,  sehingga sel kekurangan air. 

2) Turgid 

Turgid adalah keadaan sel tumbuhan yang mengembang karena sel berada  di lingkungan yang hipotonis. Air dari luar sel akan masuk ke dalam sel,  sehingga sel penuh dengan air. Hal ini akan mendorong membran sel  melekat ke dinding sel. 

3) Krenasi 

Krenasi adalah mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis, sehingga sel kehilangan air. Krenasi terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel, seperti sel hewan. 

4) Lisis 

Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa ini terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak  air dari luar masuk ke dalam sel, sel akan mengembang dan akhirnya pecah. 


Gambar 2. Peristiwa osmosis pada sel hewan dan tumbuhan 

www. docplayer.info 


2. Transpor Aktif 

Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di  dalam sel adalah ATP (adenosin trifosfat), yaitu energi kimia tinggi yang berasal  dari hasil respirasi sel. Pada transpor aktif, terjadi pemompaan melewati  membran yang melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif berfungsi memelihara keseimbangan di dalam sel. Contohnya, proses penyerapan glukosa di  dalam usus manusia. Transpor aktif dapat berupa pompa ion natrium-kalium, kotranspor, dan  endositosis-eksositosis. 

a. Pompa ion natrium-kalium 

Pompa ion natrium-kalium merupakan gerakan pemompaan ion K+ ke dalam  sel dan ion Na+ ke luar sel. Konsentrasi ion Na+ di dalam sel lebih rendah  daripada di luar sel, sedangkan konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih tinggi  daripada di luar sel. Memasukkan ion K+ dan mengeluarkan ion Na+ harus  melawan gradien konsentrasi, sehingga dibutuhkan sejumlah ATP dan bantuan  protein integral pada membran sel. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ akan  diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+


Gambar 3. Pompa ion natrium-kalium 

www.id.wikipedia.org 


b. Kotranspor 

Kotranspor merupakan transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat terlarut lainnya. Ko-Transpor dilakukan oleh dua protein transpor dengan bantuan energi berupa ATP. Contoh peristiwa kotranspor adalah  pompa proton yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan.  Proton (H+) keluar dari sel melalui suatu protein transpor pada membran sel.  Setelah itu, ion H+ yang keluar akan membawa sukrosa memasuki sel melalui  protein transpor lainnya. Mekanisme kotranspor sukrosa-H+ berguna untuk memindahkan sukrosa hasil fotosintesis ke sel berkas pengangkut daun.  Selanjutnya, hasil fotosintesis tersebut diangkut ke organ nonfotosintetik seperti akar melalui jaringan vaskuler tumbuhan. 

c. Endositosis-eksositosis 

1.) Endositosis  

Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel ditransfer ke dalam sel. Ada dua bentuk endositosis,  yaitu pinositosis dan fagositosis. 

a) Pinositosis adalah proses penyerapan zat cair oleh sel. Contohnya, sel sel epitel usus melakukan pinositosis untuk menelan nutrisi yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan. Pinositosis terjadi pada sel sel kelenjar dan sel ekskresi. Tahap-tahap pada proses pinositosis dapat dijelaskan sebagai berikut: 

▪ Mula-mula, zat pemicu menempel pada reseptor khusus membran sel. 

▪ Kemudian, terjadi lekukan atau invaginasi dari membran sel membentuk gelembung atau kantung atau saluran pinositosik. 

▪ Di dalam sel, gelembung dapat pecah menjadi gelembung lebih kecil  atau bergabung menjadi gelembung yang lebih besar.

b) Fagositosis adalah proses memakan atau memasukkan benda padat ke dalam sel. Sebagai contoh, sel darah putih memakan benda asing yang masuk ke dalam aliran darah. Contoh lainnya adalah Amoeba menangkap mangsanya dengan pseudopodium (kaki semu), kemudian  mengurungnya dalam fagosom (vakuola). 

2.)Eksositosis 

Eksositosis adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Pada eksositosis, sekret terbungkus dalam kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar atau sel sekresi. 

Gambar 4. Peristiwa endositosis dan eksositosis 

www.id.wikipedia.org 


C. Rangkuman 

1. Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan keluar  sel. Membran sel memiliki sifat semipermeabel atau selektif permeabel.  2. Transpor melalui membran sel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu transpor pasif  dan transpor aktif. 

3. Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerlukan energi. Transpor ini  berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan yang  akan berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Ada tiga macam  transpor pasif, yaitu difusi, difusi terbantu, dan osmosis. 

4. Difusi atau difusi sederhana adalah perpindahan zat (padat, cair, atau gas)  dengan atau tanpa melewati membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi  (hipertonis) ke daerah yang konsentrasinya rendah (hipotonis). Akibat  perpindahan ini, konsentrasi zat menjadi sama (isotonis).  

5. Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein spesifik dalam  bentuk saluran protein dan protein transpor.  

6. Osmosis/difusi air adalah perpindahan molekul air melalui membran  semipermeabel dari larutan hipotonis (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat  terlarut rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi zat  terlarut tinggi). Contohnya Proses penyerapan air dari tanah masuk ke akar,  proses penguapan yang terjadi di daun, proses keluarnya keringat dan  terbentuknya urine. 

7. Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi di dalam sel dalam  bentuk ATP (adenosin trifosfat), sehingga terjadi pemompaan molekul melewati  membran yang melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif dapat berupa pompa  ion natrium-kalium, kotranspor, dan endositosis eksositosis. Contohnya, proses  penyerapan glukosa di dalam usus manusia untuk memelihara keseimbangan di  dalam sel.


D. Penugasan Mandiri 

1. Perhatikan gambar berikut dan sebutkan nama bagian-bagian yang ditunjuk. 

Keterangan 

1. ........................ 

2. ........................ 

3. ........................ 

4. ........................ 

5. ........................ 

6. ........................ 

7. ........................ 

8. ........................ 

9. ............................


2. Lengkapi diagram berikut ini 


3. Perhatikan gambar di bawah ini ? 

4. Jelaskan proses transportasi molekul pada bagian I, II dan III 


E. Latihan Soal  


1. Endositosis adalah .… 

A. pengangkutan partikel padat/ tetes cairan dari dalam sel ke luar sel dengan  energi ATP 

B. pengangkutan partikel padat/ tetes cairan dari luar sel ke dalam sel tanpa  energi ATP 

C. proses memasukkan/ mengeluarkan partikel padat/ tetes cairan melalui  membran sel 

D. proses memasukkan partikel padat/ tetes cairan ke dalam sel dengan energi  ATP 

E. proses mengeluarkan partikel padat/ tetes cairan dari dalam sel tanpa energi  ATP 


2. Tanaman yang diberi pupuk urea sangat pekat akan menjadi .... 

A. subur karena kebutuhan mineralnya terpenuhi 

B. segar karena memperoleh cadangan makanan 

C. tumbuh besar karena kelebihan air 

D. berdaun lebat tapi berwarna pucat 

E. layu karena kehilangan air terlalu banyak 


3. Transpor aktif melibatkan hal-hal berikut, kecuali ……  

A. protein membran 

B. protein carrier 

C. ATP enzim  

D. ATP ase 

E. Glikolipid 


4. Transpor pasif molekul melalui membran plasma yang melibatkan dua protein  membran disebut ... 

A. pompa ion  

B. kotranspor  

C. osmosis  

D. difusi sederhana  

E. difusi fasilitas 


5. Pada struktur membran berikut ini, bagian yang bersifat hidrofilik adalah ... . 

A. 1 

B. 2 

C. 3 

D. 4 

E. 5


KUNCI JAWABAN DAN PENJELASANNYA 

No. 

Kunci 

Penjelasan

Endositosis dan eksositosis termasuk transpor aktif, sehingga  memerlukan energi berupa ATP untuk pelaksanaannya. 

•Endositosis adalah proses memasukkan artikel padat atau tetes  

cairan ke dalam sel. Ada dua bentuk endositosis, yaitu pinositosis dan agositosis. Pinositosis adalah pengangkutan zat cair ke dalam sel, sedangkan fagositosis adalah pengangkutan partikel padat ke dalam sel. 

•Eksositosis adalah proses mengeluarkan artikel atau tetes cairan  ke luar sel.

Pupuk urea yang diberikan pada tumbuhan dapat membantu  menyuburkan tanaman tersebut. Akan tetapi, jika pemberian pupuk  urea terlalu pekat, sel-sel akar akan berada di lingkungan yang  hipertonis. Hal ini mendorong terjadinya peristiwa plasmolisis pada sel sel akar. Akibatnya, tumbuhan menjadi layu karena kehilangan air terlalu banyak.

protein carrier digunakan sebagai pembawa molekul melewati  membran melalui difusi fasilitas 

ATP enzim, protein membran, ATPase, Glikolipid digunakan untuk  transportasi aktif

pompa ion dan kotranspor merupakan transpor aktif osmosis adalah transpor pasif molekul air melalui fosfolipid  difusi sederhana adalah transpor pasif molekul terlarut melalui  fosfolipid 

difusi fasilitas adalah transpor pasif molekul melalui protein

1. kepala lipid yang berhadapan dengan lingkungan ekstraseluler dan intraseluler bersifat hidrofilik 

2. ekor lipid yang berhadapan dengan lingkungan ekstraseluler dan intraseluler bersifat hidrofobik 

3. Glukosa yang berikatan dengan lipid 

4. Protein 

5. Glukosa yang berikatan dengan protein



Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.  


Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100%

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  


Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi  materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.


F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! 

No. 

Pertanyaan 

JAWABAN

1. 

Apakah Anda dapat memahami proses difusi biasa dan  fasilitas 

YA 

TIDAK

2. 

Apakah Anda dapat memahami proses osmosi? 

YA 

TIDAK

3. 

Apakah Anda dapat proses transpor aktif? 

YA 

TIDAK

4. 

Apakah Anda dapat memahami proses fagositosis dan pinositosis?

YA 

TIDAK


Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak".

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*