A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika terhadap kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat.
B. Uraian Materi
Bahaya Penggunaan Psikotropika
Gambar 1. Bahaya Penggunaan Narkoba
Sumber: pojokcerdas.com
Amatilah gambar diatas? Dapatkah kalian memberikan ilustrasi mengenai gambar tersebut? Dapatkah kalian menjelaskan mengapa terjadi perubahan drastis pada wajah orang tersebut. Dapatkah kalian menganalisis penyebab dari perubahan tersebut? Salah satu penyebab hal tersebut adalah adanya penyalahgunaan dalam pemanfaatan psikotropika. Untuk menjawab pertanyaan tersebut pelajari modul berikut dengan saksama.
1. Pengertian NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. NAPZA merupakan zat-zat yang jika dikonsumsi akan memengaruhi sistem saraf pusat sehingga dapat mengubah perasaan dan cara berfikir orang yang menggunakannya.
Saat ini banyak beredar obat penenang dan penghilang rasa sakit. Mekanisme kerja obat ini secara umum adalah mempengaruhi sistem saraf. Ada obat yang menghilangkan rasa sakit, ada pula obat yang menimbulkan rasa menyenangkan atau menimbulkan halusinasi. Obat-obat ini disebut zat psikoaktif yang berguna bagi ilmu kedokteran jiwa untuk mengobati penyakit mental dan saraf. Isitilah NAPZA terdiri atas:
- Narkotika: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
- Psikotropika: zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, dan bukan narkotika yang dapat menyebabkan perubahan terhadap pada aktivitas mental dan perilaku.
- Zat adiktif: zat atau obat yang dapat menyebabkan ketagihan (adiksi). Jika zat psikoaktif digunakan secara ilegal akan menyebabkan masalah serius karena dapat mempengaruhi otak dan perilaku pemakainya. Penyalahgunaan zat psikoaktif ini dapat menyebabkan ketergantungan fisik yang disebut adiksi (ketagihan).
2. Jenis NAPZA
Zat psikoaktif masuk ke dalam tubuh melalui mulut (merokok dengan pipa), hidung (menghisap zat dalam bentuk uap atau bubuk) dan dengan suntikan. Berdasarkan pengaruh obat terhadap pemakainya, obat psikoaktif terdiri atas: Stimulan, depresan, dan halusinogen. Mari cermati uraiannya.
a. Golongan Stimulan
Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja organ. Misalnya, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mengecilkan pupil dan meningkatkan gula darah. Jadi, stimulan memberikan rangsangan pemakainya untuk menggunakan tenaganya lebih cepat dan tidak merasakan sakit. Senyawa yang termasuk golongan stimulan, yaitu sebagai berikut:
- Amfetamina , meliputi dekstroamfetamina, metamfetamina/sabu-sabu, ritalin dan deksdedrin
- Ekstasi, mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh.
- Kokain, dapat memicu metabolisme sel, menimbulkan efek adiksi yang sangat kuat, dan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi.
- Kafein, terdapat dalam biji kopi, daun the, buah kola, dan guarana - Alkohol, merupakan minimum hasil fermentasi buah-buahan, sayur sayuran, dan biji-bijian.
Gambar 2: Kokain dan ekstasi
Sumber: hallosehat.com-republika.co.id
b. Golongan Depresan
merupakan obat penghambat fungsi neuron dalam sistem saraf pusat. Obat depresan berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu dapat mengurangi kegiatan sistem saraf. Depresan terkenal dengan sebutan obat penenang. Ada lima kategori utama depresan, yaitu seperti berikut:
a. Barbiturat, yang mencakup obat-obatan sepertisekonal, nembutal, dan amital.
b. Obat penenang, yang sering dipakai, misalnya meprobomat.
c. Etil alkohol (etanol).
d. Anestetik, yang mencakup eter, kloroform.
e. Opiat, yang mencakup opium, morfin, heroin, kodein dan metadon
Gambar 3. Papaver somniferum (bahan pembuat opium)
Sumber: beritaunik.net
c. Golongan Halusinogen
Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan, pendengaran dan juga peningkatan respon emosional. Subjek mengalami halusinasi, dengan dosis yang tinggi, dapat terjadi halusinasi yang sebenarnya, yaitu si subjek "melihat" atau "mendengar" benda-benda yang tidak ada sama sekali atau melihat benda-benda tampak seperti hidup.
Halusinogen meliputi LSD (Lysergic Acid Diethylamide), STP (mirip amfetamin), THC (Tentra Hydro Cannabinol), mesakolin (dari pohon kaktus peyote), psilosibin (dari jenis jamur), dan pgyneyclidine PCP (fenseklidin) suatu obat bius hewan.
Jenis-jenis narkotika terdiri atas:
a. Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah: ∙ Heroin Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Pada mulanya heroin ini digunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi kemudian terbukti bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atau heroin disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih tidak berbau.
∙ Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan paranoid, halusinasi serta berkurang rasa percaya diri. Pemakaian obat ini akan merusak saraf di otak. Selain memperburuk sistem pernafasan, penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan bisa membawa kematian. Kokain yang turunannya putaw sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
∙ Ganja
Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa pada mulanya banyak digunakan sebagai obat relaksan untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan). Bahan yang digunakan dapat berupa daun, batang dan biji, namun kemudian disalahgunakan pemakaiannya. Ganja dapat membuat ketagihan secara mental dan berpikir menjadi lambandan pecandunya nampak bodoh karena zat tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta kemampuan berpikir menjadi menurun.
b. Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah:
∙ Morfin
Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy (papaver sormary ferum) dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semisintetik. Morfin merupakan zat aktif dari opium. Di dalam dunia kedokteran, zat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu dilakukannya pembedahan atau operasi.
c. Golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah:
∙ Kodein
Kodein adalah sejenis obat yang digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat. Efek sampingnya dapat mengancam jiwa, seperti halnya senyawa opiat lainnya adalah depresi saluran pernafasan
Jenis-jenis Psikotropika:
a. Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya adalah: ∙ Ekstasi. Dari sekian banyak jenis narkoba yang beredar maka ekstasi mungil inilah yang paling banyak di produksi di dalam negeri. Selain dari bahan bakunya mudah didapat harga jualnya pun bervariasi mulai dari harga golongan “high class eksekutif” selebritis, diatas Rp.100.000 hingga harga banting di warung kafe Rp.10.000/butir. Inex nama lain ekstasi ini masih keturunan kandung psikotropika banyak di perjual- belikan bagai kacang goreng. Ekstasi beredar dalam bentuk tablet dan kapsul dengan ukuran sebesar kancing kerah baju yang berdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya: Adam, Eva, Flash, Dolar, Bon Jovi, Mike Tyson, Playboy, Apple, Angel, White Dove, dan lain-lain.
b. Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya adalah: ∙ Amphetamine Memiliki nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
c. Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya adalah: Phenobarbital merupakan antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi. Phenobarbital menekan korteks sensor, menurunkan aktivitas motorik, menyebabkan kantuk, efek sedasi, dan hipnotik.
d. Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan tetapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contohnya diazepam.
C. Rangkuman
1. NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
2. Berdasarkan pengaruh obat terhadap pemakainya, obat psikoaktif terdiri dari stimulan, depresan, halusinogen.
3. Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja organ.
4. Depresan merupakan obat penghambat fungsi neuron dalam sistem saraf pusat.
5. Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan, pendengaran dan juga peningkatan respon emosional.
D. Penugasan Mandiri
Analisislah studi kasus dibawah ini!
1. Psikotropika merupakan zat atau obat alami atau sintetis dan bukan narkotika yang bersifat psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat. Salah satu contoh zat psikotropika adalah alkohol. Alkohol dapat mengakibatkan penderita tidak sadarkan diri dan mabuk. Analisislah mengapa hal itu bisa terjadi?
2. Penggunaan ekstasi dapat menyebabkan halusinasi dan jika digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan kegilaan. Dan golongan ini dapat juga mengakibatkan ketergantungan dan berakhir pada kematian. Analisislah permasalahan tersebut mengenai bahaya penggunaan ekstasi bagi kesehatan!
E. Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Zat kimia yang berkhasiat menstimulasi susunan saraf pusat pada kopi dan teh adalah ….
A. Tar
B. morfin
C. kafein
D. nikotin
E. Ganja
2.Penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan ketergantungan. Gangguan fisiologi tubuh, bahkan kematian. Tetapi masih banyak orang yang menyalahgunakan narkoba karena berharap mendapatkan sensasi tertentu. Ganja misalnya, dapat memberikan efek …
A. Menahan rasa sakit
B. Meningkatkan semangat
C. Meningkatkan daya khayal
D. Menekan rasa lapar
E. Menahan rasa malas
3. Penggunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan sistem saraf diantaranya timbul gejala rasa kebas, penglihatan buram hingga kebutaan. Hal ini menunjukkan gangguan pada....
A. Neuron sensorik
B. Hipotalamus
C. Neuron motorik
D. Saraf otonom
E. Saraf simpatik
4. Zat berikut sering dipakai dengan cara inhalansia, kecuali ….
A. Cat
B. Parasetamol
C. Spiritus
D. Parfum
E. Aerosol
5. Obat-obatan berikut sanggup mempengaruhi pikiran manusia, kecuali ….
A. Antibiotik
B. Analgenik
C. Stimulan
D. Halusinogen
E. Depresan
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir soal ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Nilai = Nilai Perolehan / Nilai Maksimal x 100%
Konversi tingkat penguasaan:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Kunci Jawaban dan Pembahasan
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak".
Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya