Proses-Proses dalam Sel, Perbedan Sel Hewan dan Tumbuhan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 

Proses-Proses dalam Sel, Perbedan Sel Hewan dan Tumbuhan 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat:  

1. Menjelaskan proses-proses yang berlangsung di dalam sel. 

2. Membedakan struktur dan organel-organel penyusun sel hewan dan sel  tumbuhan. 


B. Uraian Materi 


1. Proses-proses di dalam sel  

a) Transpor melalui membran  

Membran sel bersifat semipermeabel sehingga hanya zat-zat tertentu yang  dapat menembusnya. Misalnya, H2O, CO2, O2, molekul polar kecil (gliserol) dan  molekul polar besar (hidrokarbon) dapat dengan mudah menembus membrane  sel. Sementara itu, glukosa dan ion-ion tidak dapat dengan bebas keluar-masuk sel karena ukurannya atau ditolak oleh permukaan membran. Macam-macam mekanisme transpor pada membran sel dan sel adalah sebagai berikut.  


1) Difusi  

Difusi adalah proses pergerakan partikel-partikel (molekul atau ion) suatu  zat dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya  rendah dengan atau tanpa melalui membran.  

Molekul kecil yang tidak bermuatan akan lebih mudah berdifusi dibandingkan dengan molekul bermuatan (ion-ion), seperti Na+ dan Cl karena membrane sel kurang permeabel terhadap ion-ion. Selain itu, zat  yang dapat larut dalam lipid (molekul hidrofobik) lebih mudah berdifusi  melalui membrane sel dibandingkan dengan zat yang tidak larut dalam  lipid (molekul hidrofilik). 

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi adalah sebagai berikut: 

a. Suhu; makin tinggi suhu, makin besar terjadinya difusi. 

b. Konsentrasi; makin besar perbedaan konsentrasi antara dua larutan yang berdifusi, makin besar terjadinya difusi.  

c. Ukuran molekul; makin besar ukuran molekul, makin lambat  terjadinya difusi. 

d. Media; difusi di udara lebih mudah daripada difusi di dalam larutan. 

e. Luas permukaan; makin luas permukaan difusi, makin besar terjadinya difusi.  

Selain difusi sederhana, terjadi juga difusi terfasilitasi. Molekul hidrofobik  yang berukuran lebih besar dari 7-8 A (Angstrom) tidak dapat masuk ke  dalam sel difusi sederhana. Akan tetapi, ternyata molekul tersebut dapat masuk juga kedalam sel. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini berlangsung  melalui difusi terfasilitasi. Misalnya, laktosa tidak dapat menembus membran sel, tapi setelah terbentuk enzim permease di dalam membran sel maka laktosa dapat masuk ke dalam sel. 


2) Osmosis 

Osmosis merupakan difusi pelarut melalui membrane semipermeabel. Pelarut yang bersifat universal adalah air, sedangkan membran semipermeabel atau selektif permeabel adalah membran yang hanya dapat  dilalui oleh molekul tertentu. Jadi osmosis adalah difusi air dari daerah yang  berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermeabel. 

Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu dari larutan  hipotonik menuju ke larutan hipertonik sehingga perbandingan konsentrasi zat terlarut kedua larutan seimbang (isotonik). Misalnya, sebuah sel diletakan di dalam air murni. Konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih  besar (hipertonik) karena adanya garam, mineral, sam-asam organik dan  berbagai zat lain yang dikandung sel. Dengan demikian, air akan terus  mengalir kedalam sel sehingga konsentrasi larutan didalam sel dan diluar  sel sama. Namun, membran sel memiliki kemampuan yang terbatas untuk  mengembang sehingga sel tersebut pecah (lisis). Pada sel darah merah,  peristiwa ini disebut hemolisis. Pada sel tumbuhan, peristiwa ini dapat  teratasi karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menahan sel  mengembang lebih lanjut. Pada sel tumbuhan, keadaan ini disebut tekanan  turgor. Keadaan sel seperti ini membuat tanaman kokoh dan tidak layu. 

Di alam, air jarang ditemukan dalam keadaan murni, air selalu mengandung  garam-garam dan mineral-mineral tertentu. Dengan demikian, air aktif  keluar dan masuk sel. Hal tersebut berkaitan dengan konsentrasi zat terlarut  pada sitoplasma. Pada saat air di dalam sitoplasma maksimum, sel akan  mengurangi kandungan mineral garam dan zat-zat yang terdapat di dalam sitoplasma. Hal ini membuat konsentrasi zat terlarut di luar sel sama besar dibandingkan konsentrasi air didalam sel.  

Jika sel dimasukan kedalam larutan hipertonik, air akan terus menerus keluar  dari sel. Sel akan mengerut (krenasi), mengalami dehidrasi dan bahkan dapat mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis. Dengan demikian, pada saat tertentu, sel perlu meningkatkan kembali kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk menaikan tekanan osmotik di dalam sel.  Cara sel mempertahankan tekanan osmotiknya ini disebut osmoregulasi.Demikian seterusnya, sel selalu aktif dan hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan kondisi setimbang antara sel dan lingkungannya. Proses metabolisme membutuhkan air, mineral atau garam dan berbagai zat yang terkandung dalam sitoplasma. Akibatnya, tekanan osmotik dan konsentrasi molekul-molekul lain berubah sehingga terjadi aliran difusi dan osmosis yang terus menerus dari sel ke luar atau dari luar ke dalam sel. 


3) Transpor Aktif  

Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis dan difusi adalah energi yang dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi apa pun untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat berpindah sesuai dengan gradien konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan osmosis terjadi secara spontan. 

Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat  tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengan gradien konsentrasi. (perbedaan konsentrasi). Oleh karena itu, harus ada energi tambahan dari sel yang digunakan untuk membantu perpindahan tersebut. Energi tambahan yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal dari ATP yang dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu, pada membran sel terdapat lapisan protein.Salah satu jenis protein yang terdapat  di membran sel tersebut adalah protein transport. Protein transport mengenali zat tertentu yang masuk atau keluar sel. 

Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat  yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati  membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara  menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian,  terjadi aliran air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan  osmosis dengan transpor aktif menjadi sangat penting untuk bertahan  hidup. 

Contoh transpor aktif adalah pemompaan natrium (Na+) dan kalium (K+)  pada sel-sel hewan dengan pompanya berupa kelompok protein khas yang terdapat di dalam membran sel. Protein khas tersebut dapat menukar natrium (Na+) kedalam dan kalium (K+) ke luar sel dengan menggunakan energi dari ATP. Pertukaran ini bersifat relatif seimbang sehingga biasanya ion kalium yang dimasukan kedalam sel hanya 2 untuk menukar 3 ion natrium yang dikeluarkan. Disamping itu juga terdapat sistem transport yang terpadu yaitu melalui transport aktif dan difusi terfasilitasi. Contoh sistem transport terpadu adalah transpor glukosa dari epitel usus halus ke darah. Adanya sistem transport penggandengan glukosa di epitel usus halus memungkinkan glukosa ditranspor dari usus halus ke darah melalui sel.  


4) Edositosis 

Istilah endositosis membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi)  dan “memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel. Di dalam sel,  benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas  membentuk selubung. 

Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu: 

∙ Fagositosis  

Fagositosis merupakan proses endositosis dimana benda yang dimakan  (dimasukan) ke dalam sel berupa zat atau molekul padat. Proses  “makan” pada sel darah putih (leukosit) merupakan contoh fagositosis. Endositosis membran sel pada sel darah putih, diawali dengan membentuk vakuola yang membrane sel berasal dari sel darah putih.  Pada vakuola ini, terjadi proses pencernaan, penyerapan dan pengeluaran sisa-sisa makanan.  

∙ Pinositosis 

Pinositosis merupakan proses endositosis, dimana benda yang  dimasukan ke dalam sel berupa zat cair atau larutan. Semua jenis sel  hewan dapat melakukan proses pinositosis. Tahapan terjadinya  pinositosis adalah sebagai berikut: 

1. Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.

2. Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini  terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan  ion tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.  

3. Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma. 

4. Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma. 

5. Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik  

6. Kantong mulai lepas dari membran plasma dan membentuk  gelembung-gelembung kantong gelembung-gelembung kantong  mulai mempersiapkan diri untuk melakukan fragmentasi. 

7. Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk  melakukan fragmentasi. 

8. Gelembung pecah menjadi gelembung yang lebih kecil. 

∙ Endositosis dengan Bantuan Reseptor 

Endositosis dengan bantuan reseptor merupakan proses endositosis  dimana benda molekul yang diterima atau dimasukan kedalam sel  bersifat spesifik. Di dalam lekukan membran plasma terdapat reseptor  protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang akan  diterima sel.  


5) Eksositosis 

Proses amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui vakuolanya adalah  salah satu contoh eksositosis. Vakuola atau selubung membran melingkupi sisa zat makanan yang sudah dicerna. Kemudian, selubung membran tersebut bergabung kembali dengan membrane sel sehingga sisa zat makanan akan dibuang keluar sel. 

Membran yang menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi dengan  membran sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel-sel  kelenjar untuk mensekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Suatu zat yang diendositosis bisa langsung di eksositosis ke sisi lain dari membrane sel tanpa mengalami perubahan apa-apa. Proses endositosis akan mengambil sedikit bagian membrane sel menjadi membran vakuola sehingga luas permukaan sel berkurang. Akan tetapi, hal ini diimbangi oleh proses eksositosis yang mempunyai kecepatan sama. Oleh karena itu, membrane sel yang hilang dapat diperbarui. 


b) Sintesis Protein untuk Menyusun Sifat Morfologis dan Fisiologis Sel  

Sintesis protein adalah proses pencetakan atau pembentukan protein yang terjadi  di dalam sel. Secara garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu  transkripsi dan translasi. Transkripsi merupakan proses pencetakan mRNA oleh  DNA di dalam inti sel. Adapun translasi merupakan penerjemah kode oleh tRNA yang dibawa oleh mRNA. menjadi urutan asam amino-asam amino yang  membentuk suatu polipeptida (protein). Pada pembahasan sebelumnya kita sudah  mengetahui tentang macam-macam organel. Salah satunya adalah ribosom.  Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dalam sel. Pada ribosom  terdapat paling sedikit tiga sejenis RNA yaitu mRNA, rRNA, dan tRNA, yang  diperlukan untuk membaca kode yang dikirimkan dari inti sel sehingga kode itu  dapat dibaca jenis protein yang bagaimana yang akan disintesis di dalam ribosom. 

Ribosom terdapat dalam kondisi bebas di dalam sitoplasma, ada juga yang  menempel dalam retikulum endoplasma. Kedua ribosom ini berbeda dalam hal  kegunaan atau peran dari protein yang dibuatnya. Protein-protein yang dibuat oleh ribosom yang bebas dalam sitoplasma umumnya digunakan oleh sel itu  sendiri untuk menyusun sifat morfologis dan fisiologisnya. Sementara itu, protein protein yang lain dibuat oleh ribosom yang menempel pada retikulum endoplasma  akan ditampung dalam ruangan retikulum endoplasma, berguna sebagai enzim  protein, pengangkut protein, reseptor pada permukaan sel dan sebagainya. 

Protein menentukan sifat morfologis dan fisiologis sel. Sel akan memiliki sifat  morfologis dan fisiologi yang berbeda-beda tergantung dari jumlah, jenis, dan  urutan asam amino-asam amino yang menyusun protein. Jenis dan urutan asam  amino ditentukan oleh DNA. DNA merupakan salah satu materi genetic yang  terdapat di dalam inti sel (nucleus).Protein terdapat dalam semua sel hidup.Kandungan protein meliputi unsur karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Ciri khas protein ditentukan oleh jumlah asam amino, macam asam amino, dan  urutan asam amino yang menyusunnya. 

Sel-sel yang menyusun tubuh makhluk hidup mempunyai sifat morfologis dan  fisiologis yang berbeda-beda. Kumpulan sel membentuk jaringan. Jaringan satu  dan jaringan lainnya dibentuk oleh sel-sel yang berbeda secara morfologis maupun fisiologisnya. Sel-sel tersebut bisa terspesialisasi menjadi organ-organ tertentu karena memiliki jenis protein yang berbeda-beda.Protein dihasilkan  melalui sintesis protein yang dikendalikan oleh DNA. Apabila asam amino-asam  amino yang dihasilkan pada sintesis protein mengalami perubahan urutan atau  bahkan asam amino yang terbentuknya berbeda, maka protein yang akan  dihasilkan pun berbeda. Apabila protein yang dihasilkan berbeda maka sifat  morfologis dan fisiologis sel akan berbeda pula atau biasanya dikenal dengan sel  yang tidak normal atau mengalami kelainan. Protein dibentuk melalui proses  sintesis protein yang terjadi di dalam ribosom. Artinya, sintesis protein memegang  peran penting dalam menentukan sifat morfologis dan fisiologi sel. 


2. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan 

Struktur mendasar sel hewan dan sel tumbuhan sebenarnya sama saja, hanya saja karena masing-masing jenis sel tumbuhan dan sel hewan mengalami berbagai  stimulus yang berbeda dari lingkungan, hal ini memunculkan perbedaan pada dua  jenis sel tersebut. Contohnya dari segi peran ekologis, baik sel tumbuhan dan sel  hewan memiliki peran yang sangat berbeda. Tumbuhan berperan sebagai  produsen makanan, sementara hewan berperan sebagai konsumen tumbuhan atau  hewan lain. 

Sel hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan pada komponen organel sel  yang menyusunnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk sel  hewan tidak tetap seperti sel tumbuhan. Pada sel hewan terdapat dua sentriol  berbentuk silindris atau bulat panjang. Sentriol tidak memiliki membran, DNA,  dan RNA. Sentriol berfungsi membentuk perlengkapan pembelahan sel. Sentrisol  merupakan struktur yang hampir sama dengan tubuh basal. Tubuh basal terdapat di bagian dasar dari setiap silia dan flagella. Tubuh basal membantu pengaturan mikrotubulus yang menyusun silia dan flagella. Sel hewan, terdapat daerah sumber penyebaran mikrotubulus bernama sentrosom yang bertindak sebagai  pusat pengatur mikrotubulus.


Gambar struktur sel hewan 

Sumber: dosenpendidikan.co.id 


Sel tumbuhan mempunyai struktur membran sel, inti sel, dan ditoplasma yang  didalamnya terdapat organel-organel sel yang tidak jauh berbeda dengan sel  hewan, hanya saja pada sel tumbuhan tidak ditemukan sentriol, akan tetapi, sel  tumbuhan memiliki dinding sel, plastida dan vakuola. Sentriol tidak terdapat pada  sel tumbuhan karena telah diketahui bahwa perlengkapan pembelahan sel  terbentuk tanpa adanya sentriol atau struktur lain yang tampak dalam sentrosom. 

Gambar struktur sel tumbuhan 

Sumber: Wikipedia.org 


C. Rangkuman 

  1. Proses-proses yang berlangsung di dalam sel yaitu transport melalui membran  dan sintesis protein. Transpor melalui membran melalui mekanisme difusi,  osmosis, transport aktif, eksositosis dan endositosis. 

  2. Perbedaan yang menonjol antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah: 

-Sel hewan tidak memiliki dinding sel, vakuolanya berukuran kecil, memiliki sentriol dan tidak memiliki plastida. 

-Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuolanya berukuran besar, tidak  memiliki sentriol dan memiliki dinding sel.


D. Penugasan Mandiri  

1. Cermati gambar struktur struktur sel hewan dan sel tumbuhan berikut! 

Gambar struktur sel hewan dan tumbuhan 

Sumber: edubio.info 


2. Identifikasilah berbagai organel penyusun sel hewan dan sel tumbuhan tersebut! 

3. Dari hasil identifikasi berbagai organel sel hewan dan tumbuhan, isikan hasil  identifikasi ke dalam tabel sebagai berikut:

Pembeda 

Sel hewan 

Sel tumbuhan

Lisosom



Plastida



Dinding sel



Sentriol



Vakuola






E. Latihan Soal 

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 

1. Peristiwa mengkerutnya sel pada sel tumbuhan karena air keluar dari sel disebut  .... 

A. plasmolisis 

B. Hipotonik 

C. hemolisis 

D. endositosis 

E. krenasi 


2. Eksositosis dilakukan sel untuk …. 

A. mencari makan  

B. mencerna makanan  

C. sintesis protein  

D. menyimpan makanan cadangan  

E. mengeluarkan zat sisa  

  

3. Proses masuknya zat cair ke dalam sel terjadi secara …..  

A. fagositosis  

B. pinositosis  

C. endositosis  

D. eksositosis  

E. autolysis  

  

4. Peristiwa difusi terjadi pada hal-hal berikut, kecuali …. 

A. potongan umbi kentang dalam air 

B. parfum yang disemprotkan dalam ruangan 

C. sirup yang dimasukkan dalam air 

D. teh celup dalam air panas 

E. asap rokok dalam ruangan 


5. Dalam sintesis protein terjadi proses transkripsi. Kejadian pada proses  transkripsi adalah…  

A. merangkai asam-asam amino di ribosom menjadi protein 

B. penerjemah kode oleh tRNA yang dibawa oleh mRNA  

C. pencetakan mRNA oleh DNA di dalam inti sel  

D. keluarnya mRNA dari dalam inti sel menuju ribosom  

E. pembentukan tRNA di dalam ribosom oleh mRNA 


6. Sel organisme tingkat tinggi mempunyai organel sebagai berikut: 

1. dinding sel 

2. membran sel 

3. mitokondria 

4. plastida 

5. lisosom 

6. sentriol 

7. badan golgi 

Organel-organel sel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan adalah : 

A. 1 dan 3 

B. 1,dan 4

C. 2 dan 4 

D. 4 dan 6 

E. 5 dan 7 


7. Gambar skema sebuah sel hewan. 

organel sel mana yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan? 

A. 1 

B. 2 

C. 3 

D. 4 

E. 5


Kunci jawaban, pembahasan dan pedoman penilaian  

No

Kunci 

jawaban 

Pembahasan

1. 

Jika sel dimasukan kedlam larutan hipertonik, air akan terus  menerus keluar dari sel. Sel akan mengerut (krenasi), mengalami  dehidrasi dan bahkan dapat mati. Pada sel tumbuhan, hal ini  menyebabkan sitoplasma mengerut dan terlepas dari dinding  sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis.

2. 

Proses mengeluarkan sisa-sisa metabolik keluar dari sel  dilakukan melalui mekanisme eksositosis. Proses amoeba  mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui vakuolanya adalah  salah satu contoh eksositosis. Vakuola atau selubung membran  melingkupi sisa zat makanan yang sudah dicerna. Kemudian,  selubung membrane tersebut bergabung kembali dengan  membrane sel sehingga sisa zat makanan akan dibuang keluar  sel.

3. 

Pinositosis merupakan proses endositosis, dimana benda yang  dimasukan ke dalam sel berupa zat cair atau larutan.

4. 

Difusi adalah proses pergerakan partikel-partikel (molekul atau  ion) suatu zat dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan  yang konsentrasinya rendah dengan atau tanpa melalui  membran. Contohnya memasukkan sirup ke dalam segelas air.  Sirup yang merupakan larutan hipertonis akan mengalami disfusi menyebar ke air yang lebih hipotonis. 

5. 

Sintesis protein adalah proses pencetakan atau pembentukan  protein yang terjadi di dalam sel. Secara garis besar, sintesis  protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu transkripsi dan  translasi. Transkripsi merupakan proses pencetakan mRNA oleh  DNA di dalam inti sel. Adapun translasi merupakan penerjemah  kode oleh tRNA yang dibawa oleh mRNA.Menjadi urutan asam  amino-asam amino yang membentuk suatu polipeptida  (protein).

6. 

Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuolanya berukuran besar,  tidak memiliki sentriol dan memiliki dinding sel.

7. 

Sel hewan tidak memiliki dinding sel, vakuolanya berukuran kecil, memiliki sentriol dan tidak memiliki plastida.



Ket: Setiap nomor soal diberi skor = 1 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.  


Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛  x 100%

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


Konversi tingkat penguasaan: 

90 - 100% = baik sekali 

80 - 89% = baik 

70 - 79% = cukup 

< 70% = kurang 


Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar pada KD berikutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus  mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.


F. Penilaian Diri 

Untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari di kegiatan  belajar 2, jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini di  tabel berikut. 

Tabel penilaian diri 

No 

Pertanyaan 

Ya 

Tidak 

1. 

Apakah Anda dapat menjelaskan proses-proses  yang berlangsung di dalam sel?



2. 

Apakah Anda dapat mengidentifikasi perbedaan  struktur sel hewan dn sel tumbuhan?





Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran pada topik  di modul berikutnya.


EVALUASI 

a. Soal Pilihan Ganda  

  

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 


1. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai komponen kimiawi sel adalah…. 

A. Protein berfungsi sebagai pembentuk struktur sel serta menghasilkan energi. B. Kabohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur sel serta menghasilkan  energi. 

C. Protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan mempercepat reaksi  kimia sebagai enzim. 

D. Lemak berperan sebagai komponen utama penyusun membran plasma dan  penghasil energi. 

E. Asam nukleat berperan mengatur pewarisan sifat sel.  


2. Unsur penting sebagai medium reaksi kimia dan merupakan bahan penyusun  sitoplasma adalah…. 

A. Lemak 

B. Air 

C. Garam mineral 

D. Protein 

E. Karbohidrat 


3. Organel berlabel X pada gambar sel berikut adalah…. 

A. badan golgi 

B. retikulum endoplasma 

C. ribosom 

D. nukleus 

E. mitokondria 


4. Bagian dari sel yang bersifat semipermeabel adalah…. 

A. retikulum endoplasma 

B. protoplasma 

C. membran sel 

D. dinding sel 

E. badan golgi 


5. Gambar sel tumbuhan. 

Hubungan yang tepat antara organel dan fungsinya adalah…. 



No. 

Organel 

Fungsi

A. 

nukleus 

sumber energi

B. 

mitokondria 

respirasi sel

C. 

retikulum endoplasma 

sintesis protein

D. 

badan golgi 

sekskresi sel

E. 

Kloroplas 

penghasil energi



6. Organel sel di bawah ini yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan adalah…. 

A. Vakuola 

B. Glioksisom 

C. Ribosom 

D. peroksisom 

E. Sentriol 


7. Pasangan berikut ini yang memperlihatkan ciri khas sel tumbuhan adalah…. 

A. kompleks golgi dan retikulum endoplasma 

B. lisosom dan mitokondria 

C. nukleus dan membran plasma 

D. nukleus dan vakuola 

E. dinding sel dan kloroplas 


8. Skema berikut menunjukan daun keladi yang berbelang-belang hijau, merah dan  putih. Bila tumbuhan tersebut berfotosintesis, daerah pada daun tersebut yang  paling banyak menghasilkan karbohidrat adalah…. 

A. 1 

B. 2 

C. 3 

D. 4 

E. 5 


9. Pernyataan yang salah tentang sel adalah….  

A. Sel merupakan unit terkecil yang tidak bisa berdiri sendiri 

B. Sel dapat melaksanakan aktivitas kehidupan 

C. Sel adalah satuan struktural makhluk hidup 

D. Sel mengandung materi genetik 

E. Sel tersusun dari beberapa organel 


10. Berdasarkan tabel berikut, manakah yang menunjukkan sel tumbuhan? 

Bagian  

Sel 

Plastida

Nukleus

Mitokondria

Dinding Sel

Vakuola

+

+

+

+

+

Keterangan : + = Memiliki 

- = Tidak Memiliki


11. Pergerakan partikel-partikel (molekul atau ion) pada peristiwa difusi karena….  

A. terjadi perbedaan konsentrasi larutan  

B. tidak adanya sekat membran sel  

C. membran sel mengalami pelipatan menangkap partikel-partikel 

D. adanya ATP yang membantu proses 

E. perpindahan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi 


12. Seorang siswa mencium aroma bunga melati yang sedang mekar di halaman sekolah saat pagi hari adalah satu contoh dari proses…. 

A. Difusi 

B. Transpor Aktif 

C. Osmosis 

D. Pertukaran zat 

E. Osmosis terfasilitasi 


b. Soal Uraian  

  

Petunjuk: Jawablah soal-soal berikut sesuai perintahnya! 


1. Bayangkan bahwa sel adalah bentuk tiga dimensi, apakah telur ayam dapat  dikatakan sebagai sel? Jika ya,  

a) Apa fungsi dari cangkang telur ayam yang dapat dikaitkan dengan struktur sel? 

b) Apa nama lapisan di bawah cangkang telur ayam? 

c) Apa nama bagian bundar jingga di tengah cangkang telur ayam? 

d) Apa nama cairan yang tidak berwarna/ kuning muda pada telur ayam? 


2. Jika kalian memegang batang tumbuhan dibandingkan dengan kalian memegang daun telinga kalian. Perbedaan struktur apa yang dapat kalian rasakan? Kaitkan  jawaban kalian dengan teori tentang sel! Hal Apakah yang menyebabkan perbedaan tersebut? 


3. Seorang ilmuwan melakukan percobaan dengan membandingkan jumlah  mitokondria dari dua buah sel. Sel yang pertama diambil dari otot betis seorang  pelari marathon, sedangkan sel yang kedua diambil dari otot seorang programer  komputer yang jarang berolahraga. Dapatkah Anda menarik hipotesis, sel mana  yang paling banyak memiliki mitokondria? Jelaskan!


Kunci jawaban dan pedoman penilaian  

  

a. Soal pilihan ganda: 

No 

Kunci jawaban 

No 

Kunci jawaban

1. 

7. 

E

2. 

8. 

B

3. 

9. 

A

4. 

10. 

C

5. 

11. 

A

6. 

12. 

A


Nilai = Jumlah skor benar x 5 

Nilai Maksimal soal pilihan ganda = 60 



b. Soal Uraian: 

No

Kunci jawaban 

Skor

1. 

a) sebagai pelindung 

b) membrane sel 

c) nukleus/inti sel 

d) sitoplasma

2,5 

2,5 

2,5 

2,5

2. 

- Struktur tumbuhan lebih keras dan daun telinga lebih  lunak 

- Hal tersebut karena sel tumbuhan memiliki dinding sel  sehingga strukturnya keras, sedang sel hewan tidak  memiliki dinding sel hanya memiliki membrane sel  sebagai lapiran terluar. 

10

3. 

- Hipotesis: seorang pelari maraton pada sel-sel otot  betisnya banyak memiliki mitokondria dibanding sel  otot betis programmer komputer.  

- Karena sel-sel otot betis seorang pelari maraton sering  digunakan beraktifitas sehingga membutuhkan banyak  energi. Hal ini akan memacu membentukan  mitokondria untuk menyediakan energi bagi sel  karena fungsi organel mitokondria sebagai tempat  respirasi aerob bagi sel yang hasilnya adalah energi.

10



Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛  x 100%

    𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚



DAFTAR PUSTAKA 

Cambell. 1997. Biology. Calfornia. The benjamin/cumming Publishing Company, Inc. 

Irnaningtyas . 2010 . Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta:Erlangga. 

Kimbal, J.W. 1998. Biologi Edisi kelima. Jakarta: Erlangga. 

Rachmawati, F,dkk. 2009 . Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA . jakarta : Pusat  Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional . 

Sloane, E . 2003 . Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: Anggota IKAPI. 

Suwarno . 2009 . Panduan Belajar Biologi XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,  Departemen Pendidikan Nasional.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*