Mengatasi Masalah Lingkungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 

Mengatasi Masalah Lingkungan 


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat:  

  1. Menganalisis perubahan lingkungan. 
  2. Memecahkan permasalahan lingkungan 


B. Uraian Materi 


1) Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan 

Dalam etika lingkungan, pelestarian lingkungan dilakukan agar tercipta  keseimbangan antara perkembangan peradaban manusia dengan pemeliharaan  lingkungan. Usa tersebut dilakukan dengan konservasi, pengolahan dan daur  ulang limbah, serta penggunaan bahan kimia berbahaya sesuai dosis dan  peruntukannya. 

Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui  sumber daya alam. Beberapa contoh konservasi lingkungan antara lain: 

  • Konservasi sumber daya alam hayati: perlindungan tempat hidup satwa melalui  taman nasional. 
  • Konservasi tanah: reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi tanaman. 
  • Konservasi hutan: peraturan penebangan hutan. 
  • Konservasi air: pembuatan waduk. 
  • Konservasi energi: pemanfaatan sumber energi alternatif. 

Gambar konservasi energi 


Selama ini aktivitas manusia telah menimbulkan banyak kerusakan dan  pencemaran lingkungan. Bahkan para ahli ekologi memperkirakan bahwa kita akan makin banyak membuat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang tidak  dapat diperbaiki. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan 

lingkungan, yaitu secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/  pendidikan. 


a. Penanggulangan secara administratif 

Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan  merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan  atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain  sebagai berikut : 

1) Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari  lingkungan. Misalnya, pabrik pembuat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh  menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat  menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratosfer. 

2) Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas)  sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat  yang membahayakan lingkungan. 

3) Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat  tertentu yang jauh dari pemukiman. 

4) Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri 

5) Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk  menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan  pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang  menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku  mutu. 


b. Penanggulangan secara teknologis 

Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya  menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya  terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat  tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insinerator. 


c. Penanggulangan secara Edukatif 

Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan  baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah  dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup  ke dalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan  pencemaran lingkungan. 


2) Pemanfaatan Limbah 


a) Pemanfaatan limbah organik 

Limbah organik merupakan sisa bahan hidup seperti sampah daun, kertas, kulit, kotoran hewan, dll. Karena tersusun atas bahan-bahan organik limbah jenis ini dapat mudah diuraikan oleh organisme pengurai. Meskipun begitu, sebenarnya limbah-limbah organik masih dapat dimanfaatkan kembali (reuse) baik dengan cara di daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang. 

- Dengan daur Ulang 

Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah sayuran, sampah daun  atau sampah ranting dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur  ulang, misalnya menjadi pupuk kompos. Selain itu, kertas bekas juga dapat 

didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran, dan  kertas tulis. 

- Tanpa Daur Ulang 

Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang terlebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali. Beberapa limbah pada tersebut antara lain: 

1) Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah, ember, sandal, meja,  atau kursi. 

2) Serbuk gregaji kayu dapat digunakan sebagai media tanam jamur. 3) Kulit jagung dapat dijadikan bunga hiasan. 


b) Pemanfaatan limbah anorganik 

Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan tak hidup  atau bahan sintetis seperti minyak bumi, sisa-sisa bahan kimia, kaleng  alumunium, kasa dan besi. sama halnya seperti limbah organik, pada limbah  anorganik pun dapat dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang atau  tanpa didaur ulang. 

- Dengan Daur Ulang 

Beberapa limbah anorganik seperti kaleng, alumunium, baja, pecahan  botol, toples, kaca, serta botol gelas dapat dilebur dan diolah kembali. 

- Tanpa Daur Ulang 

Beberapa limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali tanpa melalui  proses daur ulang, yaitu dengan dijadikan barang-barang yang terkadang  memiliki harga jual tinggi .contohnya botol dan gelas plastik bekas  kemasan air mineral dijadikan mainan anak-anak, pot tanaman, atau  hiasan. Begitupun dengan pecahan kaca yang dapat dijadikan hiasan  dinding atau lukisan. 

Untuk limbah dari bahan berbahaya dan beracun atau yang disingkat  dengan B3, sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi  dengan kandungan bahan berbahaya dan beracun karena memiliki jumlah  dan konsentrasi toxicity, reactivity, flammability dan corrosivity yang  mampu mencemari dan merusak lingkungan, serta membahayakan  kesehatan manusia. Karena keberadaannya yang mengancam ekosistem di  sekitarnya, limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak  dan membahayakan. 

Kurang tepat jika beranggapan limbah B3 dapat ditimbun, dibuang, atau  dibakar begitu saja. Pengelolaan limbah B3 membutuhkan penanganan  khusus dibandingkan limbah yang lain agar bisa mengurangi bahkan  menghilangkan kadar racun di dalamnya. Adapun metode pengelolaan  limbah B3 yang umum digunakan dan terbukti efektif dalam mencegah  resiko terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan. Metode  pengelolaanya dilakukan dengan: 

1) Pengelolaan Limbah B3 secara fisik 

Secara fisik, limbah B3 dapat diolah menggunakan 3 metode yang  berbeda. Sesuaikan dengan karakteristik limbah dan lingkungan Anda  dalam memilih metode yang digunakan untuk pengelolaan limbah B3. 

a) Menyisihkan komponen, meliputi stripping, dialisa, adsorpsi,  electrodialisa, kristalisasi, leaching, solvent extraction, dan reverse osmosis.

b) Memisahkan antara padatan dengan cairan, meliputi thickening,  sedimentasi, floatasi, filtrasi, koagulasi, sentrifugasi, dan klarifikasi c) Membersihkan gas, meliputi wet scrubbing, elektrostatik presipitator, adsorpsi karbon aktif, dan penyaringan partikel. 


2) Pengelolaan Limbah B3 secara kimia 

Melalui metode kimia, akan terjadi beberapa proses seperti stabilisasi atau solidifikasi, reduksi-oksidasi, absorpsi, prolisa, penukaran ion, pengendapan, elektrolisasi, dan netralisasi. 

Secara keseluruhan, pengelolaan limbah B3 secara fisik dan kimia yang  paling umum digunakan adalah stabilisasi atau solidifikasi. Sebuah  proses yang memungkinkan terjadinya perubahan sifat kimia dan  bentuk fisik melalui tambahan senyawa pereaksi atau bahan peningkat  tertentu yang bisa digunakan untuk membatasi dan memperkecil  pelarutan, penyebaran kadar atau daya racun limbah. Proses ini  biasanya ditemukan pada bahan seperti termoplastik, kapur (CaOH2), serta semen. 


3) Pengelolaan Limbah B3 secara biologi 

Pengelolaan limbah B3 secara biologi paling dikenal dengan sebutan  fitoremediasi serta bioremediasi. Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan dalam proses akumulasi serta absorpsi berbagai  bahan beracun dan berbahaya dari tanah. Sementara bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme dan bakteri sebagai bahan untuk  mengurai atau mendegradasi limbah B3. Kedua proses tersebut tak kalah efektif untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan oleh limbah B3. Apalagi biaya yang dibutuhkan lebih terjangkau jika  dibandingkan dengan metode fisik dan kimia, meski secara praktis  metode biologi juga memiliki kelemahan akibat prosedur alaminya. Jika  dipakai untuk pengelolaan limbah B3 dalam jumlah besar, waktu yang  dibutuhkan lebih lama. Serta penggunaan makhluk hidup di dalam  proses biologi juga berisiko membawa berbagai senyawa beracun yang  dibawa ke dalam rantai makanan ekosistem. 


3) Etika Lingkungan 

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi kelebihan berupa derajat,  kecerdasan, budaya, dan keyakinan terhadap penciptanya. Seiring dengan  perkembangan teknologi memang telah berhasil membawa manusia untuk  menaklukkan dan merajai bumi. Bila manusia mempunyai pandangan seperti  kalimat diatas, akan terjadilah pengeksploitasian sumber daya alam baik hayati  maupun non-hayati. Hal ini menandakan manusia bukan merupakan bagian dari  lingkungan dan hal ini akan menyebabkan bencana dari alam itu sendiri. 

Oleh karena itu, supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika lingkungan,  dimana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan  keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik 

Kehidupan manusia di muka bumi ini tidak terlepas dari peran serta lingkungan.  Sebagaimana manusia merupakan bagian dari lingkungan, bersama-sama dengan  tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang telah menjadi satu mata rantai  yang tidak akan terpisah. Untuk itulah, manusia harus memanfaatkan sumber  daya alam secara tepat, agar lingkungan tetap lestari.

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan pengelolaan terpadu dalam  pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemuliaan,  dan pengembangan lingkungan hidup. 

Agar tujuan tersebut dapat tercapai perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut: 

a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai  tujuan pembangunan manusia seutuhnya. 

b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana agar seluruh  sumber daya alam digunakan oleh kepentingan orang banyak seproduktif  mungkin dan menekan pemborosan seminimal mungkin. 

c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup, oleh sebab itu  pengembangan sumber daya alam senantiasa harus disertai dengan usaha  memelihara kelestarian tata lingkungan. 

d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan  generasi sekarang dan mendatang. 

Manusia adalah komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi terkuat di  biosfer bumi. Dengan ilmu dan teknologinya, manusia berpengaruh besar untuk  memusnahkan maupun meningkatkan ekosistem.  


C. Rangkuman

1. Pada dasarnya terdapat tiga cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah  dan menanggulangi pencemaran serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu  secara administratif, secara teknologis, dan secara edukatif/ pendidikan. 

2. Pemanfaatan limbah dengan cara didaur ulang atau tanpa daur ulang merupakan  upaya manusia untuk menanggulangi masalah lingkungan yang disebabkan oleh  pencemaran lingkungan.  

3. Manusia adalah komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi terkuat di  biosfer bumi. Oleh karenanya supaya tidak terjadi bencana alam diterapkan etika lingkungan dalam mengelola sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan, dimana manusia mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melestarikan keseimbangan lingkungan baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik 


D. Latihan Soal 

Petunjuk: Pilihlah salah satu pilihan jawaban yang benar! 

1. Manusia adalah bagian dari lingkungan yang mempunyai kewajiban menjaga  kelestarian hidup dan lingkungannya. Tindakan bijaksana yang dilakukan manusia  adalah .... 

A. memelihara dan mengelola lingkungan secara terencana dan terkendali 

B. mengusahakan tercapainya keselarasan dan keseimbangan lingkungan 

C. menjaga tidak terjadi peledakan penduduk 

D. menjaga tanaman tetap berfotosintesis 

E. menjaga interaksi antara tumbuhan dan hewan secara serasi


2. Tujuan pengelolaan lingkungan hidup terdapat pada pernyataan di bawah ini,  kecuali…. 

A. mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai  tujuan membangun manusia seutuhnya 

B. mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup 

C. pemanfaatan sumber daya sesuai dengan keinginan manusia 

D. melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang 

E. negara memiliki peranan penting agar kelestarian alam dapat terjaga 


3. Bencana banjir yang melanda beberapa kota tidak hanya disebabkan oleh  tingginya curah hujan. Faktor kerusakan hutan di kawasan tangkapan air wilayah  hulu sungai diidentifikasi sebagai penyebab utama sering terjadinya banjir.  Dampaknya juga berupa pendangkalan sungai. Kerusakan hutan disebabkan oleh  beberapa kegiatan manusia, antara lain pembalakan liar dan penambangan liar.  Kerusakan hutan juga banyak terjadi akibat kebakaran hutan, alih fungsi hutan  menjadi kebun kelapa sawit, pertambangan batu baru, dan penambangan emas  liar. 

Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah.... 

A. Membangun tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai 

B. Merevisi undang-undang tentang pencemaran 

C. Melarang usaha penambangan atau eksploitasi sumber daya alam 

D. Mengharuskan pabrik atau proyek melakukan analisa dampak lingkungan 

E. Memperketat pendidikan terhadap masyarakat dengan sistem 


4. Sampah organik di dalam sungai atau kolam menyebabkan kadar O2 meningkat sehingga mengganggu kehidupan organisme di perairan. Usaha yang tepat adalah sampah organik itu sebaiknya .... 

A. tetap ditimbun di tempat tertentu 

B. dikeringkan lalu dibakar 

C. dijadikan pupuk kompos 

D. ditimbun tanah agar tidak berbau 

E. dibakar, abunya untuk pupuk 


5. Pengelolaan secara biologis merupakan cara paling efektif menanggulangi limbah  dari bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) karena…. 

A. membutuhkan waktu yang relatif singkat 

B. biaya yang dibutuhkan relatif murah 

C. tidak menimbulkan limbah baru bagi lingkungan 

D. tidak membutuhkan teknologi yang rumit 

E. meminimalisir dampak bagi lingkungan


Kunci jawaban, pembahasan dan pedoman penilaian  

No

Kunci 

jawaban 

Pembahasan

1. 

Kehidupan manusia di muka bumi ini tidak terlepas dari peran serta lingkungan. Sebagaimana manusia merupakan bagian dari  lingkungan, bersama-sama dengan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang telah menjadi satu mata rantai yang tidak  akan terpisah. Oleh karenanya manusia harus bijak dalam  mengelola lingkungan. Pengelolaan lingkungan hidup  merupakan pengelolaan terpadu dalam pemanfaatan, penataan,  pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemuliaan, dan  pengembangan lingkungan hidup. untuk itu manusia berkewajiban memelihara dan mengelola lingkungan secara  terencana dan terkendali.

2. 

Tujuan pengelolaan lingkungan hidup antara lain: 

a. mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya 

b. mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup 

c. melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang 

d. negara memiliki peranan penting agar kelestarian alam  dapat terjaga.

3. 

Mengatasi permasalahan lingkungan harus diidentifikasi terlebih  dahulu faktor-faktor penyebabnya dan sumber penyebabnya  sehingga dapat dicari langkah-langkah alternatif mengatasi permasalahan lingkungan tersebut. Kerusakan hutan misalnya,  banyak terjadi karena faktor manusia yang tidak bijak memanfaatkan sumber daya di hutan sedangkan kegiatan  pemanfaatan sumber daya di hutan harus dilakukan untuk  memenuhi kebutuhan. Oleh karenanya dibutuhkan analisis dampak lingkungan terlebih dahulu sebelum melakukan  kegiatan pemanfaatan hutan. 

4. 

Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah sayuran,  sampah daun atau sampah ranting dapat dimanfaatkan kembali  dengan cara didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos.  Selain itu, kertas bekas juga dapat didaur ulang menjadi kertas  pembungkus, kertas tisu, kertas koran, dan kertas tulis.

5. 

Bioremediasi ialah penggunaan jenis mikroorganisme dan  bakteri sebagai bahan untuk mengurai atau mendegradasi  limbah B3 yang dapat mengurangi dampak bagi lingkungan jika dibandingkan dengan cara fisik dan kimia.



Ket: Setiap nomor soal diberi skor = 1 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir  modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk  mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.  


Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

                5


Konversi tingkat penguasaan: 

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik 

70 - 79% = cukup 

< 70% = kurang 

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan  dengan Kegiatan Belajar pada KD berikutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus  mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai. 


E. Penilaian Diri 

Untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari di kegiatan  belajar 2, jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada modul ini di  tabel berikut. 

Tabel penilaian diri 

No 

Pertanyaan 

Ya 

Tidak 

1. 

Apakah kalian telah dapat menganalisis faktor faktor penyebab perubahan lingkungan?



2. 

Apakah kalian telah dapat mencari alternatif pemecahan masalah lingkungan jika terjadi kasus  perubahan lingkungan?





Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada  bagian yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.


EVALUASI 

Petunjuk: Pilihlah salah pilihan jawaban yang benar! 


1. Berikut ini merupakan beberapa perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia 

A. menurunnya hasil pertanian karena serbuan burung –burung 

B. berkurangnya sumber protein dari daging burung 

C. berkurangnya pupuk kandang dari daging burung 

D. berkurangnya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian meningkat 

E. naiknya populasi ulat pemakan daun sehingga hasil pertanian turun 


2. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah … 

A. alga dan enceng gondok mati. 

B. ikan dan hewan lain banyak terdapat di daerah tersebut. 

C. bentos tidak hidup di daerah tersebut. 

D. meningkatnya konsentrasi CO di air. 

E. menurunnya konsentrasi CO di air. 


3. Komponen industri di bawah ini yang dapat menyebabkan hujan asam adalah .... 

A. produk akhir suatu industri  

B. limbah buangan industri 

C. pembakaran yang menghasilkan SO2 

D. hasil industri kosmetik dalam bentuk gas 

E. CFC (Chloro Fluoro Carbon) 


4. Dalam ekosistem air, diketahui komponen-komponen penyusun mengandung DTT  sebagai berikut : 

1. fitoplankton mengandung 0,04 ppm 

2. burung pemakan ikan mengandung 6 ppm 

3. air mengandung 0,00005 ppm 

4. zooplankton mengandung 0,16 ppm 

5. ikan mengandung 0,94 ppm 

Hal ini dapat terjadi dikarenakan .... 

A. air dapat menetralkan DTT 

B. burung terkena DTT langsung 

C. ikan berada di permukaan air saat penyemprotan 

D. zooplankton jumlahnya lebih sedikit dibanding fitoplankton 

E. DDT dapat terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup 


5. Meningkatnya populasi sejenis Insecta yang merusak tanaman pertanian perlu  dikendalikan secara serius. Cara pengendalian yang tidak menimbulkan dampak  negatif bagi lingkungan adalah .... 

A. disemprot pestisida 

B. radiasi dengan zat radioaktif 

C. ditangkap beramai-ramai 

D. Dilepas pejantan steril 

E. dilepaskan katak hijau 


6. Pencemaran sampah plastik dalam tanah selain mengurangi kemampuan daya  dukung tanah juga merupakan polutan yang tidak dapat diuraikan. Sebagai upaya  penanggulangannya dilakukan .... 

A. penyuluhan pada masyarakat agar tidak menggunakan plastik.

B. penelitian cara penguraian plastik dalam tanah. 

C. penggantian bahan plastik. 

D. penguraian produksi plastik 

E. pendaur ulang limbah plastik 


7. Penggunaan kendaraan bermotor dan alat-alat yang mengandung CFC dapat  mengakibatkan…. 

A. peningkatan polutan biologis yang mencemari udara 

B. peningkatan kadar CO2 di atmosfer dan penipisan lapisan ozon 

C. menurunnya kadar oksigen di atas permukan air laut 

D. peningkatan kemampuan tumbuhan hijau dalam berfotosintesis 

E. menurunnya kualitas udara bersih di hutan hujan tropis 


8. Salah satu prinsip etika lingkungan adalah: "Memelihara sumber daya alam terbatas untuk kepentingan manusia dan semua spesies lainnya". Tindakan kita dalam menerapkan prinsip etika lingkungan tersebut adalah .... 

A. pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal. 

B. pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. 

C. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan manusia. 

D. eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan. 

E. melindungi semua spesies untuk kepentingan manusia. 


9. Salah satu pengaruh hutan terhadap lingkungan adalah sifatnya yang berhubungan  dengan iklim. Hal ini disebabkan karena hutan .... 

A. memiliki keanekaragam tumbuhan  

B. memiliki keanekaragaman satwa 

C. menghasilkan uap air yang membentuk hujan 

D. selalu terletak pada daerah pegunungan 

E. mampu menyimpan air yang jatuh di tanah 


10. Pengadaan pohon pelindung jalan di perkotaan dapat membantu menurunkan suhu  udara perkotaan. Kenyataan itu disebabkan .... 

A. penaungan oleh daun pohon 

B. produksi oksigen pada proses fotosintesis 

C. dampak dari proses transpirasi tumbuhan 

D. pemanfaatan karbondioksida pada proses fotosintesis 

E. dampak dari penyimpanan air tanah oleh akar tumbuhan. 


11. Para petani menggunakan pupuk dengan harapan tanaman menjadi subur. Namun  penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan…. 

A. terbunuhnya musuh alami hama 

B. penyerapan unsur hara menjadi cepat 

C. meningkatnya produktivitas tanah 

D. penimbunan bahan organik dalam tanah  

E. tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengering 


12. Cara menanggulangi pencemaran air yang merupakan penerapan dari kemajuan ilmu  pengetahuan dan teknologi adalah…. 

A. membuang limbah sedikit demi sedikit 

B. limbah dibuang ke tanah, bukan ke air 

C. membatasi penggunaan zat kimia dalam industri 

D. menutup industri yang menghasilkan bahan kimia tinggi 

E. mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan


13. Membuang sampah organik ke danau atau sungai akan berdampak buruk pada kehidupan organisme air. Hal ini karena pembusukan sampah organik dapat  menyebabkan…. 

A. pH air akan meningkat 

B. air kekurangan oksigen 

C. populasi cacing parasite meningkat 

D. tumbuhan air kekurangan unsur hara 

E. kandungan logam beracun meningkat 


14. Gambar pembagian zona di ekosistem laut. 

Alasan yang tepat terkait peristiwa yang terjadi di zona limnetik jika ekosistem  tersebut tercemar oleh berbagai macam sampah plastiK? 

A. Tumpukan berbagai sampah plastik terhempas ke pantai oleh gelombang laut  sehingga organisme di zona itu ikut terdampar ke pantai. 

B. Tumpukan sampah plastik membelokkan gelombang laut menuju ke dasar  sehingga merusak susunan habitat di zona itu.  

C. Tumpukan berbagai sampah plastik menghambat penetrasi sinar matahari dan  mengganggu proses fotosintesis produsen di zona itu. 

D. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menimbun di  dasar laut dan merusak habitat organisme di zona itu. 

E. Tumpukan sampah plastik yang menjadi partikel-partikel kecil menghambat  proses penguraian mikroorganisme di zona itu. 


Kunci jawaban dan pedoman penilaian  

a. Soal pilihan ganda: 

Nomor soal 

Kunci jawaban 

Nomor soal 

Kunci jawaban

1. 

8. 

E

2. 

9. 

C

3. 

10. 

D

4. 

11. 

A

5. 

12. 

E

6. 

13. 

A

14. 

C


Ket: Setiap nomor soal diberi skor = 1 

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 %

14


DAFTAR PUSTAKA 


Anshori, Moch & Djoko Martono, 2009, Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)- Madrasah Aliyah (MA). Jakarta : Pusat Perbukuan. 


Endah S. dkk., 2013, Buku Guru Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Klaten,  Intan Pariwara.  


Irnaningtyas, 2010,. Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI . Jakarta : Erlangga. . 


Priadi, Aris., 2009, Biology 1 For Senor High School Year X, Yudhistira. 


Sri Pujiyanto,dkk., 2016, Buku siswa Menjelajah Dunia Biologi kelas X SMA/MA.  Penerbit Tiga Serangkai. 


Yusa, Manickam B., 2013. Aktif dan Kreatif Belajar Biologi 1 Untuk Kelas X SMA/MA  Peminatan MIPA, Bandung: Grafindo Media Tama.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*