KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM SARAF


A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda diharapkan mampu: 

1. Mengidentifikasi bagian-bagian struktur sel saraf. 

2. Mendeskripsikan impuls saraf, gerak sadar, dan refleks. 

3. Mendeskripsikan sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. 

4. Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi  organ sistem saraf pada manusia. 

B. Uraian Materi 

Kali ini kita akan membahas materi mengenai sistem saraf pada manusia. Pernahkah kalian  bermimpi? Bermimpi kadang menyenangkan, kadang pula menyedihkan. Otak yang bermimpi  memutar kembali dengan cepat kejadian-kejadian yang belum lama terjadi. Otak menyimpan  kejadian-kejadian yang sangat bermakna di dalam bank ingatan dan membuang yang lain,  walaupun yang bermakna itu tidak jelas bagi sang pemimpi. Mimpi-mimpi sering terjadi pada  tingkat yang dalam dan primitif dan disebut inti ketidaksadaran. Begitulah otak, di dalamnya  terdapat berbagai rahasia kesadaran, pemikiran-pemikiran, pertimbangan, kecerdasan,  ingatan, bahasa, dan aspek-aspek lain "keunikan manusia” atau "kemanusiaan yang unik".  Bagaimana sistem saraf dapat mengatur semuanya? Sistem saraf menjadi jaringan komunikasi  bagi manusia. Saraf membawa pesan dari dan ke, memberitahu bahkan melakukan koordinasi.  Untuk memahami hal tersebut pelajari dengan baik materi berikut. 

1. Struktur Sistem Saraf 

Neuron atau sel saraf merupakan satuan kerja utama atau bagian dari sistem koordinasi  yang berfungsi untuk mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat.  Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu: 

1. Reseptor 

2. Sistem saraf  

3. Efektor 

Gambar 1. Struktur Neuron 

Sumber: Informazon.com 

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 

a. Neuron sensorik (neuron aferen): Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan  neuritnya berhubungan dengan dendrit neuron lain. Fungsinya untuk menghantarkan  impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf.

b. Neuron motorik (neuron efektor): Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain  dan neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap  suatu rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke  efektor.  

c. Neuron asosiasi: Penghubung antara neuron motorik dan sensorik. 

Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu: 

1) Neuron konektor: Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron yang lain

2) Neuron ajustor: Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik  yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. 

Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,  kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.  Impuls ini akan menyebabkan terjadinya gerakan. Gerakan dibedakan menjadi dua yaitu gerak  sadar dan gerak refleks. Gerak sadar merupakan gerakan yang terjadi karena disengaja atau  disadari, sedangkan gerak refleks adalah gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari. 

Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan. 

Gerak sadar (disengaja/disadari): impuls 🡪 reseptor/indra🡪 saraf sensoris🡪 otak🡪 saraf  motor 🡪 efektor/otot 

Gerak refleks (tidak disengaja/tidak disadari): Impuls 🡪 reseptor/indra 🡪 saraf sensoris🡪 > sumsum tulang belakang🡪 saraf motor🡪 efektor/otot. 

Mekanisme Penghantaran Impuls 

Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran untuk bekerja mengirim  impuls, dalam keadaan istirahat disebut polarisasi membran

Adanya impuls menyebabkan membran sel saraf depolarisasi

Akibatnya ada perbedaan muatan sel saraf. perbedaan muatan sel saraf menyebabkan impuls  merambat ke sepanjang akson menuju sinapsis. 

2. Jenis Sistem Saraf 

Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia, untuk melayani tubuh dengan berbagai  macam cara. Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul informasi  tentang dunia diluar maupun didalam tubuh kita. Selain itu juga berfungsi sebagai pusat  komunikasi umu, pusat pemetaan strategi, dan sebagai pembuat keputusan dalam segala  sesuatu yang dilakukan tubuh. 

a. Sistem saraf pusat 

Sistem saraf pusat merupakan bagian sistem saraf yang mengkoordinasikan semua fungsi  saraf. 

Gambar 2. Sistem Saraf Pusat 

Sumber: hellosehat.com 


Sistem saraf pusat berfungsi menerima semua rangsang saraf dari luar tubuh (eksteroseptor)  dan dari dalam tubuh (interoseptor). Sistem saraf pusat juga bertindak sebagai pusat  integrasi dan komunikasi.


Sistem saraf pusat terdiri atas: 

1. Otak 

Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri  mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh  bagian kiri. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah,  otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan. 

- Otak Besar (cerebrum)  

Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin  banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan  (hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan  oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls  diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain. 

Otak besar terdiri atas:  

(a) Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan otot.  

(b) Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.  

(c) Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.  

- Otak Tengah  

Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang  berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan  badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan  tubuh.  

- Otak Depan  

Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsang  dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus  berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap  sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi  hormon yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis. 

- Otak Kecil (Cerebellum) 

Terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil merupakan pusat  keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Tepat di bagian  bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi menghantarkan impuls  otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh. Jembatan varol ini juga menghubungkan otak  besar dengan otak kecil.  

- Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata) 

Disebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak  dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung,  pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa,  batuk, dan muntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak  dan sumsum tulang belakang yang dinamakan Pons. 

2. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) 

Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari  dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar berwarna  putih dan bagian dalam kelabu.

Gambar 3. Sumsum Tulang Belakang 

Sumber: psychologymania.com 

b. Sistem Saraf Tepi 

Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke sistem saraf  pusat. sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. 

a) Sistem Saraf Sadar (Saraf Somatis) 

Saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor yaitu  ke pusat motoris pada serebrum. 

Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial dan saraf spinal yang  masing-masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion). Saraf kranial  merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah  semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang. Masing-masing saraf ini  mempunyai karakteristik fungsi dan jumlah saraf yang berbeda. Sementara itu, ganglia  merupakan kumpulan badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di  luar sistem saraf pusat. 

Gambar 4. Saraf Kranial 

Sumber: bangsalsehat.com 

b) Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom) 

Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Sistem saraf  otonom mengontrol kegiatan organ-organ dalam. Berdasarkan sifat kerjanya, saraf  otonom dibedakan menjadi dua, yakni:

Gambar 5. Sistem Saraf Simpatik dan Saraf Parasimpatik 

Sumber: pojokcerdas.com 

3. Gangguan pada Sistem Saraf 

Sistem saraf pada manusia dapat mengalami kelainan atau penyakit. Penyebabnya dapat  berasal dari lingkungan (luar) atau dari dalam tubuh, antara lain sebagai berikut. 

a. Epilepsi, yaitu suatu keadaan, bukan suatu penyakit, serangan muncul jika otak, atau bagian dari otak tiba-tiba berhenti bekerja sebagaimana mestinya selama beberapa  saat. 

b. Meningitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri atau virus. 

c. Ensefalitis merupakan peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh virus. 

d. Neuritis merupakan gangguan saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau tekanan. e. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, gangguan sistem saraf akibat gangguan metabolisme, tertutupnya aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6,  dan B12). 

f. Epilepsi (ayan) merupakan penyakit serangan mendadak karena trauma kepala,  tumor otak, kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol. 

g. Alzheimer merupakan sindrom kematian sel otak secara bersamaan. 

h. Gegar otak merupakan bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak menyebabkan  perubahan fungsi mental atau kesadaran. 

i. Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat  atau pecah sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini adalah adanya  penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena  penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri yang tampak dari penderita stroke misalnya  wajah yang tak simetris. 

j. Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan  batin atau cidera. Ciri gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali  dan mengingat kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu. 

k. Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan  gemetaran saat istirahat, gerak susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga  salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku. 

l. Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf  pusat terutama otak dan medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami  berbagai gejala seperti panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.

C. Rangkuman 

1. Rangsangan (stimulus) diartikan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan perubahan  pada tubuh atau bagian tubuh tertentu. Sedangkan alat tubuh yang menerima rangsangan  tersebut dinamakan indra (reseptor).  

2. Setiap nefron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit). Dendrit berfungsi  menerima impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Akson berperan dalam  menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. 

3. Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu  neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron. Fungsi neuron sensorik yakni  meneruskan impuls (rangsangan) dari reseptor menuju sistem saraf pusat (otak dan  sumsum tulang belakang). Neuron motorik merupakan neuron yang berperan meneruskan  impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar. Interneuron merupakan neuron yang  membawa impuls dari sensorik atau interneuron lainnya.  

4. Penghantaran impuls saraf melalui membran plasma terjadi karena adanya perbedaan  konsentrasi ion Na+ dan ion K+ di dalam dan di luar membran. Prosesnya melewati empat  fase, meliputi fase polarisasi, depolarisasi, repolarisasi, dan refraktori.  

5. Penghantaran impuls saraf menggunakan sinaps dilakukan dengan bantuan  neurotransmitter melalui tombol sinapsis. Akibatnya, impuls dapat bergerak menuju ujung  akson sel saraf lainnya.  

6. Mekanisme terjadinya gerak refleks yakni: rangsangan reseptor neuron sensorik sumsum  tulang belakang neuron motorik efektor.  

7. Sistem saraf manusia tersusun atas dua jenis, yaitu sistem saraf sadar (somatik) dan sistem  saraf tak sadar (otonom). Sistem saraf sadar terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf  tepi, sementara saraf tak sadar yakni saraf simpatik dan parasimpatik yang kerjanya saling  berlawanan.  

8. Otak sebagai sistem saraf pusat merupakan pusat koordinasi dan kontrol seluruh aktivitas  tubuh. Sementara, sumsum tulang berperan menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke  otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik; memungkinkan  menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.  

9. Sistem saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan  (impuls) menuju dan dari sistem saraf pusat. Di dalamnya terdiri atas saraf kranial dan saraf  spinal. 

D. Penugasan Mandiri 


Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas! 

1. Perhatikan gambar dibawah ini! 

Berdasarkan gambar diatas, deskripsikan bagian-bagian sel neuron beserta fungsinya  dengan membuat tabel!

2. Perhatikan gambar dibawah ini !  

Berdasarkan gambar diatas deskripsikan masing-masing bagian beserta fungsinya dengan  membuat tabel! 

3. Perhatikan gambar berikut! 

Berdasarkan gambar diatas deskripsikan efek stimulasi sistem saraf otonom terhadap  berbagai organ tersebut! 

E. Latihan Soal  

Pilihlah jawaban yang paling tepat! 

1. Bagian sel saraf yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel adalah .... 

A. akson  

B. dendrite 

C. badan sel 

D. synapsis 

E. selubung mielin  

2. Bagian dari lobus cerebrum yang merupakan pusat penglihatan dan dapat menyampaikan  memori tentang apa yang dilihat adalah bagian nomor… 

A. 1 

B. 2 

C. 3 

D. 4 

E. 5

3. Struktur organ saraf dengan bagian luarnya terdiri atas substansi putih dan bagian  didalamnya terdisi atas substansi abu-abu adalah… 

A. Otak 

B. Medula spinalis 

C. Mesensefalon 

D. Serebelum 

E. Serebrum  

4. Aktivitas organ tubuh adalah sebagai berikut: 

1. Jantung berdetak lebih cepat 

2. Pengeluaran keringat menurun 

3. Tekanan darah meningkat 

4. Glikogen dan lemak disintesis 

5. Pembuluh darah melebar 

6. Kapiler berkonstriksi (menyempit) 

Respon aktivitas organ tubuh yang dipengaruhi kerja saraf simpatis, yaitu… 

A. 1, 3 dan 5 

B. 1, 3 dan 6 

C. 2, 4 dan 6 

D. 3, 4, dan 5 

E. 4, 5, dan 6 

5. Sindrom kematian sel-sel otak sehingga otak tampak mengecil yang disertai penurunan  daya ingat disebut… 

A. Epilepsi 

B. Meningitis 

C. Kesemutan 

D. Neuritis 

E. Alzheimer  

6. Penyakit ini umumnya diderita oleh orang yang mengalami kecelakaan dan terjadi  gangguan pada bagian otak. Ketidakmampuan seseorang mengenali kejadian-kejadian  dalam suatu periode di masa lampau disebabkan goncangan batin atau cedera otak  sehingga lupa akan identitas dirinya atau orang lain atau kejadian-kejadian yang mula 

mula dikenalnya dengan baik adalah .... 

A. Alzheimer 

B. Meningitis 

C. Amnesia 

D. Insomnia 

E. Epilepsi 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir soal ini.  Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat  penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.  

Nilai = Nilai Perolehan/Nilai Maksimal x 100%

Konversi tingkat penguasaan:  

90 - 100% = baik sekali  

80 - 89% = baik  

70 - 79% = cukup  

< 70% = kurang 

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan  Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan  Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. 

Kunci Jawaban 

No 

Kunci Jawaban 

Pembahasan

- Akson, meneruskan rangsangan dari badan sel. - Dendrit, menerima rangsangan dan mengirimkan  ke badan sel 

- Badan sel, mengendalikan metabolisme  keseluruhan neuron 

- Sinapsis, menghubungkan antar neuron 

- Selubung myelin, mempercepat proses  penghantaran rangsangan

Yang menjadi pusat penglihatan adalah lobus oksipital  dan terdapat pada no. 4

Medula spinalis bagian luar berwarna putih,  sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu dan  berbentuk seperti huruf H.

Kerja saraf simpatis memperlebar pupil mata,  menghambat produksi saliva, bronkiolus berelaksasi  mempercepat detak jantung, merangsang aktivitas  pankreas, merangsang produksi glukosa, merangsang  ereksi pada organ kelamin.

kondisi penurunan daya ingat yang ditandai dengan  menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara,  serta perubahan perilaku, akibat adanya gangguan  dalam otak.

Amnesia adalah gangguan yang menyebabkan  seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau  kejadian yang pernah dialaminya



F. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! 

No 

Pertanyaan 

Jawaban

1 

Saya dapat mengetahui struktur neuron 

ya 

tidak

2 

Saya dapat mengetahui struktur dan fungsi sistem saraf pusat  pada manusia

ya 

tidak

3 

Saya dapat mengetahui struktur dan fungsi sistem saraf tepi  pada manusia

ya 

tidak

4 

Saya dapat memahami gangguan pada sistem saraf 

ya 

tidak



Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian  yang masih "Tidak". 

Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*