Komponen Ekosistem dan Interaksi Antar Komponen Biotik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1  

Komponen Ekosistem dan Interaksi Antar Komponen Biotik  


A. Tujuan Pembelajaran  

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda dapat:  

1. Mengidentifikasi komponen-komponen penyusun ekosistem.  

2. Menjelaskan tipe-tipe interaksi antar komponen biotik.  

3. Menggambar skema pola interaksi antar komponen biotik menjadi rantai makanan  dan jaring-jaring makanan.  


B. Uraian Materi  


1) Komponen-Komponen Ekosistem 

Ekosistem diartikan sebagai kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan  lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat  dan saling mempengaruhi. Ekosistem terdiri dari berbagai unsur yang membentuk tata  lingkungan. Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik  dan komponen abiotik.  

Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong makhluk hidup. Menurut  perannya komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, dekomposer  dan detritivor.  

a. Produsen : yaitu organisme yang mampu mensintesis senyawa organik dari  bahan senyawa anorganik dengan bantuan energi matahari.  

b. konsumen : organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain.  

c. dekomposer : disebut juga pengurai yaitu organisme yang mampu merombak sisa  produk organisme/organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik.  

d. detritivor : organisme yang memakan serpihan-serpihan organik dari suatu organisme.  


Berdasarkan cara memperoleh makanannya komponen biotik dibagi komponen  autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah  organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri. Komponen  autotrof berperan sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. Selain itu  ada komponen heterotroph (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof  (konsumen) merupakan organisme yang memanfaatkan senyawa organik dari  makhluk hidup lain. Contohnya berbagai jenis hewan.  

Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong makhluk tak hidup,  misalnya : cahaya matahari, tanah, air, kelembaban, dan iklim.  


2) Interaksi Antar Komponen Ekosistem 

Interaksi antar komponen ekosistem dapat merupakan interaksi antara biotik dengan  abiotik maupun biotik dengan abiotik.  

a. Interaksi antara komponen biotik dengan biotik  

Interaksi ini bisa terjadi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.  


1) Interaksi antar organisme  

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap  individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi  lain. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut. 

a) Netral  

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang  sama, yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah  pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi, ayam dan kucing.  

b) Predasi  

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan  ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya,  predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa  dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.  

c) Parasitisme  

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah  satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari  hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.  

contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu  dengan pohon inang, nyamuk anopheles dengan manusia 

d) Komensalisme  

Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda  spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan,  salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya  anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan hiu dengan ikan remora.  

e) Mutualisme  

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang  saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: bakteri Rhizobium yang  hidup pada bintil akar kacang-kacangan, bunga dan lebah.  


2. Interaksi antar populasi  

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara  langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi  adalah sebagai berikut.  

a) Alelopati  

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu  menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.  Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain  karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada  mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur  Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat  pertumbuhan bakteri tertentu.  

b) Kompetisi  

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat  kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa  yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi  sapi di padang rumput, persaingan hewan jantan memperebutkan wilayah atau  pasangan.   

 

3. Interaksi antar komunitas  

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan  saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.  Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,  belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,  zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah  terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan 

peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antar  komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga  aliran energi dan makanan  


b. Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik  

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan  antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi  dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau  tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksi interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.  Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu  ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong  terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.  


3) Macam-Macam Ekosistem 

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem  perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air  Laut.  


a. Ekosistem Darat  

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.  Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan  menjadi beberapa bioma. Bioma yaitu ekosistem darat yang khas pada wilayah  tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Batas  antara dua bioma disebut ecotone. Jenis-jenis bioma adalah sebagai berikut :  

1) Bioma gurun  

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika  Utara, Australia, dan Asia Barat.  

Ciri-ciri :  

- Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.  

- Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.  

- Kelembaban udara sangat rendah.  

- Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat  mencapai 45ºC dan malam dapat turun sampai 0ºC).  

- Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.  

- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi  dengan daerah kering (tumbuhan xerofit), seperti kaktus.  

- Hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air,  misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus,  semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang  terik mereka hidup pada lubang-lubang.  

2) Bioma padang rumput  

Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan  daerah beriklim sedang, seperti Hungaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika  Selatan, dan Australia.  

Ciri-ciri :  

- Curah hujan antara 25-50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput  curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.  

- Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.  

- Turunnya hujan yang tidak teratur menyebabkan porositas dan drainase  kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.  

- Flora : tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas  dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain 

yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang  dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di  Amerika Utara dan pampa di Argentina.  

- Fauna : bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di  Afrika, domba dan kanguru di Australia. Juga terdapat karnivora seperti  hewan singa, serigala, anjing liar, dan cheetah.  

3) Bioma Hutan Basah/Bioma Hutan Tropis  

Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis  tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai  Amazone-Orinoco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan  Papua Nugini, serta lembah Kongo di Afrika.  

Ciri-ciri :  

- Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225  cm/tahun.  

- Matahari bersinar sepanjang tahun.  

- Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.  

- Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak  ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.  

- Mempunyai iklim mikro : iklim di sekitar organisme  

- Flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat  mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat  sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang  dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang membelit di  permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel  pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh:  Anggrek dan paku Sarang Burung.  

- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup  hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari,  di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang  bersifat nokturnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya:  burung hantu, babi hutan,kucing hutan, dan macan tutul.  

4) Bioma hutan gugur  

Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin,  daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa  Barat, Asia Timur, dan Chili.  

Ciri-ciri :  

- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.  

- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim  semi.  

- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis. 

- Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat.  

- Hewan yang terdapat di hutan gugur antara lain rusa, beruang, rubah,  bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak). 

5) Bioma taiga/Konifer  

Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah  kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada.  Ciri-ciri :  

- Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada  musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.  

- Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara  3 sampai 6 bulan. 

- Flora : Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh  pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di  bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon  konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen.  

- Fauna : Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak,  serigala dan burung-burung yang bermigrasi ke daerah tropis bila musim  dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mamalia kecil lainnya  maupun berhibernasi pada saat musim dingin.  

6) Bioma tundra/Kutub  

Bioma ini terletak di kawasan lingkungan kutub utara sehingga iklimnya  adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya  didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.  

Ciri-ciri :  

- Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang  dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.  

- Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi  mengalami pertumbuhan.  

- Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan  Reindeer/Caribou(rusa kutub).  

- Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat.  

Gambar berbagai macam bioma di ekosistem darat  

Sumber: catatangeografi.wordpress.com 

b. Ekosistem Perairan  

1) Ekosistem air tawar  

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain:  

- Variasi suhu tidak mencolok.  

- Penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. 

- Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya  tumbuhan biji.  

- Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.  

Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut:  

- Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, biasanya melayang layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air. 

- Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.  

- Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau  bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.  

- Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada  tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.  

- Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan.  Bentos dapat sesil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan  remis.  

Gambar area hidup/habitat organisme ekosistem air tawar  

Sumber: ekosistem-ekologi.blogspot.com  

  

 Contoh ekosistem air tawar adalah:  

a) Danau  

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari  beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Zonasi Danau dibagi  menjadi:  

- Litoral  

Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat ditembus  oleh cahaya matahari. Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya  matahari menembus dengan optimal. Pada zona litoral, produsen  utamanya adalah tanaman yang berakar (anggota spermatophyta) dan  tanaman yang tidak berakar (fitoplankton, ganggang dan tanaman hijau  yang mengapung). Sedangkan konsumernya meliputi beberapa larva  serangga air seperti, platyhelminthes, rotifer, oligochaeta, mollusca,  amphibi, ikan, penyu, ular dan lain sebagainya.  

- Limnetik  

Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih  dapat ditembus sinar matahari. Fotosintesis dapat terjadi secara  maksimal dan konsentrasi oksigen (O2) lebih besar dari karbondioksida  (CO2). Pada zona limnetik, produsernya terutama fitoplankton dan  tumbuhan air yang terapung bebas seperti, water hyacinth (Eichornia  crassipes), Cerratophyllum sp, Utricularia sp, Hydrilla verticillata, 

duckweed (Lemna sp); dan vascular plants, seperti: Equisetum sp, Isoetes  sp dan Azolla sp. Sedangkan konsumernya meliputi zooplankton dari  copepoda, rotifera dan beberapa jenis ikan.  

- Profundal  

Zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian perairan  yang dalam dan tidak dapat ditembus lagi oleh cahaya matahari. Pada  zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri dan fungi, cacing  darah, yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang banyak  mengandung haemoglobin, jenis-jenis kerang kecil seperti anggota famili  sphecidae dan larva "phantom" atau Chaoborus (corethra).  

- Bentik  

Zona bentik merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.  

Gambar Zona di ekosistem air tawar  

Sumber: ekosistem-ekologi.blogspot.com  

Danau dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu  sebagai berikut:  

o Danau oligotrofik  

Oligotrofik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan  makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air  banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.  

o Danau Eutrofik  

Eutrofik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan  kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya  adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen  terdapat di daerah profundal.  

b) Sungai  

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.Air sungai dingin  dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Secara umum,  sebuah sungai bisa dibagi menjadi tiga bagian. Bagian atas (hulu), tengah,  dan bawah (hilir). Setiap bagian ini memiliki ciri khas, bentuk, dan  aktivitasnya sendiri sendiri.  

- Bagian Hulu 

Bagian hulu merupakan bagian awal dari sebuah sungai. Biasanya bagian  ini terletak di pegunungan. Ciri cirinya adalah, sungai sungai dibagian  hulu memiliki aliran yang sangat deras dan sungai sungainya lumayan  dalam. Hal ini dikarenakan karena letaknya yang di daerah pegunungan  yang memiliki kemiringan cukup curam. Sehingga air akan sangat cepat  untuk mengalir ke bawah. Proses yang terjadi disini adalah proses erosi  sehingga lembah sungai ini membentuk huruf V.  

- Bagian Tengah  

Bagian tengah biasanya memiliki ciri lembah sungai membentuk huruf U.  Hal ini dikarenakan kondisi lokasinya yang tidak curam lagi, melainkan  landai. Hal ini mengakibatkan aliran air tidak begitu deras, maka proses  erosi disini sudah tidak begitu dominan. Proses yang dominan terjadi di  daerah ini adalah transportasi. Maksudnya adalah, hasil dari erosi yang  terjadi di bagian hulu tadi, dibawa oleh air menuju ke daerah bawahnya.  

- Bagian Hilir  

Bagian hilir adalah bagian sungai terakhir, yang akhirnya bagian ini akan  mengantar sungai itu ke laut (muara). Ciri-ciri bagian ini adalah, lembah  sungai menyerupai huruf U yang lebar. Sungai di daerah hilir ini biasanya  sudah ber-meander (Berliku-liku). Di daerah ini proses yang dominan  adalah sedimentasi. Partikel partikel hasil erosi di bagian hulu, yang  kemudian di transportasi di bagian tengah, akan diendapkan di bagian  hilir ini, maka kemungkinan akan terbentuk delta.  

c. Ekosistem Air Laut  

Ciri-ciri :  

- Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl(55%), namun kadar  garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang  rendah (di laut beriklim dingin).  

- Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.  

Ekosistem laut dibagi menjadi beberapa zona ,yaitu zona intertidal, zona neritik,  zona pelagik, zona fotik, zona bentik, dan zona afotik. Untuk lebih jelasnya bisa  melihat gambar dari zonasi ekosistem laut berikut ini.  

Gambar Zona ekosistem laut  

Sumber: nusagates.com 

1. Zona intertidal  

Adalah area pasang surut air laut di sepanjang garis pantai disebut dengan zona  intertidal. Zona intertidal dapat berupa pantai berpasir, berbatu atau berlumpur.  Organisme yang ada di zona intertidal ini antara lain rumput laut, abalon,  anemon, kepiting, ganggang hijau, teripang, dan bintang laut.  

2. Zona neritik  

Zona neritik berada di antara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata rata zona laut dangkal ini adalah sekitar 200 m. Di Wilayah tropis, zona neritik  biasanya dihuni oleh terumbu karang. Terumbu karang menjadi rumah bagi ikan  tropis dan ikan karang, contoh parrot fish, angelfish, butterflyfish. Selain itu  organisme penghuni terumbu karang yaitu spons, cacing, udang-udangan, bulu  babi, dan moluska.  

3. Zona pelagik  

Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4000 m. Sekitar 75% air laut berada  dizona ini. Zona pelagik merupakan zona yang paling tidak produktif, karena  kandungan nutrisinya begitu rendah. Organisme di zona ini umumnya  bergantung pada sampah organik yang tenggelam di zona fotik. Contoh hewan  yang hidup di zona ini adalah cumi-cumi raksasa.  

Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut :  1. Litoral, merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.  

2. Neritik, merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai  bagian dasar dalamnya ± 300 m.  

3. Batial, merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m  4. Abisal, merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500- 10.000 m).  

Gambar zona ekosistem air laut menurut kedalaman  

Sumber: dunia.pendidikan.co.id 

Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut  semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut:  

1. Epipelagik, merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar  200 m.  

2. Mesopelagik, merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200- 1000 m.  

3. Batiopelagik, merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m.  4. Abisal pelagik, merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m. Sinar  matahari tidak mampu menembus daerah ini.  

5. Hadal pelagik, merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari  6.000 mr. 

d. Ekosistem Estuari  

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering  dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem  estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas  tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan  fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting,  dan ikan.  


e. Ekosistem Pantai  

Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab  mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai  merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik.  

Ekosistem pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan surut.  Dengan demikian, flora dan fauna yang bisa bertahan di pantai adalah mereka yang  bisa beradaptasi dengan cara melekat ke substrat keras agar tidak terhempas  gelombang. Wilayah paling atas dari ekosistem pantai adalah titik yang hanya  terkena air pada saat pasang naik tinggi. Area ini didiami beberapa jenis moluska,  ganggang, kerang, dan beberapa jenis burung pantai. Sementara itu, titik tengah  pantai terendam jika pasang tinggi juga pasang rendah. Tempat ini didiami  beberapa organisme semisal anemon laut, remis, siput, ganggang, porifera dan  masih banyak lagi lainnya. Sementara itu wilayah terdalam dari ekosistem pantai  dihuni oleh beragam jenis makhluk invertebrata juga ikan dan berbagai jenis rumput  laut.  


f. Ekosistem Buatan  

Secara sederhana, pengertian ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) tak lain  adalah suatu ekosistem yang terbentuk berkat rekayasa manusia dalam tujuannya  untuk memenuhi pun mencukupi kebutuhan hidup manusia atau penduduk yang  semakin hari semakin meningkat. Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi  dari luar dan baik itu tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar  dari manusia oleh karena itu bisa dikatakan keanekaragamannya sangat rendah.  Ada banyak contoh ekosistem buatan yang direkayasa manusia, antara lain:  

1. Ekosistem Bendungan.  

2. Ekosistem Tanaman Produksi misalnya hutan jati dan atau hutan pinus.  

3. Ekosistem Sawah Irigasi.  

4. Ekosistem Perkebunan misalnya sawit, teh, cengkeh dan masih banyak lagi  lainnya.  

5. Ekosistem Tambak.  

6. Ekosistem ladang  


4. Aliran Energi Dalam Ekosistem 

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk  energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer,  konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung  dalam ekosistem.  

Produsen merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap energi matahari untuk  kegiatan fotosintesis sehingga dapat menghasilkan materi organik yang berasal dari  materi anorganik. Bumi mendapatkan pasokan energi dari matahari sebanyak 1022  Joule tetapi hanya sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan diubah menjadi  energi kimia melalui fotosintesis. 

Konsumen merupakan makhluk hidup yang memperoleh energi dalam bentuk materi  organik. Berdasarkan tingkat trofiknya (dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan),  konsumen dibedakan atas :  

-Konsumen primer atau herbivora  

-Konsumen sekunder atau karnivor  

-Konsumen tersier atau karnivor puncak  

-Omnivor (pengecualian)  

Dekomposer merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan cara  menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup yang sudah  mati. Dekomposer berperan mengembalikan materi ke lingkungan abiotik dan  digunakan kembali oleh tumbuhan hijau.  


a. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan  

Rantai makanan yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan  dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat  trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat  makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan  hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas  hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang biasa disebut konsumen primer.  Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga atau konsumen  primer sekunder, terdiri atas hewan-hewan karnivora dan seterusnya. Organisme  yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Setiap  pertukaran energi dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik lainnya, sebagian energi  akan hilang.  

Gambar Rantai makanan  

Sumber: ilmulingkungan.com  


Pada rantai makanan Gambar di atas, terjadi proses makan dan dimakan dalam  urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak  dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai  dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk  tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa:  

- Rumput bertindak sebagai produsen.  

- Belalang sebagai konsumen I (herbivora)  

- Katak sebagai konsumen II (karnivora)  

- Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora)  

- Jamur sebagai dekomposer. 

Rantai makanan pertama kali diteliti oleh ilmuwan Arab Al-Jahiz pada abad ke-9,  yang lalu dipopulerkan kembali oleh Charles Sutherland Elton pada tahun 1927.  Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan  antar tingkatan trofik, yaitu:  

1. Rantai pemangsa, yaitu rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan  tumbuhan dimakan oleh hewan pemakan daging. contoh: kelinci-ular-elang.  

2. Rantai saprofit, yaitu rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme  yang sudah mati. Rantai ini muncul karena adanya dekomposer. contoh: elang  mati-bakteri.  

3. Rantai parasit, yaitu rantai makanan yang terjadi karena terdapat organisme  yang dirugikan. contoh: pohon besar-benalu, manusia-kutu.  


Ada dua tipe dasar rantai makanan:  

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang  diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. 

Contohnya: rumput - belalang - tikus  - ular.  

2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang  tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. 

Contohnya: serpihan  daun - cacing tanah - ayam - manusia.  


Rantai makanan merupakan gambar peristiwa makan dan dimakan yang  sederhana. Kenyataannya dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai  makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu  jenis herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis  produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai makanan yang  saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan, sehingga jaring 

jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan.  

Gambar Jaring-jaring makanan  

Sumber: ilmulingkungan.com  


Perbedaan rantai makanan dengan jaring jaring makanan, pada rantai makanan  organisme hanya memakan satu jenis organisme saja, sedangkan pada jaring jaring  makanan organisme memakan organisme lainnya yang tidak hanya satu jenis saja. 



C. Rangkuman  

1. Ekosistem merupakan kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan  lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan  saling mempengaruhi.  

2. Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan komponen  abiotik.  

3. Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi  individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Interaksi antar komponen  ekosistem dapat merupakan interaksi antar organisme,antar populasi, dan antar  komunitas.  

4. Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat, ekosistem , dan  ekosistem buatan.  

5. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.  

6. Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.  

7. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi  

beberapa bioma. Sedangkan ekosistem buatan sengaja dibuat manusia untuk  kepentingan pemenuhan kebutuhanya bisa di darat maupun di perairan.  8. Di dalam ekosistem terjadi pula aliran energi dan materi, aliran ini terjadi melalui rantai  makanan dan jaring-jaring makanan.  



D. Penugasan  

Di suatu ekosistem sawah dekat pemukiman terdapat komponen-komponen ekosistem dan  aliran energi antar komponen yang digambarkan sebagai berikut.  

1. Tuliskan komponen-komponen biotik dan komponen-komponen abiotik yang  menyusun ekosistem tersebut!  

2. Setiap komponen biotik memiliki peranan masing-masing sehingga keberlangsungan  ekosistem dapat dipertahankan. Sebutkan komponen-komponen yang berfungsi  sebagai produsen, sebagai konsumen dan sebagai pengurai. 

3. Tuliskan kemungkinan macam interaksi antar komponen biotik yang terjadi di  ekosistem tersebut, berilah contohnya masing-masing!  

4. Adanya aliran energi di ekosistem digambarkan sebagai jaring-jaring makanan.  Cermati jaring-jaring makanan di ekosistem tersebut, kemudian uraikan menjadi  rantai-rantai makanan!  



E. Latihan Soal  

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!  

1. Dibawah ini yang bukan merupakan komponen abiotik adalah ….  

A. tanah  

B. mikroorganisme  

C. sinar matahari  

D. air  

E. udara  

  

2. Interaksi antar spesies yang merupakan predasi adalah ….  

A. ikan hiu dengan ikan remora  

B. anggrek di suatu pohon  

C. bunga Nerium oleander dengan manusia  

D. ular dengan tikus  

E. kerbau dengan burung jalak  


3. Perhatikan skema interaksi di suatu ekosistem berikut!  

Tipe interaksi antara X dan Y adalah ….  

A. Kompetisi  

B. Predasi  

C. Parasitisme  

D. Netralisme  

E. parasitisme  


4. Gambar skema jaring-jaring makanan. 

Tingkat trofik kedua diduduki oleh organisme ….  

A. jagung, padi dan belalang  

B. ulat, tikus dan belalang  

C. ayam, ulat dan katak  

D. ayam, elang dan katak  

E. belalang, katak dan elang  


5. Di Sebuah kolam terdapat populasi :  

1. ikan kecil  

2. fitoplankton  

3. zooplankton  

4. ikan besar  

5. pengurai  

 Aliran energi yang terjadi pada ekosistem kolam tersebut adalah ….  

A. 1 --- 3 --- 2 --- 4 --- 5  

B. 1 --- 2 --- 4 --- 3 --- 5  

C. 2 --- 3 --- 1 --- 4 --- 5  

D. 2 --- 1 --- 3 --- 4 --- 5  

E. 2 --- 4 --- 3 --- 1 --- 5  


6. Yang manakah organisme berikut ini yang secara tidak tepat dipasangkan dengan  tingkat trofiknya?  

A. sianobakteri ---- produsen primer  

B. belalang --- konsumen primer  

C. zooplankton --- konsumen sekunder  

D. elang --- konsumen tersier  

E. fungi --- detritivor  

  

7. Gambar jaring-jaring makanan pada ekosistem padang rumput.  

Berdasarkan skema jaring-jaring makanan tersebut, apabila tikus dimusnahkan maka  yang akan terjadi adalah ….  

A. ekosistem akan tetap stabil karena tikus merupakan hama pengganggu 

B. menurunnya populasi ular dan ekosistem menjadi stabil karena ular sebagai  predator  

C. meningkatnya populasi serangga herbivora dan ekosistem menjadi tidak stabil 

D. populasi burung pemakan biji-bijian meningkat dan ekosistem tetap stabil 

E. meningkatnya populasi burung elang dan ekosistem menjadi tidak stabil 


8. Ditemukan bioma pada ekosistem dengan ciri-ciri sebagai berikut :  

- curah hujan sangat rendah.  

- evaporasi lebih tinggi dari peresapan.  

- tumbuhan menahun memiliki lapisan kutikula tebal.  

- tumbuhan semusim mempunyai daun kecil-kecil bahkan tidak berdaun. 

 - hewannya rodentia, kadal, ular dan semut.  

Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka dapat diketahui bioma tersebut adalah …. 

A. Hutan tropis  

B. Hutan gugur  

C. Taiga  

D. Tundra  

E. Gurun  


9. Pada gambar dibawah ini, plankton paling banyak terdapat pada daerah….  

A. litoral  

B. limnetik  

C. profundal  

D. continental  

E. dasar danau 



Kunci jawaban, pembahasan dan pedoman penilaian

Nomor 

soal 

Kunci  

jawaban 

Pembahasan 

1. 

Komponen abiotik adalah komponen materi yang tergolong  makhluk tak hidup, misalnya : cahaya matahari, tanah, air,  kelembaban , dan iklim. 

2. 

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa  (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa,  predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi  sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan  mangsanya, yaitu kijang, rusa, dan ukar dengan tikus. 

3. 

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila  antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi  persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh,  persaingan antara harimau dan cheetah memperebutkan mangsa,  populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput,  persaingan hewan jantan memperebutkan wilayah atau  pasangan. 

4. 

Pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :  - tumbuhan bertindak sebagai produsen.  

- herbivora sebagai konsumen I (herbivora)  

- karnivora sebagai konsumen II (karnivora)  

- karnivora puncak sebagai konsumen III/konsumen  puncak.  

- Jamur sebagai dekomposer. 

5. 

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk  energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar  matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat  tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung  dalam ekosistem. Di ekosistem laut, aliran energi dimulai dari  fitoplankton sebagai produsen. 

6. 

Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang tergolong  makhluk hidup. Menurut perannya komponen biotik dibedakan  menjadi produsen, konsumen, dekomposer dan detritivor.  

a. Produsen : yaitu organisme yang mampu mensintesis  senyawa organik dari bahan senyawa anorganik dengan  bantuan energi matahari.  

b. konsumen : organisme yang memperoleh bahan organik  dari organisme lain.  

c. dekomposer : disebut juga pengurai yaitu organisme yang  mampu merombak sisa produk organisme / organisme  yang telah mati menjadi senyawa anorganik.  

d. detritivor : organisme yang memakan serpihan-serpihan  organik dari suatu organisme. 

7. 

Ekosistem akan stabil apabila Komposisi komponen-komponen  penyusun ekosistem, baik biotik maupun abiotik dalam keadaan  seimbang yaitu jumlahnya sesuai dengan peranannya dalam  ekosistem tersebut. Dengan demikian jika salah satu komponennya musnah maka akan terjadi ketidakstabilan  ekosistem tersebut. Misalnya jika tikus musnah di suatu  ekosistem, maka ular akan musnah dan elang menyusul akan berkurang. Kemungkinan lainnya adalah tidak adanya pesaing  yang memakan tumbuhan sehingga populasi serangga herbivora  akan meningkat tajam dan ekosistem menjadi tidak stabil. 

8. 

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika  Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia Barat.  

Ciri-ciri :  

- Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.  

- Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.  - Kelembaban udara sangat rendah.  

- Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi  (siang dapat mencapai 45ºC dan malam dapat turun sampai  0ºC).  

- Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.  - Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat  beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan xerofit) seperti kaktus.  

- hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu  menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan  kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya  aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka  hidup pada lubang-lubang. 

9. 

Di ekosistem air tawar misalnya di danau, plankton termasuk  fitoplankton berada di zona limnetik karena merupakan zona  fotik yang penetrasi sinar matahari sampai di dasar zona  tersebut. 


Ket: Setiap nomor soal diberi skor = 1  

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini.  Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui  tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1  


 Nilai = Jumlah skor Perolehan/Jumlah Skor Maksimum x 100%


Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  


Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan  Kegiatan Belajar berikutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi  Kegiatan Belajar1, terutama bagian yang belum dikuasai.  



F. Penilaian Diri  

Untuk mengukur diri Anda terhadap materi yang sudah Anda pelajari di kegiatan belajar 1,  jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini di tabel berikut. 

Tabel penilaian diri  

No 

Pertanyaan 

Ya 

Tidak 

1. 

Apakah Anda dapat mengidentifikasi komponen komponen penyusun ekosistem 

 


2. 

Apakah Anda menjelaskan tipe-tipe interaksi antar  komponen biotik? 

 


3. 

Apakah Anda dapat menggambar skema pola  interaksi antar komponen biotik menjadi rantai  makanan? 

 


4. 

Apakah Anda dapat merangkai rantai-rantai  makanan menjadi jaring-jaring makanan? 

 



Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak".  

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*