KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: MEKANISME PEMBENTUKAN URINE

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Anda: 

1. Mampu menjelaskan mekanisme pembentukan urine pada manusia. 

2. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi produksi urine. 

B. Uraian Materi 

Apakah setiap hari Anda mengeluarkan urin? berapa kali kalian mengeluarkannya?  Tahukah kalian dari mana asal urin tersebut dibuat? Pada musim penghujan apakah  sama frekuensi pengeluaran urin kalian?  

Untuk mengetahui hal tersebut kalian bisa memahami setelah membaca materi  berikut:  

1. Mekanisme Pembentukan Urin 

Di dalam ginjal terjadi serangkaian proses pembentukan urin, yaitu filtrasi  (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran).  Darah yang masuk ke ginjal mengandung lebih banyak oksigen dan sedikit karbon  dioksida. Biasanya, darah yang masuk memiliki kadar air, garam mineral, dan  produk limbah nitrogen yang lebih besar daripada darah yang meninggalkan ginjal.  Kelebihan garam mineral dan limbah nitrogen (seperti urea, kreatinin, dan asam  urat) yang tidak berguna lagi bagi tubuh akan dibuang.  

a. Penyaringan Darah (Filtrasi) 

Proses filtrasi terjadi di antara glomerulus dan kapsula Bowman. Ketika darah dari  arteriol aferen memasuki glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi. Hal tersebut  menyebabkan air dan molekul-molekul yang tidak larut dalam darah melewati  dinding kapiler pada glomerulus. Kemudian, air dan molekul-molekul memasuki  lempeng filtrasi dari kapsula Bowman. Hasil filtrasi ini disebut filtrat glomerulus  atau urin primer. Filtrat ini akan dipindahkan melalui tubulus kontortus proksimal,  lengkung Henle, tubulus kontortus distal, kemudian menuju tubulus pengumpul. 

b. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi) 

Ketika filtrat dipindahkan, darah di arteriol eferen glomerulus menjadi sangat  pekat. Hal tersebut terjadi karena hilangnya begitu banyak air. Selain itu, filtrasi  mengandung substansi-substansi besar yang tidak dapat melewati dinding kapiler  glomerulus, seperti sel darah, protein-protein besar, dan kepingan-kepingan lemak.  Sementara itu, urin primer yang dihasilkan dari kapsula Bowman, memasuki  tubulus kontortus proksimal. Di titik pertautan antara kapiler-kapiler yang  melingkupi tubulus, diserap glukosa dan asam amino serta ion Na+. Urin primer  yang memasuki lengkung Henle telah lebih isotonik dengan darah di kapiler. Pada  lengkung Henle terjadi penyerapan garam NaCl dan air. 

Penyerapan berlanjut di tubulus kontortus distal. Di sini terjadi penyerapan urea,  kreatinin, bahan obat-obatan, H+, dan NH4–. Sementara itu, garam NaCl dan air  serta ion HCO3– kembali diserap. Urin yang dihasilkan dari tubulus kontortus distal,  disebut urin sekunder. Hasil reabsorpsi ini mengandung air, garam, urea, dan  pigmen empedu yang memberikan bau dan warna pada urin.

c. Pengumpulan (Augmentasi) 

Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan memasuki tubulus pengumpul. Di  tubulus ini, masih terjadi penyerapan kembali air, garam NaCl, dan urea sehingga  terbentuk urin yang harus dibuang dari tubuh. Dari tubulus pengumpul, urin  memasuki pelvis renalis, lalu mengalir menuju ureter menuju kandung kemih  (vesika urinaria). Ketika kandung kemih penuh, orang akan merasakan keinginan  untuk buang air kecil. Beberapa hal yang mempengaruhi volume urin, di antaranya  zat-zat diuretik, suhu, konsentrasi darah, dan emosi. Jika sering mengonsumsi kopi  dan teh, zat diuretik (kafein) yang dikandungnya akan menghambat reabsorpsi air  sehingga volume urin meningkat. Pada saat terjadi peningkatan suhu, kapiler di  kulit melebar dan air berdifusi keluar serta kelenjar keringat menjadi aktif. Saat  volume air turun, penyerapan air di ginjal berkurang sehingga volume urin  menurun. Begitu pula halnya ketika konsentrasi darah meningkat, atau ketika darah  menjadi lebih cair karena banyak mengonsumsi cairan. 

Tabel. Proses Pembentukan urine 

No 

Nama 

Proses 

Contoh Molekul

Filtrat Glomerulus 

Tekanan darah akan  mendorong molekul kecil  dari glomerulus bergerak  menuju kapsul glomerolus

Air, glukosa, asam amino,  urea, asam urat, dan  kreatinin

Reabsorbsi Tubulus 

Difusi dan transpor aktif  mengembalikan molekul  ke dalam darah pada  tubulus kontortus  proksimal

Air, glukosa, asam amino,  dan garam

Sekresi Tubulus 

Transpor aktif akan  memindahkan molekul  dari darah ke dalam  tubulus kontortus distal 

Asam urat, kreatinin, ion  hidrogen, amonia, dan  penisilin

Reabsorbsi air 

Sepanjang struktur nefron  dan lengkung henle serta  tubulus pengumpul, air  akan bergerak kembali  dengan adanya osmosis  yang diikuti dengan  reabsorbsi aktif sejumlah  garam mineral

Garam dan air

Ekskresi 

Pembentukan urine dan  pembuangan zat sisa  metabolik dari tubuh

Air, garam, urea, asam  urat, amonium, dan  kreatinin



Komposisi urin yang normal bervariasi serta bergantung pada beberapa faktor,  misalnya makanan kaya protein akan menghasilkan lebih banyak urea di dalam  urin. Hal itu terjadi karena adanya deaminasi protein di hati pada pembentukan  urea berikutnya. Bahkan setelah makan, gula dapat muncul pada urin orang yang  normal. Jika kondisi lainnya konstan, maka asupan makanan yang kaya cairan dapat  meningkatkan volume air dalam darah sehingga akan lebih banyak urin yang  diekskresikan. Kondisi ini juga terjadi dalam cuaca dingin ketika ekskresi keringat  berkurang. Demikian pula jika kamu mengonsumsi makanan asin, maka garam garam berlebih akan diekskresikan ke dalam urin. 

Komposisi rata-rata urin untuk orang normal dalam gram per 100 ml dapat dilihat  pada tabel berikut.

Tabel : Komposisi rata-rata urin untuk orang normal 

Molekul 

g/100ml

Air 

96 g

Garammineral ( terutama NaCl) 

1.8 g

Ure 

2 g

Zat nitrogen lain 

0,2 9



Molekul-molekul abnormal di dalam urin juga ditemukan pada berbagai kasus  penyakit tertentu, misalnya penyakit kencing manis (diabetes melitus). Urin pada  penderita penyakit ini masih mengandung glukosa. Hal ini terjadi karena tubuh  tidak mampu menyimpan kelebihan glukosa dalam bentuk glikogen. Diabetes  melitus terjadi karena ketidakmampuan pankreas untuk mensekresikan hormon  insulin. 

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Urin 

Jumlah urine yang dikeluarkan oleh kita untuk setiap harinya tidak sama. Banyak  sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan dipengaruhi oleh beberapa faktor,  antara lain sebagai berikut. 

1. Jumlah air yang diminum 

Apabila kita banyak minum, maka konsentrasi protein darah akan turun,  sehingga tekanan koloid protein juga menurun. Hal ini menyebabkan tekanan  filtrasi menjadi kurang efektif. 

2. Saraf  

Rangsangan saraf renalis menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang  menuju glomerulus, akibatnya air dan darah ke glomerulus berkurang, sehingga  tekanan juga menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan proses filtrasi menjadi  kurang efektif. 

3. Hormon Antidiuretik (ADH) 

ADH adalah hormon yang mempengaruhi penyerapan air oleh dinding tubulus.  Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis posterior. Apabila kadar ADH dalam  darah naik atau berlebih, maka penyerapan air oleh dinding tubulus meningkat.  Hal ini menyebabkan jumlah urine yang terbentuk sedikit. sebaliknya apabila  kadar ADH dalam darah turun atau berkurang, maka penyerapan air oleh  dinding tubulus menurun. Hal ini menyebabkan jumlah urine yang terbentuk  banyak.  

4. Kadar Garam 

Kadar garam yang harus berlebih/tinggi dikeluarkan dari darah supaya tekanan  osmotiknya tetap. 

5. Penyakit Diabetes Melitus 

Seseorang yang menderita penyakit diabetes melitus (kencing manis),  pengeluaran glukosa diikuti pula oleh kenaikan volume urine.  

6. Suhu  

Jika suhu internal dan eksternal naik di atas normal, maka kecepatan respirasi  meningkat. Ini menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan  tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit. Saat volume air dalam tubuh  menurun, ADH disekresikan sehingga reabsorpsi air meningkat. Di samping itu,  peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran  darah di glomerulus dan filtrasi turun. Meningkatnya reabsorpsi dan  berkurangnya aliran darah di glomerulus mengurangi volume urin. Itulah  sebabnya jika cuaca panas, kita jarang buang air.

C. Rangkuman 

1. Di dalam ginjal terjadi serangkaian proses pembentukan urin, yaitu filtrasi  (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeluaran urin yaitu jumlah air yang  diminum, saraf, Hormon antidiuretik (ADH), Kadar garam, Penyakit Diabetes  mellitus, dan suhu. 

D. Penugasan Mandiri 

1. Perhatikan gambar proses pembentukan urine di bawah ini! 

Analisislah proses pembentukan urin pada manusia berdasarkan gambar tersebut  serta hubungkan dengan kebiasan kalian dalam melakukan pola hidup sehat dalam  memelihara ginjal!  

2. Salah satu fungsi ginjal adalah menyaring darah. Jelaskan mengapa darah perlu  disaring? Urin itu asalnya dari mana? Dan apa yang menyebabkan urin berwarna  kuning gading?  

E. Latihan Soal 

Pilihlah Jawaban yang paling tepat! 

1. Perhatikan skema pembentukan urin di bawah ini! 

Proses yang terjadi dinomor 2 dan filtrate X Secara berurutan adalah… 

A. reabsorbsi dan urin primer

B. reabsorbsi dan urin sekunder 

C. filtrasi dan urin primer 

D. filtrasi dan urin sekunder 

E. augmentasi dan urin sesungguhnya 

2. Pada proses pembentukan urin zat-zat yang terlarut dalam darah (garam, glukosa,  urea, asam amino dan amonia) mengalir ke dalam ginjal untuk diproses. Tempat  dan proses awal pembentukan urin tersebut adalah… 

A. Filtrasi diglomerolus 

B. Reabsorbsi diglomerolus 

C. Reabsorbsi di tubulus kontortus distal 

D. Filtrasi di tubulus kontortus proksimal 

E. Filtrasi di tubulus kontortus distal 

3. Perhatikan gambar dibawah ini ! 

Bila organ tersebut menjalankan fungsinya sebagai organ ekskresi, maka bagian  tersebut melaksanakan prosesnya secara berurutan… 

A. Filtrasi, reabsorbsi, augmentasi 

B. Reabsorbsi, augmentasi, filtrasi 

C. Augmentasi, reabsorpsi, filtrasi 

D. Filtrasi, augmentasi, reabsorbsi 

E. Reabsorbsi, filtrasi, augmentasi 

4. Perhatikan gambar nefron dibawah ini ! 

Proses yang terjadi pada X adalah… 

A. Penyaringan plasma darah menjadi urin sekunder 

B. Penyaringan plasma darah menjadi urine primer 

C. Pengikatan ion-ion dan bahan beracun dalam tubuh 

D. Pembentukan urine primer yang siap diekskresikan keluar tubuh E. Urin sekunder yang akan ditampung 

5. Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin adalah… 

A. Aldosteron, insulin, enzim renin, dan kadar lemak dalam darah 

B. ADH, suhu lingkungan, dan jumlah air yang diminum 

C. pH, darah, alkohol, suhu tubuh, dan rasa lapar 

D. usia, berat badan, suhu lingkungan, dan ADH 

E. batu ginjal, usia, suhu tubuh, dan jenis makanan. 

Pedoman Penskoran 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir soal  ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.  

Nilai = Nilai Perolehan/Nilai Maksimal  x 100 % 

Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang  

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan  Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi  Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai. 

Kunci Jawaban

No 

Kunci Jawaban 

Pembahasan

Proses pembentukan urine melalui 3 proses yaitu: - Filtrasi terjadi di glomerulus dan menghasilkan urine  primer 

- Reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proximal dan  menghasilkan urine sekunder 

- Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan  menghasilkan urine sesungguhnya

Proses pembentukan urine melalui 3 proses yang diawali  peristiwa filtrasi glomerulus sehingga jawabannya adalah  A

Secara berurut peristiwa yang terjadi di ginjal yaitu filtrasi,  reabsorbsi dan augmentasi

X adalah glomerulus. Glomerulus berfungsi sebagai tempat  terjadinya filtasi dan menghasilkan urine primer

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeluaran  urin yaitu jumlah air yang diminum, saraf, Hormon  antidiuretik (ADH), Kadar garam, Penyakit Diabetes  mellitus, dan Suhu



F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!

No 

Pertanyaan 

Jawaban

1 

Saya dapat mengetahui proses penyaringan darah pada  mekanisme pembentukan urine

ya 

Tidak

2 

Saya dapat mengetahui proses reabsorbsi pada  mekanisme pembentukan urine

ya 

Tidak

3 

Saya dapat mengetahui proses augmentasi pada  mekanisme pembentukan urine

ya 

Tidak

4 

Saya dapat memahami mekanisme pembentukan urine  diginjal pada manusia

ya 

Tidak

5 

Saya dapat mengetahui fakto apa saja yang mempengaruhi  proses pembentukan urine

ya 

Tidak


Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*